Techverse.asia - Apple pada Selasa (31/10/2023) resmi mengumumkan jajaran MacBook Pro baru yang menampilkan rangkaian chip M3 barunya yaitu M3, M3 Pro, dan M3 Max dalam eventnya bertajuk Scary Fast. Dengan arsitektur GPU generasi berikutnya dan CPU yang lebih cepat, lini chip M3 menghadirkan performa yang lebih tinggi dan kemampuan baru pada laptop MacBook Pro.
Laptop kelas atas ini hadir dalam konfigurasi 14 inci dan 16 inci. Versi yang lebih kecil memiliki opsi untuk ketiga chip baru tersebut, sedangkan versi yang lebih besar hanya tersedia dalam varian M3 Pro dan M3 Max. Apple kini menawarkan model MacBook Pro 14 inci dengan prosesor dasar M3 seharga US$1.599 atau sekitar Rp25,4 jutaan, pertama kalinya MacBook Pro 14 inci mencapai harga serendah itu.
Baca Juga: Pengguna Macbook M1 dan M2 Bisa Optimalkan Unreal Engine 5.2 untuk Mendesain Game
Sedangkan untuk yang memakai M3 Pro masih akan dikenakan biaya US$1.999 atau sekitar Rp31,7 juta, dan harga akan naik dari sana untuk konfigurasi dengan prosesor M3 Max. Sementara itu, MacBook Pro 16 inci dasar dengan chip M3 Pro akan dibanderol dengan harga awal US$2.499 atau sekitar Rp39,7 juta yang sama dengan pendahulunya yang dilengkapi chip M2 Pro.
Dari segi desain, keduanya mempertahankan tampilan dan tata letak port yang sama persis seperti pendahulunya, namun kini hadir dalam warna space black baru yang menggantikan space grey. Apple mengatakan lapisan space black barunya seharusnya tidak terlalu meninggalkan bekas sidik jari dibandingkan MacBook Air berwarna biru tua semi 'space black'. Perusahaan mengaitkan hal ini dengan bahan kimia terobosan yang membentuk segel anodisasi untuk mengurangi sidik jari secara signifikan.
Semua model MacBook Pro dilengkapi layar Liquid Retina XDR yang cemerlang dengan konten SDR 20 persen lebih terang, kamera 1080p internal, sistem suara enam speaker yang imersif, dan beragam pilihan konektivitas. Satu perubahan kecil adalah layar Liquid Retina XDR pada MacBook Pro M3 baru kini dapat menampilkan konten SDR 20 persen lebih terang dibandingkan sebelumnya dengan puncak 600 nits (naik dari 500 nits pada generasi sebelumnya).
Dengan masa pakai baterai hingga 22 jam, jajaran laptop ini pun menawarkan portabilitas profesional terbaik, memberikan kinerja yang sama baik saat dicolokkan atau menggunakan baterai, sehingga pengguna dapat membawa alur kerja mereka ke mana saja.
“Tidak ada yang bisa menandingi MacBook Pro. Dengan kinerja silikon Apple yang sangat hemat daya, masa pakai baterai hingga 22 jam, layar Liquid Retina XDR yang menakjubkan, dan konektivitas canggih, MacBook Pro memberdayakan pengguna untuk melakukan pekerjaan terbaik dalam hidup mereka,” kata John Ternus selaku Wakil Presiden Senior Bidang Teknik Perangkat Keras Apple.
Baca Juga: 6 Tips Untuk Menjaga MacBook Kalian Tidak Overheating
Dalam penggunaan umum, Apple mengklaim bahwa MacBook Pro M3 14 inci 60 persen lebih cepat dibandingkan model MacBook M1 13 inci, tetapi tetap menawarkan masa pakai baterai hingga 22 jam. Dan jika konsumen beralih ke laptop dengan chip M3 Pro, maka akan melihat performa 40 persen lebih cepat dibandingkan MacBook Pro M1 Pro yang setara.
Sistem MacBook Pro 14 dan 16 inci dengan chip M3 Max akan mendukung memori terpadu hingga 128 GB guna meningkatkan alur kerja di aplikasi seperti MATLAB, DaVinci Resolve, dan lainnya. Namun, yang paling menonjol adalah jika dibandingkan dengan MacBook Pro berbasis Intel tercepat (yang berasal dari tahun 2021), Apple menggembar-gemborkan kinerja 11x lebih cepat untuk sistem yang dilengkapi chip M3 Max.
Peningkatan penting lainnya pada chip M3 adalah mendukung akselerasi perangkat keras untuk ray tracing dan mesh shading. Hal ini bisa menjadi kemajuan besar bagi para gamer atau orang-orang seperti animator dan pemodel tiga dimensi (3D), yang akan dapat memanfaatkan kekuatan pemrosesan on-chip M3 yang lebih efisien dalam aplikasi yang didukung.
Baca Juga: Apple iOS 17.2 Beta Menyertakan Aplikasi Jurnal Baru, Begini Cara Kerjanya