Techverse.asia - Sepanjang tahun ini, Oppo telah meluncurkan dua smartphone yang dapat dilipat yaitu model foldable dan flip yang berhasil mendapatkan antusiasme yang tinggi dari konsumen di Indonesia. Ponsel lipat yang dimaksud ialah Oppo Find N2 Flip yang merupakan ponsel lipat pertama perusahaan untuk pasar di Tanah Air. Kemudian dilanjutkan dengan Find N3 Flip.
Selain itu, ada juga Oppo Find N3 yang menjadi smartphone foldable pertama Oppo yang akan segera dijual di Indonesia sekaligus menetapkan standar baru dalam industri ponsel lipat. Konsistensi Oppo untuk terus memperluas pasar premium lewat perangkat-perangkat flagship yang inovatif berhasil mengantar perusahaan teknologi asal China ini untuk jadi yang terbaik dalam ajang penghargaan Superbrands Indonesia 2023 untuk kategori smartphone, ini adalah yang keempat kalinya.
Baca Juga: Oppo Watch 4 Pro: Body Stainless Steel, Tersedia Opsi Strap Silikon dan Kulit
Oppo sukses mendapatkan skor paling tinggi dalam lima kriteria standar penilaian yang meliputi market dominance, goodwill, overall market acceptance, longevity, dan consumer loyalty yang menjadi acuan Nielsen dalam penyelenggaraan survei di enam kota besar, antara lain Medan, Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Bandung, Semarang, Surabaya, hingga Makassar.
"Penghargaan ini menjadi sangat berharga bagi para pemilik merek karena menjadi bukti kinerja dan kesuksesan strategi bisnis di tengah-tengah situasi maupun kondisi perlambatan ekonomi global pasca pandemi Covid-19. Kami bersyukur pertumbuhan ekonomi di Tanah Air tetap tinggi," ungkap CEO Superbrands Indonesia, Grandtyana Mayasari di Jakarta belum lama ini.
Capaian penghargaan bergengsi tersebut menjadi prestasi yang diimbangi juga dengan dominasi Oppo yang memimpin pangsa pasar ponsel pintar di Indonesia pada kuartal kedua tahun ini menurut laporan Canalys. Dengan perolehan market share sebesar 20 persen, maka perusahaan sukses mengungguli kompetitor lainnya dengan meraih pangsa pasar terbesar.
Berbagai prestasi yang sukses didapatkan Oppo sampai saat ini menunjukkan konsistensi perusahaan yang terus melangkah maju dan terus mengembangkan inovasi terdepan di industri yang berfokus terhadap pengalaman pengguna.
Baca Juga: Oppo A18 Resmi Dirilis, Masa Pakai Baterai Lebih Lama dan Performa Lancar
Ya, sebagaimana diketahui pada Agustus lalu, hasil riset Monthly Indonesia Smartphone Tracker yang dilakukan Counterpoint, secara global menunjukkan bahwa pengiriman ponsel pintar di Indonesia turun 10 persen YoY, pada kuartal kedua tahun 2023 (Q2 2023).
Menurut Counterpoint, hal itu seiring dengan dampak tantangan ekonomi makro. Riset tersebut juga mengkaji penjualan smartphone di Indonesia, di mana mayoritas merek mengalami penurunan pangsa pasar.
Senior Analyst di Counterpoint, Febriman Abdillah, menyebut Oppo mampu merebut kembali posisi teratas di pasar pada Q2 2023. Merek ini punya pangsa pasar sebanyak 21 persen. Capaian ini, sebagian besar didukung oleh model kelas bawah di seri A17.
"Merek tersebut melanjutkan kampanye pemasaran yang agresif dan model yang dirilis pada kuartal sebelumnya. Seri Reno8 T dan Find N2 Flip, memberikan efek limpahan pada visibilitasnya di pasar," katanya.
Kondisi merek smartphone rilisan Korea Selatan, Samsung, mengalami penurunan pangsa pasar menjadi 19 persen. Di balik itu, untuk Q2 2023 ini, seri Galaxy A04 memberikan kontribusi signifikan terhadap volume penjualan Samsung.
Baca Juga: Immersive Tech Hadirkan CCTV Nirkabel Baru, Bisa Nyala Meski Listrik Mati
Pangsa pasar Vivo berada di angka 17 persen meski mengalami penurunan, selanjutnya Xiaomi terlihat memiliki pangsa pasar sebesar 15 persen. Di urutan berikutnya, Realme punya pangsa 11 persen, Infinix 10 persen, dan merek lainnya 7 persen.
Inisiatif terbaru menunjukkan bahwa Xiaomi telah berupaya memperkuat pasokan dan distribusinya. OEM melakukan gerakan pemasaran yang kuat selama kuartal ini, seperti peluncuran produk baru dan penataan ulang skema diskon. Dari riset Counterpoint didapati, performa sub-merek Xiaomi Redmi didorong oleh model-model baru yang diluncurkannya, khususnya seri Redmi A2 dan seri Redmi Note 12.
Di antara semua merek yang mengalami penurunan, data memperlihatkan hanya Infinix yang mengalami peningkatan pengiriman, bahkan tembus 17 persen YoY.
Infinix berfokus menjual smartphone dengan kisaran harga kurang dari $200 atau sekitar Rp3 jutaan. Merek ini dinilai agresif dalam aktivitas pemasarannya untuk meningkatkan kesadaran dan visibilitas merek. "Produk-produk barunya yang diluncurkan, seperti seri Note 30, seri Hot 30, dan seri Smart 7, memberikan kontribusi volume yang signifikan terhadap keseluruhan pengiriman merek tersebut," ujarnya.