Techverse.asia - Vivo menggelar Vivo Developer Conference 2023 di China, dalam acara ini perusahaan mengumumkan sistem operasi (OS) barunya yang disebut Blue OS. Sistem operasi ini berbeda dengan OS lainnya karena Blue OS memakai bahasa pemrograman Rust sebagai basisnya, sehingga jadi yang pertama dalam pengembangan kerangka OS.
Vivo mengungkapkan bahwa pengembangan sistem operasi Blue OS sudah digarap sejak lima tahun yang lalu. Ini dirancang guna mengatasi keterbatasan ekosistem aplikasi pada Android. Blue OS hadir dengan membawa sejumlah kemampuan seperti data model yang besar, hingga interaksi multimodal yang kompleks.
Baca Juga: Honor X9b Dipasarkan di Arab Saudi Saja, Ponsel yang Diklaim Tahan Banting
Tak cuma itu, kemampuan inputnya juga mencakup gambar, video, teks, suara, gestur, bahasa isyarat, hingga pengenalan gelombang otak, membuat ekosistem tersebut membuka berbagai potensi untuk pengembangan aplikasi.
Pada Blue OS memiliki fitur pembuatan kode otomatis, sehingga pengembangan aplikasi bisa menjadi lebih lancar dan efisien. Blue OS pun memungkinkan pengguna untuk membuat wallpaper, desktop, dan tema yang dipersonalisasi. Selain itu, ada fitur BlueXlink yang memanfaatkan konsep desain terdistribusi. Ini memastikan kompatibilitas dengan protokol standar industri.
Dengan memungkinkan akses serta aliran data yang lancar dan aman di beragam perangkat, pengguna Blue OS akan tetap bisa terpenuhi konektivitasnya saat berada di kantor, rumah, ataupun bepergian. Dari sisi performa, Vivo menyatakan kalau Blue OS dapat mengurangi penggunaan memori sebesar 67 persen dan meningkatkan efisiensi rendering sebesar 48 persen.
Baca Juga: Tak Mau Kalah dari Qualcomm, MediaTek Rilis Chip Dimensity 9300
Sistem operasi ini pun dilengkapi dengan mekanisme super coroutine yang bisa memungkinkan kecepatan respons sebesar 18 persen. Lalu dari sisi keamanan, perusahaan mencatat bahwa kerangka sistem berbasis Rust Blue OS tidak terlalu rentan terhadap kerentanan keamanan, yang disebabkan oleh penggunaan memori yang tak tepat.
Bahasa Rust membawa keamanan serta efisiensi yang belum pernah ada di sistem operasi sebelumnya, sehingga pengalaman pengguna diklaim lebih responsif dan stabil.
Blue OS bisa dijalankan di beragam perangkat, termasuk perangkat yang punya RAM minimal 32MB. Hal tersebut membuatnya dapat digunakan untuk berbagai perangkat, mulai dari peralatan rumah tangga pintar hingga perangkat wearables.
Namun demikian, Blue OS sendiri tak mendukung aplikasi Android, tetapi mereka menawarkan sejumlah akses ke aplikasi seperti Baidu, Alipay, Himalaya, dan Maps. Itu juga sepenuhnya kompatibel dengan standar aplikasi cepat hapjs, jadi pemakainya pun dapat berpindah aplikasi secara lancar.
Baca Juga: Lembayung Fajar: Batik Hasil Kolaborasi Vivo Indonesia dengan Wilsen Willim
Kendati begitu, Vivo belum mengumumkan rencana guna memasang Blue OS di ponsel pintar pada ponsel pintar mereka, sehingga Funtouch OS serta Origin OS, masih tetap akan menjadi sistem operasi bawaan mereka. Tapi jam pintar yang akan dirilis oleh Vivo yaitu Watch 3 akan menjadi gawai pertama yang menggunakan sistem operasi Blue OS tersebut.
Perangkat tersebut rencananya akan diluncurkan pada 13 November mendatang, bersamaan dengan perilisan smartphone flagship yaitu Vivo X100.
Dalam kesempatan yang sama, perusahaan juga meluncurkan sistem operasi OriginOS 4 yang didasarkan pada Android 14. OriginOS 4 hanya dapat dipakai untuk perangkat-perangkat Vivo yang ada di pasar China, sementara itu pengguna di negara lain akan masih menggunakan Funtouch.
Baca Juga: Benua Asia Muncul Sebagai 'Surga' yang Menjanjikan di Tengah Musim Dingin Kripto
OriginOS 4 hadir dengan fungsi kartu grafis visual, yang secara signifikan akan meminimalisir waktu tunggu ketika membuka serta menutup aplikasi, dengan kecepatan respons meningkat sampai 36 persen. Pun terdapat peningkatan sebesar 70 persen pada stabilitas display frame rate.
Kartu grafis itu juga memiliki dukungan ray tracing, super resolution, dan frame insertion. Dengan demikian, grafik di perangkat akan terlihat lebih realistis, meningkatkan kualitas visual, tak terkecuali tekstur kulit sampai pantulan.