Techverse.asia - Segmen jasa Apple terus mencatat kenaikan yang sehat, meningkat 16,3 persen pada kuartal September 2023 mencapai rekor US$22,3 miliar, sementara Apple juga melaporkan peningkatan penjualan iPhone sebesar 2,8 persen.
Secara keseluruhan, Apple membukukan pendapatan sebesar US$89,50 miliar (turun satu persen) dan laba bersih sebesar US$22,96 miliar (naik 11 persen), yang berarti laba per saham sebesar US$1,46, untuk kuartal yang berakhir pada 30 September. Angka tersebut mengalahkan perkiraan konsensus Wall Street sebesar US$89,28 miliar pendapatan dan EPS US$1,39, per data yang dikumpulkan oleh Refinitiv.
Pendapatan jasa perusahaan mencapai hampir US$1 miliar melebihi perkiraan analis sebesar US$21,35 miliar. Segmen tersebut mencakup App Store, Apple Pay, dan Apple Card; layanan berlangganan seperti Apple TV Plus, Apple Music, Apple Arcade, dan iCloud; periklanan; dan pembayaran dari Google untuk pencarian.
Pada Agustus 2023, Apple membanggakan bahwa mereka telah melampaui satu miliar langganan berbayar di semua aplikasi dan layanan (termasuk yang berasal dari pihak ketiga).
Baca Juga: POCO C65 Meluncur Global, Ponsel Entry Level dan Kamera 50MP
Bulan lalu, Apple TV Plus juga ikut menaikkan harga bulanannya menjadi US$10 - ini adalah kenaikan kedua dalam satu tahun dan dua kali lipat dari harga US$5 per bulan yang diluncurkan pada 2019 - dan juga menaikkan biaya untuk paket Apple Arkade, Apple News Plus, dan Apple One.
Penjualan iPhone menjadi andalan perusahaan, yang sejauh ini merupakan segmen bisnis terbesarnya, mencapai US$43,81 miliar atau sekitar Rp665,81 triliun pada periode tersebut, sebuah rekor untuk kuartal September dan melampaui ekspektasi internal Apple.
Kuartal terbaru (yang merupakan kuartal keempat fiskal Apple) hanya mencakup sekitar satu minggu penjualan iPhone 15, model pertama dalam keluarga ponsel pintar yang menghilangkan port Lightning milik Apple, yang mulai dikirimkan pada 25 September 2023.
Namun, periode tersebut menandai penurunan total pendapatan Apple selama empat kuartal berturut-turut dari tahun ke tahun, karena penjualan Mac turun 34 persen menjadi US$7,61 miliar atau sekitar Rp117,68 triliun dan penjualan iPad turun 10 persen menjadi US$6,44 miliar atau sekitar Rp99,10 triliun.
Baca Juga: Apple Pay Later Sekarang Tersedia untuk Semua Pengguna di Amerika Serikat
Pada laporan pendapatan minggu lalu, CEO Apple Tim Cook mengatakan kepada analis bahwa penurunan penjualan Mac dari tahun ke tahun sebagian disebabkan oleh gangguan pabrik pada kuartal Juni 2022 yang mendorong pendapatan ke kuartal berikutnya.
Cook juga menyatakan, jajaran iPhone 15 menunjukkan momentum awal yang lebih kuat dibandingkan seri iPhone 14. “Jika Anda melihat iPhone 15 untuk periode waktu tersebut dan membandingkannya dengan iPhone 14 untuk waktu yang sama pada kuartal tahun lalu, iPhone 15 berkinerja lebih baik daripada iPhone 14,” katanya.
Meski begitu, bisnis Mac sangat terpukul, turun 34 persen dari tahun ke tahun. Jadi, konsumen dapat melihat alasan mengapa Apple mengadakan acara perilisan chip M3 pada awal pekan ini.
Yang mana perusahaan tersebut juga memperkenalkan MacBook Pro yang diperbarui dan iMac yang diperbarui dengan chip M3, M3 Pro, dan M3 Max. Tapi, Cook tetap menggambarkan kalau pasar konsumen PC saat ini kondisinya terbilang menantang.
Baca Juga: Apple Meluncurkan iMac 24 Inci Baru dengan Chip M3, 2x Lebih Cepat Dibanding Pendahulunya
“Saya pikir Mac akan mengalami kuartal yang jauh lebih baik pada kuartal Desember tahun ini. Kami punya chip M3, kami punya produk baru, dan kami tidak melihat fenomena perbandingan dari tahun ke tahun,” ujarnya.
Chief Financial Officer (CFO) Apple Luca Maestri menambahkan, pendapatan Apple pada kuartal akhir tahun ini diperkirakan akan datar, mengingat bahwa kuartal Desember 2023 akan berjalan seperti biasanya yaitu 13 minggu dibandingkan 14 minggu pada periode tahun sebelumnya. Dia mengatakan pendapatan dari minggu tambahan tahun lalu menambah sekitar tujuh poin persentase terhadap total pendapatan kuartal tersebut.
Selain itu, katanya, perusahaan mengantisipasi penjualan iPhone akan meningkat dari tahun ke tahun dan bisnis layanan Apple akan melihat pendapatan rata-rata per minggu tumbuh pada tingkat dua digit yang sama kuatnya dengan yang terjadi pada kuartal September tahun ini.