OpenAI meluncurkan fitur beta baru untuk anggota ChatGPT Plus.
Pelanggan telah melaporkan bahwa, pembaruan tersebut mencakup kemampuan untuk mengunggah file dan bekerja dengannya, serta dukungan multimodal. Demikian diungkap The Verge, dilansir Senin (30/10/2023).
Pada dasarnya, pengguna tidak perlu memilih mode seperti Telusuri dengan Bing dari menu dropdown GPT-4 — pengguna akan menebak apa yang mereka inginkan berdasarkan konteks.
Fitur-fitur baru ini menghadirkan sedikit fitur kantor, yang ditawarkan oleh paket ChatGPT Enterprise ke langganan chatbot individual yang berdiri sendiri.
Tim The Verge mengungkap, meski mereka tidak memiliki pembaruan multimodal pada paket Plus, namun tim dapat menguji fitur Analisis Data Tingkat Lanjut, yang sepertinya berfungsi sesuai harapan.
Jadi, setelah file dimasukkan ke ChatGPT, diperlukan beberapa saat untuk memproses file sebelum siap digunakan. Baru kemudian chatbot dapat melakukan hal-hal seperti merangkum data, menjawab pertanyaan, atau menghasilkan visualisasi data berdasarkan perintah.
Baca Juga: Ponsel Lipat Oppo Find N3 Flip Dijual di Indonesia, Harga Rp15,9 Juta
Chatbot tidak terbatas hanya pada file teks.
Di Threads, pengguna memposting tangkapan layar percakapan di mana mereka mengunggah gambar kapibara dan meminta ChatGPT, melalui DALL-E 3, membuat gambar bergaya Pixar berdasarkan gambar tersebut. Mereka kemudian mengulangi konsep gambar pertama dengan mengunggah gambar lain.
Ini adalah pembaruan berikutnya dari ChatGPT Plus, setelah sebelumnya aplikasi ini terintegrasi dengan Canva. Pembaruan itu membuat chatbot 'serba bisa' ini akan membantu penggunanya, yang membutuhkan rangkaian template Canva yang sudah ada dan bisa disesuaikan kebutuhan pengguna.
Layanan super juga diberikan kepada ChatGPT Plus, yang membuat aplikasi ini bisa menerima perintah menyerupai kemampuan yang dimiliki Google Lens dan pencarian dengan suara lewat Asisten Google. Bahkan OpenAI juga menambahkan keterampilan pencarian, berdasarkan perintah pengguna yang mengunggah sebuah gambar atau foto.
Jadi, pengguna tidak hanya dengan mengetikkan kalimat ke dalam prompt perintah, tetapi juga dengan berbicara dengan suara keras atau hanya mengunggah gambar.
Baca Juga: Samsung Galaxy Flip5 Retro, Dijual Terbatas dan Ajak Pengguna Bernostalgia dengan SGH-E700
Untuk dapat menggunakan perintah suara, ketuk tombol yang dilengkapi dengan logo mikrofon, lalu ucapkan pertanyaan atau perintah yang ingin kamu sampaikan.
ChatGPT akan mengubahnya menjadi teks dan memasukkannya ke model bahasa besar. Kemudian, kamu mendapatkan jawaban, sistem mengubahnya kembali menjadi ucapan, dan mengucapkan jawabannya dengan lantang.
Sementara, ketika memulai perintah dengan gambar, ketuk tombol foto untuk mengambil atau memilih gambar. Jika kamu menggunakan iOS atau Android, ketuk tombol plus terlebih dahulu.
Pengguna juga dapat mendiskusikan banyak gambar atau menggunakan alat menggambar yang dimiliki ChatGPT untuk memandu asisten. Pemahaman gambar didukung oleh multimodal GPT-3.5 dan GPT-4. Model ini menerapkan keterampilan penalaran bahasanya pada berbagai macam gambar, seperti foto, tangkapan layar, dan dokumen yang berisi teks dan gambar.
Dunia Kerja Membutuhkan Keterampilan Penggunaan ChatGPT
Udemy merilis Global Workplace Learning Index Q2 2023, sebuah laporan yang diterbitkan setiap tiga bulan, bertujuan membantu perusahaan mempertahankan keunggulan kompetitif dan membuktikan kemampuannya untuk menghadapi masa depan.
Dalam laporan mereka, didapati bahwa penggunaan kecerdasan buatan (AI) di Indonesia berpotensi menciptakan nilai ekonomi sekitar Rp5,299 triliun.
Baca Juga: Spek Xiaomi 14 Pro: Chip Snapdragon 8 Gen 3 dan Bahan Titanium
Baca Juga: Kopital Ventures: Didirikan Co-Founder Kopi Kenangan, Target Danai 30 Startup Selama 3 Tahun Awal
Memperoleh pengetahuan tentang cara menerapkan AI, dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas organisasi di Indonesia.
Penggunaan AI generatif semakin merambah ke bidang non-teknis seperti pemasaran, manajemen sumber daya manusia, penjualan, dan project management.
Global Workplace Learning Index Udemy juga menyoroti peningkatan konsumsi topik-topik seperti ChatGPT (mengalami kenaikan 386% secara global), Generative AI (278%), dan Prompt Engineering (190%).
Perusahaan-perusahaan juga mulai mengeksplorasi penggunaan AI generatif dengan lebih mendalam untuk memanfaatkan potensinya, seperti meningkatkan optimasi mesin pencari (SEO), menyederhanakan proses perekrutan talenta, meningkatkan responsivitas layanan dukungan pelanggan, dan menciptakan pesan pemasaran email yang dipersonalisasi.