Palo Alto Network Luncurkan Revolusi Proteksi Cloud dengan Kemampuan Intelijensi

Rahmat Jiwandono
Senin 23 Oktober 2023, 14:40 WIB
Produk perlindungan cloud bernama Darwin yang dibuat Prisma Cloud. (Sumber : Istimewa)

Produk perlindungan cloud bernama Darwin yang dibuat Prisma Cloud. (Sumber : Istimewa)

Techverse.asia - Dalam satu dekade ke belakang, beragam organisasi mulai gencar menerapkan dan mengembangkan berbagai jenis layanan cloud, dan belum menunjukkan tanda-tanda akan melambat dalam waktu dekat ini. Menurut survei yang dilakukan oleh Gartner, 65 persen muatan kerja aplikasi bisa dioptimalkan atau siap untuk diterapkan di cloud mulai tahun 2027 dengan presentasenya meningkat dari 45 persen pada 2022. 

Palo Alto Networks belum lama ini resmi mengumumkan Prisma Cloud Darwin yang merombak konsep pendekatan keamanan cloud melalui pengembangan intelejensi code-to-cloud perdana di industri cloud ini. Teknologi tersebut disebut sebagai 'Darwin Moment' bagi dunia keamanan cloud, sebab Prisma Cloud mendorong perusahaan agar berkembang lebih dari sekadar single point solution dan mengadopsi sebuah pendekatan holistik yang menyediakan sumber kebenaran utama. 

Baca Juga: Indosat dan Tech Mahindra Luncurkan Center of Excellence Lab, Dapat Dukungan dari Google Cloud

Selain menawarkan efisiensi dan kegesitan, teknologi cloud juga menghadirkan risiko keamanan penting yang semakin beragam. Tercatat sebanyak 80 persen ancaman keamanan siber ditemukan di lingkungan cloud, yang bisa mengakibatkan terjadinya kebocoran data berskala besar. Meningkatnya serangan cloud dan kecepatan pengembangan aplikasi cloud sendiri sudah melampaui kecepatan tim keamanan dalam melindungi organisasi mereka. 

Senior Vice President Prisma Cloud, Palo Alto Networks, Ankur Shah mengatakan bahwa salah satu cara guna mengamankan aplikasi dari code ke cloud dengan menangkal risiko sejak tahap pengembangan serta mencegah pelanggaran ketika aplikasi sedang dalam tahap produksi. Hal itu hanya dapat dicapai melalui platform pintar CNAPP seperti milik Prisma Cloud

"Platform CNAPP yang kami miliki mengumpulkan informasi sepanjang siklus hidup aplikasi sehingga tim keamanan dapat dengan tepat melacak kerentanan dan kesalahan konfigurasi hingga ke sumber asalnya. Peluncuran Darwin dari kami ini sanggup menyederhanakan keamanan cloud dan meningkatkan produktivitas serta kolaborasi di seluruh code, infrastruktur, dan keamanan runtime," ujar dia. 

Baca Juga: Laporan Cloudflare: Beralih ke Cloud Disebut Dapat Mengurangi Emisi Karbon

Banyak organisasi yang mengalami rasio perbandingan 100 dibanding satu antara jumlah tim pengembang dan tim keamanan profesional, sehingga berakibat kurangnya personel dalam tim. Pendekatan yang diimplementasikan saat ini masih terpisah-pisah, sehingga tak menjamin keamanan yang komprehensif dari code-to-cloud.  

"Kesenjangan ini akan semakin berkembang seiring dengan semakin banyaknya pengembang yang menggunakan teknologi bertenaga kecerdasan buatan (AI) untuk menulis dan menerapkan kode dengan lebih cepat. Prisma Cloud, kini sudah dilengkapi dengan intelejensi code-to-cloud dapat mendorong kolaborasi antara tim pengembang dan tim keamanan profesional dengan menghubungkan masalah keamanan produksi dengan rekomendasi perbaikan yang spesifik dalam kode," terangnya. 

Practise Director Enterprise Security Group, Melinda Marks menyampaikan bahwa kenyataan yang saat ini tengah dihadapi adalah kesenjangan kemampuan keamanan siber, terutama dalam hal keamanan cloud, sementara organisasi semakin mengandalkan layanan cloud untuk mengembangkan aplikasi yang lebih cepat guna dapat melayani pelanggan dengan lebih baik dan meraup keuntungan bisnis yang lebih besar.

Baca Juga: Phising, Malware, Ransomware: 3 Sumber Kejahatan Siber yang Paling Sering Dijumpai di Indonesia

Di saat yang sama, lanskap ancaman terus berkembang dengan pesat dan semakin membebani kerja cloud. "Oleh karena itu, sangat penting untuk berinvestasi pada solusi keamanan siber yang efektif untuk mendukung peningkatan produktivitas pengembangan dari code ke cloud, sehingga memungkinkan tim keamanan untuk mengoptimalkan mitigasi risiko keamanan dan melindungi aplikasi mereka yang memungkinkan pertumbuhan bisnis," katanya. 

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Startup22 Januari 2025, 18:56 WIB

Openspace Ventures Beri Pendanaan Lanjutan untuk MAKA Motors

Pendanaan ini datang setelah startup tersebut melansir motor listrik pertamanya, MAKA Cavalry.
MAKA Cavalry.
Techno22 Januari 2025, 18:34 WIB

Huawei FreeBuds SE 3: TWS Entry-level Seharga Rp400 Ribuan

Gawai ini akan menghadirkan keseimbangan sempurna antara performa dan kenyamanan.
Huawei FreeBuds SE 3. (Sumber: Huawei)
Techno22 Januari 2025, 16:28 WIB

Apa yang Diharapkan pada Samsung Galaxy Unpacked 2025, Bakal Ada S25 Slim?

Galaxy Unpacked Januari 2025: Lompatan Besar Berikutnya dalam Pengalaman AI Seluler.
Samsung Galaxy Unpacked 2025 akan digelar pada Rabu (22/1/2025). (Sumber: Samsung)
Startup22 Januari 2025, 16:02 WIB

Antler Salurkan Pendanaan Senilai Rp49 Miliar kepada 25 Startup Tahap Awal di Indonesia

Antler Pertahankan Momentum Kuat di Indonesia, Mencatatkan 50 Investasi Selama Dua Tahun Terakhir Di Tengah Tantangan Pasar.
Antler. (Sumber: antler)
Automotive22 Januari 2025, 15:33 WIB

Harga dan Spesifikasi New Yamaha R25, Bawa Kapasitas Mesin 250CC

Tampil Sebagai Urban Super Sport, New Yamaha R25 Siap Geber Maksimal.
Yamaha R25 2025. (Sumber: Yamaha)
Techno22 Januari 2025, 14:51 WIB

Tak Disebut Pada Pelantikan Presiden AS Donald Trump, Bagaimana Nasib Bitcoin?

Bitcoin terkoreksi ke US$100 ribu pasca Presiden AS Donald Trump tidak menyebut soal kripto pada sesi pelantikan.
ilustrasi bitcoin (Sumber: freepik)
Techno21 Januari 2025, 18:55 WIB

Insta360 Luncurkan Flow 2 Pro, Tripod Khusus untuk iPhone

Gimbal ini memungkinkan pembuatan film menggunakan kamera iPhone dan punya fitur-fitur AI.
Insta360 Flow 2 Pro. (Sumber: Insta360)
Techno21 Januari 2025, 18:37 WIB

Fossibot S3 Pro: Ponsel Entry Level dengan Pengaturan Layar Ganda

Gawai ini menawarkan fitur premium, tapi harganya ramah di kantong.
Fossibot S3 Pro. (Sumber: istimewa)
Startup21 Januari 2025, 18:24 WIB

Chickin Raih Pendanaan Pinjaman Sebesar Rp280 Miliar dari Bank DBS Indonesia

Chickin didirikan pada 2018, tepatnya di Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah.
Chickin. (Sumber: East Ventures)
Startup21 Januari 2025, 17:13 WIB

Banyu Dapat Pendanaan Awal Sebanyak Rp20 Miliar, Merevolusi Industri Rumput Laut

BANYU berkomitmen untuk mendukung petani dengan bibit berkualitas tinggi, teknik budidaya modern, dan akses pendapatan stabil.
Ilustrasi startup Banyu. (Sumber: istimewa)