Terungkap! Ternyata Ini Penyebab Maraknya Aplikasi dan Gim asal China di Indonesia

Rahmat Jiwandono
Rabu 11 Oktober 2023, 16:16 WIB
Mobile Legends: Bang Bang merupakan salah satu gim asal China yang dibuat oleh Tencent Games. (Sumber : Mobile Legends)

Mobile Legends: Bang Bang merupakan salah satu gim asal China yang dibuat oleh Tencent Games. (Sumber : Mobile Legends)

Techverse.asia - Jumlah pengguna ponsel pintar (smartphone) di kawasan Asia Tenggara diperkirakan mencapai 342 juta pada tahun ini, yang merupakan 89 persen dari seluruh pengguna internet di kawasan ini. Dengan demikian, pertumbuhan itu menghadirkan skenario peluang yang menjanjikan untuk penerbit seluler - salah satu contoh yang paling menonjol ialah ledakan pasar aplikasi seluler China yang belum pernah terjadi sebelumnya. 

Tidak ada negara lain yang menerapkan ‘mobile-first’ seperti China, yang
membukukan 40 persen belanja aplikasi global. Namun di luar negaranya sendiri, aplikasi seluler yang dikembangkan China juga membuat gebrakan di pasar global, dengan keberhasilan aplikasi game selulernya, khususnya yang menjadi tolok ukur bagi negara-negara lain di dunia.

Faktanya, data terbaru yang dikumpulkan oleh Adjust mengungkapkan bahwa Indonesia telah menjadi salah satu pasar utama bagi aplikasi game China, dengan tingkat penggunaan yang mengesankan, yakni sebesar 30 persen di antara seluruh unduhan game di negara tersebut.

Temuan ini menimbulkan beberapa pertanyaan penting bagi penerbit, pemasar, dan pengiklan di wilayah ini: Apa yang membuat aplikasi China begitu populer? Dan bagaimana para pemasar dan pengiklan seluler di Indonesia dapat memanfaatkan strategi ini untuk meraih kesuksesan mereka di dalam negeri?

Baca Juga: Mantan Pegawai TikTok Buat Media Sosial Bernama Canopy, Mau Daftar?

Daya tarik aplikasi game China

Kekinian China membukukan sekitar 47 persen pendapatan gim seluler global di seluruh dunia. Padahal kenyataannya, sebagian besar aplikasi paling laris di dunia pada 2022 adalah aplikasi yang banyak dikembangkan di China, termasuk platform video pendek TikTok, gim seperti Honor of Kings, Genshin Impact, dan PUBG Mobile yang menghasilkan pendapatan lebih dari US$1 miliar. 

Untuk di Tanah Air sendiri, aplikasi gim yang dikembangkan di China seperti Mobile Legends: Bang Bang telah mencapai kesuksesan yang luar biasa, melampaui 100 juta download (unduhan) dan menempati posisi teratas di seluruh toko aplikasi di Indonesia. Meskipun keberhasilan tersebut sebagian besar dikarenakan berkembangnya pasar gim di Indonesia, yang mempunyai basis pengguna aktif, dukungan pemerintah, hingga upaya strategis perusahaan gim China juga memainkan peran krusial. 

Salah satu faktor kuncinya yaitu konten berkualitas tinggi dan gameplay yang mendalam dari aplikasi yang dikembangkan di Negeri Tirai Bambu itu. Nama-nama permainan seperti PUBG Mobile dan Genshin Impact, misalnya, telah merevolusi gim seluler dengan menawarkan pengalaman bermain gim seperti konsol pada smartphone dan mengutamakan keterlibatan pemain serta pengembangan komunitas. 

Baca Juga: Sinopsis Film Budi Pekerti Karya Wregas Bhanuteja, Simak Tanggal Tayangnya di Bioskop

Guna mempertahankan tingkat keunggulan ini, pengembang China sangat mengandalkan data atribusi seluler guna memahami cara pengguna menemukan dan berinteraksi dengan aplikasi mereka. Jika saatnya tiba, hiperlokalisasi merupakan strategi utama yang berkontribusi signifikan terhadap kesuksesan aplikasi gim asal China

Hal tersebut tidak cuma melibatkan penyesuaian konten dan bahasa gim supaya dapat diterima oleh pemainnya di wilayah tertentu, tapi juga strategi monetisasi, situs web, dan antarmuka aplikasi.

Data mengenai perilaku pengguna dan saluran akusisi pun memainkan peran penting dalam hal ini - dengan memahami bagaimana pengguna di wilayah tertentu dapat berinteraksi dengan aplikasi, pengembang kemudian bisa menyesuaikan konten, strategi, dan saluran mereka agar sesuai dengan preferensi lokal, sehingga pada akhirnya mendorong keterlibatan serta loyalitas si penggunanya. 

Baca Juga: Acer Cari Tim Valorant untuk Mewakili Indonesia di Grand Final APAC Predator League 2024

Pengambilan keputusan mengacu data 

Sama seperti hiperlokalisasi, banyaknya apliaksi China yang berhasil didasarkan pada pengambilan keputusan yang mengacu pada data. Atribusi seluler memainkan peran penting, sehingga memungkinkan pengembang untuk melacak perjalanan pengguna mulai dari akuisisi awal sampai dengan tindakan yang mereka lakukan dalam aplikasi dan pendapatan. 

Berbekal wawasan ini, pengembang dapat mengoptimalkan pengalaman pengguna, meningkatkan keterlibatan dan menghasilkan pendapatan. Pengukuran Return of Investment (ROI) pun penting untuk keberhasilan strategi ini untuk memastikan bahwa langkah pemasaran berjalan dengan efektif dan efisien. 

Wawasan berbasis data juga memainkan peran penting dalam membantu
pengembang dalam menyediakan pembaruan berkelanjutan dan fitur inovatif
yang membuat pengguna tetap terlibat. Setiap keputusan dibuat berdasarkan
data, sehingga memastikan bahwa fitur-fitur baru sesuai dengan basis pemain.

Perusahaan-perusahaan China juga memanfaatkan analisis seluler untuk
mengukur dan menganalisis perilaku dalam aplikasi. Dengan data ini, mereka
menyampaikan pesan yang relevan kepada audiens target mereka untuk terus
meningkatkan strategi akuisisi dan retensi pengguna.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Lifestyle30 Januari 2025, 22:44 WIB

Reebok Luncurkan Sepatu Basket Baru Bernama Engine A, Harganya Enggak Sampai Rp2 Juta

Tersedia untuk dijual secara global pada 13 Februari 2025.
Sepatu basket Reebok Engine A. (Sumber: Reebok)
Techno30 Januari 2025, 22:19 WIB

Meta Bakal Bayarkan Uang Ratusan Miliar untuk Donald Trump, Ada Apa?

Perusahaan Mark Zuckerberg diminta untuk segera merampungkan gugatan hukum Donald Trump.
CEO Meta Mark Zuckerberg.
Automotive30 Januari 2025, 20:18 WIB

Yamaha XSR 155 2025 Hadir dengan 2 Warna Baru, Begini Spek dan Harganya

XSR 155 masuk dalam deretan pilihan utama pecinta sport retro modern yang menunjang kebebasan berekspresi diri saat berkendara.
Yamaha XSR 155 2025. (Sumber: Yamaha)
Techno30 Januari 2025, 19:29 WIB

2 Negara Ini Meminta Klarifikasi DeepSeek Mengenai Penggunaan Data Warganya

AI DeepSeek telah menarik perhatian pengawas perlindungan data.
DeepSeek. (Sumber: shutterstock)
Startup30 Januari 2025, 18:01 WIB

Living Lab Ventures Jajaki Peluang Investasi dengan Hong Kong

Sinar Mas Land Melalui Living Lab Ventures (LLV) Sambut Delegasi Hong Kong untuk Mengeksplorasi Aliansi Strategis dan Kolaborasi di BSD City.
Living Lab Ventures menyambut kunjungan delegasi Hong Kong di BSD City, Tangerang, Banten. (Sumber: istimewa)
Techno30 Januari 2025, 16:32 WIB

Spesifikasi Lengkap ASUS ExpertCenter P500 Mini Tower, Pakai Prosesor Intel Core i7

Perangkat ini punya nilai dan kinerja luar biasa untuk bisnis kecil.
ASUS ExpertCenter P500 Mini Tower. (Sumber: ASUS)
Automotive30 Januari 2025, 16:03 WIB

Tesla Model Y 2025 Hadir dengan Pembaruan, Harga Sekitar Rp970 Jutaan

Mobil SUV listrik ini akan dipasarkan di Eropa, Asia Pasifik, Amerika Utara, hingga Amerika Selatan.
Tesla Model Y 2025. (Sumber: Tesla)
Techno30 Januari 2025, 15:09 WIB

Garmin Seri Instinct 3 Resmi Meluncur, Kini Dilengkapi Layar AMOLED

Seri jam tangan pintar ini ditawarkan dalam dua model.
Garmin Instinct 3 Series. (Sumber: Garmin)
Lifestyle29 Januari 2025, 20:39 WIB

Adidas Adizero ZG: Sepatu Khusus Pegolf yang Sangat Ringan Dipakai

Adizero ZG baru menawarkan Sepatu Golf yang Ringan untuk Semua Pemain golf.
Adidas Adizero ZG. (Sumber: Adidas)
Lifestyle29 Januari 2025, 20:17 WIB

Survei Susenas 2023: Pengeluaran untuk Belanja Rokok Hampir Sama dengan Belanja Protein Hewani

Tembakau dan rokok masih jadi salah satu tantangan dalam bidang gizi.
Ilustrasi protein hewani. (Sumber: freepik)