Techverse.asia - Teknologi modern dan kesehatan mental merupakan dua hal yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan masyarakat sekarang ini. Walaupun maraknya perkembangan teknologi seringkali menuai pro dan kontra, tapi tidak bisa dipungkiri kalau teknologi telah mengubah wajah masyarakat modern. Mulai dari media sosial sampai dengan aplikasi pintar, teknologi sudah merasuki setiap aspek kehidupan kita.
Menyadari potensi teknologi guna membantu mengatasi persoalan kesehatan mental, utamanya untuk kalangan remaja, sekelompok mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) melakukan penelitian yang inovatif dengan mencoba menggabungkan teknologi kecerdasan buatan alias Artificial Intelligence (AI) dengan disiplin ilmu psikologi.
Baca Juga: Coca-cola Y3000 Zero Sugar Dibuat dengan AI, Masyarakat Indonesia Bisa Coba Y3000 AI Lens
Mereka mengembangkan PsyBot, sebuah kecerdasan buatan berupa bot Whatsapp yang dikembangkan dengan memakai ChatGPT versi-3, yang bisa memberikan respons terhadap pesan penggunanya dan dapat menjadi pertolongan pertama psikologis untuk kondisi kesepian pada mahasiswa.
"Diiringi dengan tingginya prevalensi masalah kesehatan mental dan gangguan mental pada remaja, menjadi latar belakang penelitian yang dilakukan oleh tim ini. Penelitian tersebut adalah sebuah kontribusi yang diberikan oleh para peneliti untuk mahasiswa sebagai tindakan pencegahan (preventif) tentang kesehatan mental," jelas mahasiswa Fakultas Psikologi, Annisa Khomsah Salsabila.
Annisa mengatakan bahwa penelitian ini dilakukan melalui sejumlah tahapan. Mereka memulai studi pendahuluan yang mencakup wawancara dengan lima psikolog dari UGM serta tinjauan literatur yang komprehensif. Selanjutnya, sebelum melaksanakan eksperimen, mereka melakukan skrining terhadap tingkat kesepian mahasiswa dengan menggunakan alat ukur UCLA Loneliness Scale.
"Hasil skrining inilah yang selanjutnya kami jadikan dasar sebagai eksperimen berikutnya. Eksperimen kami lakukan pada kelompok partisipan dengan tingkat kesepian sedang, cukup tinggi, dan tinggi. Tempat pelaksanaan eksperimen berlokasi di Laboratorium Psikodiagnostika Psikologi UGM," ungkapnya.
Baca Juga: Meta Akan Menawarkan Langganan Bebas Iklan di Uni Eropa Mulai November 2023
Menurut dia, hasil penelitian itu dinilai cukup menjanjikan. Sebab, riset ini menemukan bahwa PsyBot efektif menurunkan kerentanan kesepian pada mahasiswa. Pola interaksi yang terjalin sama dengan interaksi manusia pada proses konseling. PsyBot mampu merespons pengguna dengan teknik keterampilan mikro dalam konseling, seperti memvalidasi emosi.
"Dengan kemampuan ini, PsyBot dapat memberikan rasa pengertian kepada pengguna yang mungkin sedang mengalami masalah emosional yang kompleks. Selain memberikan pengertian, PsyBot juga bisa memberi motivasi, memberi tips, hingga memastikan penggunanya terhubung dengan lingkungan sekitarnya," katanya.
Sesuai dengan prinsip pertolongan pertama terhadap psikologis, PsyBot pun dapat memberikan saran kepada penggunanya untuk menghubungi layanan profesional apabila gejala yang dialaminya ternyata semakin buruk atau parah. Hal ini guna memastikan bahwa bantuan yang diberikan tidak cuma sebatas komunikasi virtual, melainkan juga mengarahkan pengguna untuk mencari bantuan yang lebih tepat jika memang diperlukan.
Baca Juga: Ini Perbedaan Antara 'Gangguan Mental' Dan 'Masalah Kesehatan Mental'
"Lebih lanjut, interaksi pengguna dengan PsyBot dapat meningkatkan kesejahteraan psikologis atau well-being. Saran serta tips yang diberikan juga terbukti mampu menghadirkan perasaan tenang pada penggunanya," kata dia.
Pertolongan pertama psikologis merupakan langkah awal yang sangat penting dalam mengatasi masalah kesehatan mental. Oleh karena itu, penelitian tersebut menjadi sebuah kontribusi yang penting bagi mahasiswa sebagai upaya pencegahan masalah kesehatan mental, yang akan membantu mereka dalam menghadapi tekanan psikologis yang mereka rasakan.
"Selain itu, inovasi ini pun menjadi salah satu langkah penting dalam memanfaatkan teknologi untuk mengatasi masalah kesehatan mental, khususnya di kalangan civitas akademi UGM," tambahnya.