Baca Juga: Peran Kontribusi Kecerdasan Buatan dan Pembelajaran Mesin Penting untuk Keamanan Siber UMKM
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) resmi menambah data center, kali ini berlokasi di Banda Aceh, Aceh.
neuCentrIX Banda Aceh resmi beroperasi untuk memperluas ekosistem data center yang ada di ujung pulau Sumatra.
Direktur Wholesale & International Service Telkom, Bogi Witjaksono, menyatakan seluruh data center neuCentrIX di Indonesia telah memiliki 3S (Standart, Secure, dan Simple). Begitupun juga dengan neuCentrIX Banda Aceh, yang telah memiliki tingkat security yang berlapis untuk mendukung keamanan serta kenyamanan pelanggan.
Saat ini, kata dia, sudah banyak instansi pemerintahan yang menggunakan layanan neuCentrIX, contohnya di Meruya dan Karet, Jakarta.
Baca Juga: 7 Pembaruan Penting pada iOS 17.1 di iPhone
"Hal ini menggambarkan bahwa neuCentrIX telah berevolusi, tidak hanya melayani pemain digital telco namun juga pemerintah," ujarnya, dilansir Sabtu (28/10/2023).
Komersialisasi neuCentrIX Banda Aceh, menandakan kesiapan data center melayani kebutuhan market area Aceh dan sekitarnya. Hal ini sejalan dengan program prioritas pemerintah dalam mewujudkan digitalisasi Indonesia.
neuCentrIX Banda Aceh kini menjadi data center pertama, yang mengolaborasikan government service dan Internet Service Provider (ISP) lokal yaitu Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Kabupaten Aceh Barat (Diskominsa) dan PT Acehlink Media.
Dengan peresmian neuCentrIX Aceh, kini neuCentrIX sebagai market leader edge data center secara resmi hadir di 18 kota besar di Indonesia, dan siap mendorong ekosistem digital.
Bukan hanya untuk perusahaan teknologi maupun telekomunikasi, namun juga memenuhi kebutuhan pemeritah terkait dengan infrastruktur data center yang andal dan aman.
Adanya neuCentrIX Aceh menjadi bagian dari upaya PT Telkom (Tbk), dalam mewujudkan keinginan untuk bisa menguasai ceruk bisnis data center regional.
Baca Juga: Suzuki Burgman Street 125EX Hadir di Indonesia
Baca Juga: Galaxy Z Fold5 dan Z Flip5 Edisi Sumpah Pemuda, Hadirkan Gaya Tenun Ikonis IKAT Indonesia
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia, Rosan Roeslani, beberapa waktu lalu mengatakan bahwa pertumbuhan permintaan layanan data center sampai dengan 2030 diperkirakan sangat eksponensial.
Kondisi itu terlihat di pasar domestik maupun regional, seiring dengan meningkatnya kebutuhan akses konten; terutama dari segmen Enterprise, Digital Native Business dan Cloud Service Provider.
"Ini menjadi peluang yang sangat bagus bagi Indonesia, untuk bisa memimpin pasar data center di kawasan regional dengan memiliki ekosistem data center sendiri," kata dia.
Telkom sebagai BUMN telekomunikasi, pinta Rosan, agar dapat mewujudkan hal tersebut dengan menjadi pemain besar di data center.
"Serta melakukan unlocking value melalui berbagai pilihan opsi, untuk mengoptimalkan bisnis data center yang dimiliki," ungkapnya.
Baca Juga: Mayoritas Kasus Disebabkan Perilaku Seksual Berisiko, Vaksin Mpox Diprioritaskan Bagi Kontak Erat
Baca Juga: LG SIGNATURE OLED M 97: TV Tanpa Kabel 97 Inci yang Meluncur Global
Sebagai gambaran, Indonesia merupakan negara dengan potensi pertumbuhan ekonomi digital yang sangat besar.
Ekonomi Digital Indonesia diproyeksikan tumbuh delapan kali lipat; dari Rp632 triliun pada 2020 menjadi sebesar Rp4.531 triliun pada 2030, dengan persentase kontribusi terhadap GDP meningkat dari 4% menjadi 18%.
Dengan demikian, Indonesia akan menjadi ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara.
Selain itu, penggunaan dan konsumsi layanan digital terus bertumbuh secara pesat, sehingga membutuhkan dukungan ekosistem digital yang mumpuni, salah satunya data center.