PT Telkom (Tbk), dalam hal ini TelkomGroup, menyatakan ambisi mereka untuk bisa menguasai ceruk bisnis data center (pusat data) regional.
Diketahui, ambisi tersebut didukung pula dengan banyaknya Telkom Data Ekosistem atau NeutraDC Hyperscale Data Center di sejumlah daerah, yang kehadirannya akan terus ditambah dan dioptimalkan oleh TelkomGroup.
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia, Rosan Roeslani, mengatakan bahwa pertumbuhan permintaan layanan data center sampai dengan 2030 diperkirakan sangat eksponensial.
Kondisi itu terlihat di pasar domestik maupun regional, seiring dengan meningkatnya kebutuhan akses konten; terutama dari segmen Enterprise, Digital Native Business dan Cloud Service Provider.
"Ini menjadi peluang yang sangat bagus bagi Indonesia, untuk bisa memimpin pasar data center di kawasan regional dengan memiliki ekosistem data center sendiri," kata dia, mengutip keterangan resmi, Selasa (17/10/2023).
Telkom sebagai BUMN telekomunikasi, pinta Rosan, agar dapat mewujudkan hal tersebut dengan menjadi pemain besar di data center.
"Serta melakukan unlocking value melalui berbagai pilihan opsi, untuk mengoptimalkan bisnis data center yang dimiliki," ungkapnya.
Baca Juga: Airasia Superapp Luncurkan Layanan Dine-in Vouchers, Dapatkan Diskon hingga 50%
Sebagai gambaran, Indonesia merupakan negara dengan potensi pertumbuhan ekonomi digital yang sangat besar.
Ekonomi Digital Indonesia diproyeksikan tumbuh 8 kali lipat; dari Rp632 triliun pada 2020 menjadi sebesar Rp4.531 triliun pada 2030, dengan persentase kontribusi terhadap GDP meningkat dari 4% menjadi 18%.
Dengan demikian, Indonesia akan menjadi ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara.
Selain itu, penggunaan dan konsumsi layanan digital terus bertumbuh secara pesat, sehingga membutuhkan dukungan ekosistem digital yang mumpuni, salah satunya data center.
Baca Juga: Josys: Startup Teknologi Informasi Asal Jepang Ekspansi ke Pasar Indonesia
Data center diproyeksi akan tumbuh secara signifikan hingga beberapa tahun mendatang. Bahkan di luar Singapura, Indonesia memegang potensi yang juga sangat besar untuk memimpin pasar data center regional.
Direktur Group Business Development Telkom, Honesti Basyir, menyebut TelkomGroup memiliki misi untuk membangun ekosistem digital, yang salah satunya bisa diwujudkan dengan dukungan data center.
"Melalui NeutraDC, TelkomGroup menangkap peluang data center yang sangat besar. Dengan memposisikannya sebagai Sustainable Digital Ecosystem Hub, dan memberikan layanan end to end integration untuk memperluas pasar data center Indonesia ke pemain regional dan global," ujarnya.
Direktur Wholesale & International Service Telkom, Bogi Witjaksono, mengungkap bahwa TelkomGroup juga tengah mengkaji beberapa opsi terbaik untuk unlocking value bisnis data center ke depannya.
"Terdapat tiga aspek penting yang dimiliki perusahaan dalam bisnis data center, yakni seamless, connectivity, dan eyeball," jelas Bogi.
Seamless, karena terhubung dengan seluruh data center milik TelkomGroup termasuk juga ke edge data center. Lalu connectivity, Hyperscale Data Center terhubung dengan infrastruktur backbone broadband TelkomGroup. Terakhir, akses kepada pelanggan TelkomGroup (eyeball) yang merupakan pengguna bisnis digital.
Lebih lanjut ia menjabarkan, TelkomGroup telah memiliki 30 fasilitas data center (25 domestik dan lima di luar negeri) dan tersebar di empat negara (Indonesia, Singapura, Hong Kong, dan Timor Leste). TelkomGroup TelkomGroup juga mendukung pembangunan data center, di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur.
Baca Juga: Devialet Gemini II, TWS Super Mewah dengan Fitur Pengurangan Angin Aktif
Untuk HDC Cikarang, saat ini TelkomGroup telah merampungkan kampus 1, dan menjadi data center yang berkomitmen terhadap dekarbonisasi dengan berfokus pada green energy.
TelkomGroup juga menjalin kerja sama strategis dengan mitra tech giant untuk mengembangkan bisnis data center ke pasar regional. Bersama dengan Singtel, TelkomGroup membangun Hyperscale Data Center di Batam, dengan nilai investasi mencapai USD581 juta. Pembangunan HDC Batam menggunakan energi yang terbarukan (renewable energy), ramah lingkungan, dan mengadopsi sistem multi-tier.
Menurut Bogi, fokus ke fundamental bisnis yang kuat, kerja sama strategis dengan mitra andal, penguatan kapasitas dan pengayaan ekosistem digital, akan memantapkan langkah untuk menjadikan data center Telkom sebagai Sustainable Digital Ecosystem Hub di kawasan regional, bahkan global di masa mendatang.
"Pengembangan bisnis data center merupakan bagian dari strategi utama perusahaan, Five Bold Moves yang dijalankan untuk value creation, meningkatkan daya saing, dan memberikan value yang optimal bagi seluruh stakeholder," tandasnya.