Techverse.asia - Para pengguna aplikasi kencan akan sering duduk bersama teman-temannya saat mereka menelusuri jodoh mereka untuk mendapatkan masukan, atau bahkan menyerahkan ponsel mereka dan membiarkan teman mereka untuk memilihkan mana 'kandidat' pasangan yang sesuai dengan selera mereka. Lantas jika merasa cocok, biasanya akan menggeser (swipe) ke kanan pada profil pengguna Tinder itu.
Kini, pengalaman nyata tersebut menjadi bagian dari produk Tinder, karena perusahaan tersebut baru-baru ini memperkenalkan fitur baru bernama Matchmaker (mak comblang) yang memungkinkan pengguna untuk mengundang teman-temannya - termasuk pengguna non Tinder - untuk melihat dan menyarankan calon jodoh.
Fitur Matchmaker tersebut akan memungkinkan keluarga maupun teman pengguna mengakses aplikasi kencan dan membuat rekomendasi untuk calon jodoh, dan ini terinspirasi oleh data pengguna Tinder. Menurut survei yang dilakukan perusahaan, lebih dari 75 persen lajang mengatakan bahwa mereka mendiskusikan kehidupan kencan mereka dengan teman-teman beberapa kali dalam sebulan.
Baca Juga: Apple Gelar Event 'Scary Fast' Oktober 2023, Bakal Resmi Luncurkan Chip M3?
Untuk dapat menggunakan fitur tersebut, pengguna Tinder perlu meluncurkan sesi Tinder Matchmaker baik langsung dari kartu profil atau dalam pengaturan aplikasi. Jika pengguna melihat calon pasangan, pengguna dapat membagikan tautan (link) unik kepada maksimal 15 orang dalam jangka waktu 24 jam.
Setelah sesi Matchmaker berakhir, pengguna Tinder kemudian dapat meninjau kandidat kencan potensial mana yang disarankan oleh orang yang mereka cintai. Profil yang disukai oleh mak comblang akan ditandai sebagai “rekomendasi”.
Namun demikian, para mak comblang tak memiliki kendali atas pengalaman dalam hal menggeser ke kiri atau kanan pada masing-masing profil seperti yang mereka lakukan jika mereka menyerahkan smartphone-nya. Sebaliknya, pengguna Tinder sendirilah yang pada akhirnya memutuskan apakah mereka ingin menjodohkan atau mengirimkan Suka (likes) kepada seseorang.
Selain itu, teman yang mempertimbangkan jodohmu tidak memerlukan profil Tinder untuk bisa melakukannya. Artinya, pengguna dapat meminta teman yang sudah menikah atau berpasangan untuk berpartisipasi dalam pengalaman ini tanpa membuat mereka mendapat masalah.
Baca Juga: 300.000 Orang Australia Dilatih AI dan Cybersecurity Lewat Dukungan Investasi Microsoft
Tinder Matchmaker kini tersedia di 15 negara termasuk Amerika Serikat (AS), Inggris, Australia, Kanada, Prancis, dan Jerman, dengan peluncuran global diperkirakan akan diluncurkan dalam beberapa bulan mendatang.
“Selama bertahun-tahun, para lajang meminta teman mereka untuk membantu menemukan jodoh mereka berikutnya di Tinder, dan kini kami membuatnya menjadi lebih mudah dengan Tinder Matchmaker,” kata Melissa Hobley selaku Chief Marketing Officer (CMO) Tinder mengenai fitur baru ini dikutip, Rabu (25/10/2023).
“Tinder Matchmaker membawa lingkaran kepercayaan Anda ke dalam perjalanan kencan Anda dan membantu Anda melihat kemungkinan-kemungkinan yang mungkin Anda abaikan dari sudut pandang orang-orang terdekat Anda,” tambahnya.
Perusahaan juga bermitra dengan penyanyi Coi Leray untuk memasarkan fitur baru tersebut. Dalam video barunya, dia akan segera memamerkan cara kerja fitur “tes teman”.
Pengenalan fitur baru ini hadir pada saat beberapa pengguna muda, dan khususnya Gen Z, sudah bosan dengan aplikasi kencan berbasis gesek, termasuk Tinder, sehingga perusahaan tersebut terpaksa mencoba memaksimalkan pendapatannya dengan tingkatan harga yang lebih eksklusif yaitu Rp7,9 juta per bulan untuk langganan Tinder Select, layanan buat para pengencan elit.
Baca Juga: Startup Moosa Genetics Ingin Tingkatkan Kualitas Daging Sapi melalui Teknologi
Di sisi lain, Bumble pun memiliki penawaran serupa, di mana pengguna dapat merekomendasikan profil kepada teman melalui tautan pribadi yang hanya dapat dibuka oleh mereka dalam aplikasi kencan. Namun, ini lebih ditujukan untuk berbagi satu lawan satu dibandingkan dengan Tinder Matchmaker.
Fitur pencari jodoh Tinder hanyalah penawaran terbaru dari perusahaan yang dirancang untuk menarik lebih banyak pengguna agar terlibat dengan aplikasi dengan cara baru. Verifikasi di Tinder mendapat peningkatan dengan video selfie, mode penyamaran akhirnya diperkenalkan awal tahun ini dan perusahaan baru saja mulai membiarkan pengguna Tinder menentukan kata ganti gender dan jenis hubungan non-monogami.