Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Daerah Istimewa Yogyakarta (Kanwil DJP DIY) serahkan tersangka dan barang bukti pelanggaran pidana pajak, yang dilakukan oleh HP dan PT.PJM, ke aparat penegak hukum Kejaksaan Tinggi DIY dan Polda DIY, Kamis (22/9/2022).
Kasubdit Forensik Digital dan Barang Bukti Direktorat Penegakan Hukum DJP Machrijal Desano menjelaskan, pelanggaran pidana yang dilakukan oleh tersangka HP dan PT. PJM adalah dengan sengaja menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) dan/atau keterangan yang isinya tidak benar atau tidak lengkap.
Pelanggaran pidana yang dilakukan oleh tersangka HP dalam masa pajak Januari hingga September 2016, mengakibatkan negara mengalami kerugian lebih dari Rp50,5 miliar. Sedangkan pelanggaran pidana yang dilakukan oleh tersangka PT. PJM dalam masa pajak Oktober 2016 hingga Desember 2017, menimbulkan kerugian sekitar Rp46,7 miliar.
"Keberhasilan pelaksanaan penegakan hukum tersebut, didukung dengan penerapan forensik digital dalam pengumpulan data," kata Machrijal, dalam keterangan tertulis, kepada wartawan, siang tadi.
Kedua tersangka, disangkakan dengan Pasal 39 ayat (1) huruf d Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang perubahan ketiga atas Undang-Undang Nomor 6 tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang - Undang Nomor 7 tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan.
Lewat wewenang Kanwil DJP DIY yang diatur dalam UU, aset kedua tersangka disita dan diblokir dalam rangka untuk pemulihan kerugian pendapatan negara.
Apa Itu Digital Forensik Atau Forensik Digital?
Forensik digital merupakan aktivitas penyelidikan, dilakukan dengan tujuan untuk menemukan bukti digital dan memperkuat bukti fisik yang sudah ada dari kasus yang sedang diteliti. Kemampuan ini diperlukan, salah satunya untuk mengungkap sebuah kejahatan, karena biasanya data di perangkat target dikunci, dihapus, atau disembunyikan.
Walau sama-sama bersinggungan dengan aktivitas komputer dan digital, tapi digital forensik berbeda dengan keamanan komputer. Tapi, pengetahuan dasar tentang keamanan komputer ikut menunjang kita yang ingin mempelajari teknologi forensik digital.
Objek penelitian pada digital forensik adalah semua barang elektronik yang memiliki perangkat penyimpanan. Tahapan kerja digital forensik mulai dari identifikasi, authorization, preparation, securing and evaluating scene, mengumpulkan barang bukti.
Barang bukti yang dikumpulkan dalam penyelidikan menggunakan teknik digital forensik, bisa berupa data-data dari perangkat komputer yang berada di tempat kejadian perkara. Kemudian, setelah menemukan barang bukti maka investigator atau analis forensik wajib untuk melindungi bukti yang ada dan menjauhkan barang bukti dari kemungkinan kontaminasi yang bisa merusak barang bukti.
Tak selesai di sana, investigator akan menganalisis apa yang mereka temukan dengan teknik forensik dan perangkat. Tugas investigator digital forensik juga termasuk membuat kesimpulan dan menyiapkannya dalam bentuk laporan, untuk menjadi bukti dipengadilan.
Kenali Juga Akuntansi Forensik
Dalam hal kaitannya dengan perkara keuangan, Indonesia juga telah lama mengenal dan mendalami cabang keilmuan forensik lainnya, yang dinamakan akuntansi forensik. Diperkirakan, bukan hanya digital forensik yang bekerja, keahlian di bidang ini sepertinya turut membantu pihak Kanwil DJP DIY dalam menganalisis laporan yang tidak disampaikan dengan jujur oleh kedua tersangka pada berita di atas tadi.
Sejauh ini, penggunaan akuntansi forensik di Indonesia lebih ditekankan kepada pengungkapan tindak pidana korupsi. Walaupun secara teori dan praktik, sebenarnya akuntansi forensik kegunaannya bisa lebih dari itu. Seorang akuntan forensik di sektor publik, disarankan pula mengerti ilmu hukum dan undang-undang terkait. Dari sanalah mereka bisa mengambil kesimpulan, apakah laporan yang diteliti mengandung pelanggaran atau tidak.
Akuntan forensik dapat dipekerjakan untuk menginvestigasi dan memberikan rekomendasi, soal kemungkinan terjadinya aktivitas penipuan. Sebagai sebuah profesi yang punya beberapa jenis dan level sertifikasi, seorang akuntan forensik juga bekerja untuk menemukan manipulasi laporan keuangan yang sulit atau bahkan tidak bisa dideteksi oleh auditor keuangan biasa. Mereka juga bekerja lebih baik dengan dukungan sejumlah perangkat teknologi dan aplikasi tertentu.