Google bersiap menampilkan AQI di Discover di Android dan iOS.
Setelah menariknya pada Agustus 2023, Google kini meluncurkan kartu AQI secara luas di Discover di iOS dan Android (di aplikasi Google dan di sebelah kiri layar beranda).
Perusahaan mendesain ulang menu Kustomisasi (Customize) untuk menggunakan kotak centang, alih-alih tombol Material You. Menurut laman 9to5Google, hal ini diduga untuk menjaga keseimbangan visual antara Android dan iOS. Demikian kami lansir Senin (23/10/2023).
Baca Juga: Survei Evermos & IDC: Digitalisasi Bisa Menciptakan Lapangan Kerja yang Inklusif
Untuk bisa melihat fitur ini, kita bisa memperhatikan area bawah saran bilah Pencarian (kolom Search). Di sana, Google Discover telah menampilkan carousel kartu mini untuk beberapa poin seperti sedikit terlihat di tangkapan layar yang terpotong di atas, antara lain:
Keuangan (Finance): Harga saham dan tren pasar dari industri yang kamu ikuti
Olahraga (Sport): Pembaruan acara dari tim yang diikuti
Cuaca (Weather): Kondisi dari lokasimu saat ini
Ini akan segera diikuti dengan Air Quality (Kualitas Udara): 'Kualitas udara dari lokasi Anda saat ini.'
Jika fitur ini siap diluncurkan, yang dibuktikan dengan tombol pengaturan yang otomatis dicentang di menu Kustomisasi, Google mungkin akan memperbaiki kartu kosong tersebut dalam waktu singkat.
Karena saat ini, jika area kotak itu diklik, masih belum muncul informasi kualitas udara di area kita.
Baca Juga: Samsung Ultah! Belanja di Website dan Aplikasi Samsung Shop, Banyak Promo dan Cashback
Pentingnya Mengecek Kualitas Udara
Mengecek kualitas udara secara rutin perlu dilakukan, terutama bila kita kerap beraktivitas di lokasi yang belum tentu memiliki kualitas udara yang baik; bahkan berpolusi.
Dengan mengetahui kualitas udara di sekitar kita, kita mengetahui kapan harus mengenakan masker, memulai membersihkan lingkungan dan melakukan sejumlah antisipasi lain yang dibutuhkan.
Pasalnya, kualitas udara yang buruk, apalagi polusi, juga bisa berdampak buruk kepada tubuh.
4 Dampak Negatif Kualitas Udara Buruk Bagi Tubuh
- Depresi
Sebuah penelitian yang diterbitkan di laman Journal of American Medical Association, menemukan bahwa ada hubungan yang signifikan secara statistik, antara paparan polusi udara tingkat tinggi dan terjadinya depresi.
Lewat penelitian ini juga diyakini bahwa, kebijakan publik dan tindakan individu sangat penting untuk mengurangi dampak polusi udara. Contohnya termasuk menciptakan ruang hijau dan menghijaukan kota, menghindari pergerakan di dekat jalan dan jalan yang padat. Selanjutnya meningkatkan ventilasi rumah tangga, mengganti bahan bakar rumah tangga padat tradisional dengan kompor rendah emisi.
Baca Juga: Meta Menghadirkan Saluran Siaran Instagram ke Facebook dan Messenger
- Penyakit Jantung
Sebuah studi yang dilakukan di China, menunjukkan ada bukti kuat yang menghubungkan polusi udara dengan penyakit jantung.
Peneliti mengumpulkan data medis pasien di 2.025 rumah sakit, di 322 kota di China yang menunjukkan gejala aritmia mendadak. Tim mencatat tingkat kualitas udara dari stasiun pemantauan di dekat rumah sakit tersebut.
- Demensia
Sebuah studi diterbitkan dalam Canadian Medical Association Journal, mendapati bahwa orang yang tinggal di dekat jalan raya yang sibuk, lebih mungkin mengembangkan potensi demensia pada otaknya.
Peneliti dari Harvard School of Public Health, T.H. Chan, mengatakan bahkan paparan polusi udara dalam jumlah kecil di bawah batas keamanan saat ini memicu penurunan kognitif.
Sumber paparan partikel halus termasuk asap diesel, asap kayu, bantalan rem, ban, dan debu jalan.
- Obesitas
Para ilmuwan di University of Michigan, dengan penulis utama Xin Wang, melaporkan mengenai perempuan paruh baya yang terpapar asap mungkin lebih mungkin mengalami kenaikan berat badan.
Selain itu, berpotensi mengembangkan indeks massa tubuh yang lebih tinggi, lingkar pinggang yang lebih besar, dan lebih banyak lemak tubuh.
"Perempuan berusia akhir 40-an dan awal 50-an terpapar polusi udara jangka panjang -khususnya partikel halus, nitrogen dioksida, dan ozon yang lebih tinggi-, mengalami peningkatan ukuran tubuh dan ukuran komposisi mereka," kata Wang.