Techverse.asia - Apple baru saja mencatatkan pengiriman triwulanan tertinggi di India pada kuartal ketiga (Q3) 2023. Jumlah tersebut muncul karena jumlah keseluruhan negara tersebut tetap datar. Antara bulan Juli dan September, Apple telah mengirimkan lebih dari 2,5 juta unit iPhone di India, kata perusahaan analis Counterpoint pada minggu lalu. Rekor pengiriman ini menandai peningkatan 34 persen dari tahun ke tahun.
Ponsel iPhone 14 jadi menyumbang lebih dari sepertiga pengiriman iPhone di India pada tahun ini. Apple memiliki pangsa pasar satu digit di India yang sejauh ini gagal menembus lima besar, tetapi perusahaan tersebut telah mulai menarik banyak pelanggan, seiring dengan meningkatnya penjualan iPhone 14 di India, yang mana negara ini merupakan pasar ponsel pintar terbesar kedua di dunia telah mulai beralih ke model premium.
Produsen iPhone ini juga bersikap optimistis terhadap negara di Asia Selatan dan memperluas jejak manufaktur lokalnya di negara tersebut seiring dengan upaya mereka untuk melakukan produksi di luar China.
Tahun lalu, Apple memiliki pangsa pasar sebesar 4,5 persen, yang diperkirakan akan tumbuh menjadi enam persen pada 2023 ini, menurut Tarun Pathak selaku Direktur Riset di Counterpoint. “Meskipun pengiriman ponsel pintar secara keseluruhan kemungkinan akan menurun sebesar lima persen pada tahun ini, (tapi) Apple akan tumbuh sebesar 38 persen di India,” katanya.
Baca Juga: Google Berencana Memproduksi Google Pixel di India
Counterpoint mengatakan bahwa pengiriman ponsel pintar secara keseluruhan di negara tersebut tetap datar pada kuartal ketiga. Namun demikian, pasar saat ini menunjukkan tanda-tanda pemulihan, dengan permintaan konsumen secara bertahap meningkat menjelang musim perayaan.
“Kami melihat beberapa peluncuran yang menarik, dengan fitur-fitur utama seperti 5G dan RAM yang lebih tinggi (8GB) yang menyebar ke smartphone dengan harga terjangkau (harganya di bawah US$120),” ungkap Shilpi Jain selaku Analis Riset Senior di Counterpoint.
Shilpi menyebutkan, pasar ponsel pintar India akan mengalami pertumbuhan pada kuartal mendatang karena permintaan yang terpendam, musim perayaan yang berkepanjangan, dan peningkatan 5G yang lebih cepat. Di sisi lain, Samsung terus menjadi vendor terbesar di pasar, dengan pangsa 17,2 persen, diikuti oleh Xiaomi dengan pangsa 16,6 persen.
Kendati begitu, baik Samsung maupun Xiaomi mengalami penurunan saham dibandingkan kuartal yang sama pada tahun lalu, turun dari pangsa masing-masing 19,5 persen dan 20,6 persen.
Baca Juga: Setelah 3 Tahun Vakum, Honor Kini Kembali ke Pasar Smartphone India
Ponsel asal China, Vivo muncul berada di posisi ketiga pada Q3, menjadi merek dengan pertumbuhan tercepat di antara lima merek teratas, dengan pertumbuhan tahun ke tahun sebesar 11 persen. Perusahaan ini menguasai sebesar 15,9 persen dari total pasar ponsel pintar, naik dari 14,4 persen pangsa pasarnya pada Q3 tahun 2022.
Peralihan ke model premium membantu saudara kandung Vivo dan anak perusahaan BBK Electronics, OnePlus, menjadi merek teratas di segmen premium terjangkau harganya di bawah US$360 hingga US$540, dengan pangsa sekitar 29 persen. Namun, di pasar secara keseluruhan, merek Transsion, termasuk Infinix, Itel, dan Tecno, tumbuh paling cepat, dengan pertumbuhan tahun-ke-tahun sebesar 41 persen.
Nokia (dimiliki oleh HMD) dan Motorola juga mengalami pertumbuhan tahun-ke-tahun selama Q3, dengan Nokia sebesar 31 persen dan Motorola sebesar 27 persen. Selain itu, Realme dan Google mengalami pertumbuhan satu digit masing-masing sebesar tujuh persen dan enam persen.
Baca Juga: Kurangi Ketergantungan dengan China, Foxconn Bakal Investasi Ratusan Juta Dolar di India
Sebagaimana diketahui, pada Maret 2023, ekspor smartphone di India meningkat lebih dari dua kali lipat, mencapai lebih dari US$11 miliar. Ini menurut data perdagangan yang diperiksa oleh badan industri Asosiasi Seluler dan Elektronik India dan pejabat pemerintah, menggarisbawahi ambisi pasar Asia Selatan yang berkembang untuk menjadi pusat pasar global terkait dengan manufaktur perangkat keras.
Ekspor ponsel pintar sebesar US$11,2 miliar melampaui target New Delhi sebesar US$9-10 miliar bahkan ketika pembuat ponsel pintar China, yang menguasai lebih dari dua pertiga dari semua pengiriman lokal di India hanya dua tahun lalu, hanya berkontribusi sedikit pada ekspor.
Apple menghasilkan hampir setengah dari total ekspor, dengan perkiraan US$5 miliar hingga US$5,5 miliar, menurut analis industri. Sedangkan pesaingnya yaitu Samsung Electronics, raksasa Korea Selatan, menempati peringkat kedua dengan sekitar US$4 miliar.
Lonjakan ekspor smartphone dapat dikaitkan dengan upaya bersama Pemerintah New Delhi dan insentif keuangan yang besar, yang bertujuan untuk mendorong produsen smartphone untuk memperluas operasi mereka di India karena pasar Asia Selatan berlomba untuk meningkatkan infrastruktur lokal.