Penguatan kolaborasi dalam merespons perkembangan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) menjadi perhatian seluruh delegasi dalam AI Safety Summit 2023.
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Wamenkominfo RI), Nezar Patria, menyatakan satu-satunya cara untuk mempersiapkan diri menghadapi masa depan AI dengan memahami dan memitigasi risiko.
Dalam pertemuan itu, Nezar menjelaskan bahwa Indonesia mengusulkan tiga P sebagai fondasi tindakan kolektif dan kolaborasi di masa depan; yaitu Policy (kebijakan), Platform (aplikasi) dan People (sumber daya manusia).
Berkaitan dengan kebijakan, Nezar Patria menekankan kebijakan mengenai AI harus bermanfaat bagi semua pihak ,dan berfungsi sebagai dasar melakukan tindakan afirmatif. Seperti menutup kesenjangan digital, dan memfasilitasi transfer teknologi AI.
Baca Juga: Apa Saja Isi Paket Flipsuit Case Samsung x Stray Kids?
"Kebijakan kita harus mencerminkan proyeksi masa depan kita tentang penggunaan AI yang aman, terjamin, dan kuat," ujarnya, dikutip Jumat (3/11/2023).
Nezar menambahkan, diskusi mengenai keamanan AI harus ditempatkan melalui platform multilateral yang inklusif, dan memungkinkan setiap pemangku kepentingan mengekspresikan keprihatinan secara terbuka.
"Kita membutuhkan komunikasi yang jujur dan jelas ketika membahas AI, terutama mengenai risikonya dan langkah mitigasinya," kata dia.
Sementara itu untuk aspek sumberdaya manusia, Nezar menyatakan Indonesia percaya bahwa pengembangan sumber daya manusia adalah suatu keharusan.
"Tindakan kita di masa depan harus mengarah pada pendekatan yang lebih inklusif dengan memberdayakan manusia," tegasnya.
Kesiapan sumber daya manusia adalah kunci untuk mengoptimalkan manfaat dan memitigasi risiko AI. Oleh karena itu, inisiatif literasi digital, program peningkatan keterampilan digital, serta pemberdayaan kepemimpinan digital, harus ditempatkan sebagai komitmen dan prioritas global.
Kominfo RI juga menekankan, pemanfaatan AI harus dilakukan secara inklusif dan bertanggung jawab. Maka, di tingkat nasionalpun, sebagai salah satu upaya penting dalam antisipasi perkembangan teknologi baru di era digital, pemerintah menyusun Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial untuk 2020-2045.
Dalam dokumen itu, pemerintah memandu pengembangan serta penerapan AI yang beretika, agar kebijakan AI dapat disusun sekaligus diimplementasikan secara transparan, akuntabel, dan adil.
Sistem AI harus dirancang agar transparan dalam proses pengambilan keputusannya, akuntabel atas tindakannya, dan adil dalam memperlakukan berbagai kelompok masyarakat.
Baca Juga: Media Sosial Bawa Dampak Negatif, Youtube Akan Batasi Rekomendasi Video ke Remaja
Baca Juga: Nonton Piala Dunia U-17 di Vidio, Bonus Kuota Nonton 1 GB dari Telkomsel
Sejalan dengan menyambut penerapan AI dan teknologi yang lebih masif, Menkominfo RI, Budi Arie Setiadi, menegaskan terus mendukung dengan perkembangan pembangunan infrastruktur teknologi digital nasional. Caranya, dengan terus berusaha mencapai target pembangunan Base Transceiver Station (BTS) dan memantau progress posisi letak Satelit Republik Indonesia (SATRIA)-1.
Mengenai penyelesaian pembangunan BTS 4G, Menkominfo menyatakan akan mengumumkan target pembangunan 5.600 menara BTS -yang telah dan akan terus dibangun oleh Kementerian Kominfo melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) bersama mitra operator seluler.
Menurut dia, layanan konektivitas internet melalui BTS 4G yang berada di daerah tertinggal, terpencil dan terdepan (3T) menggunakan mekanisme subsidi Pemerintah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Sementara itu, SATRIA-1 ditargetkan akan mengorbit pada Desember 2023. Saat ini BAKTI Kominfo tengah menyelesaikan pembangunan ground segmen yang bisa diakses ke penerima. Harapannya, awal 2024, SATRIA-1 sudah bisa melayani masyarakat.
"Karena ground segmen ke penerimanya dan sedang dibangun titik-titiknya dengan kapasitasnya 150 Gbps dibagi 30.000 titik, mungkin jadi 55 Mbps per titik. Yang pasti negara kita ini luas, jadi penggunaan teknologi satelit menjadi penting bagi kita," jelasnya.