Mirip-Mirip Apple AppStore dan Google PlayStore, OpenAI Bakal Merilis GPT Store

Uli Febriarni
Kamis 09 November 2023, 21:14 WIB
ilustrasi OpenAI merilis ChatGPT Enterprise (Sumber : Brookings)

ilustrasi OpenAI merilis ChatGPT Enterprise (Sumber : Brookings)

Baca Juga: Trailer Pertama Grand Theft Auto VI akan Debut pada 25 Desember 2023

Saat ini kita mengenal toko aplikasi dan beragam fitur teknologi, lewat Google Play Store untuk android, Apple App Store untuk para pelanggan iOS, atau Microsoft Store. Di dalamnya ada beragam program dan aplikasi gratis maupun berbayar, yang bisa dioptimalkan untuk memudahkan aktivitas, kinerja bahkan sekadar hiburan.

Namun, ke depan bukan hanya Google, Apple atau Microsoft yang menjual program atau aplikasi digital mereka, melainkan juga OpenAI

Kamu tidak salah baca. Dalam waktu dekat OpenAI akan memaksimalkan bisnis kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) yang menjadi fokus mereka, lewat adanya GPT Store.

Ide ini merupakan ide asli dari sang CEO Open AI Sam Altman. GPT Store nantinya menghadirkan banyak program dan aplikasi digital kecerdasan buatan

Baca Juga: Skechers Hands Free Slip-Ins: Pakai Sepatu Tanpa Perlu Membungkuk

Sedianya GPT Store bakal diluncurkan pada akhir November 2023. Dilaporkan Washington Post, di dalamnya tiap aplikasi maupun program juga memiliki papan peringkat, ulasan.

Perusahaan akan menyoroti alat-alat yang berguna di berbagai kategori seperti produktivitas, pendidikan, dan alat 'bersenang-senang' yang ditawarkan di GPT Store ini. 

"Perusahaan mengatakan, pengembang juga dapat memperoleh uang berdasarkan berapa banyak orang yang menggunakan GPT mereka," ungkap laman itu, dikutip Kamis (9/11/2023).

Dengan adanya GPT Store, maka masyarakat dan pengguna dapat memilih kecerdasan buatan apa yang mereka butuhkan, atau chatbot mana yang mereka akan gunakan.

"Upaya ini merupakan salah satu cara agar AI bisa lebih masuk ke kehidupan masyarakat," ujar Altman.

CEO OpenAI Sam Altman mengklaim, ada 2 juta pengembang kini menggunakan platform ChatGPT. Selain itu, terdapat sekitar 90% perusahaan -yang masuk dalam jajaran Fortune 500- menggunakan alat tersebut secara internal. Kemudian, dalam hitungannya, ada 100 juta orang yang aktif menggunakan ChatGPT.

"Hanya saja itu dianggap kurang, karena saat ini ChatGPT masih belum begitu luas digunakan oleh masyarakat umum. Dari situlah dia terpikir untuk membuat GPT Store, di mana berbagai aplikasi kecerdasan buatan bisa diakses oleh masyarakat," demikian dilaporkan oleh CNN.

"Kami yakin kami akan memberikan alat yang tepat untuk melakukan hal-hal yang luar biasa," tutur Sam Altman.

Baca Juga: Ada Banyak Fitur Baru di Platform Airbnb

Baca Juga: 7 Kecanggihan Kamera AI Samsung dari Pembaruan One UI 6

Meski kesannya GPT Store ini akan mirip dengan Microsoft Store, App Store maupun PlayStore, OpenAI menyebut ada perbedaan besar antara GPT Store dan tiga toko digital tersebut. 

Nantinya, di GPT Store masyarakat justru dilibatkan aktif tidak hanya untuk mengakses, tetapi juga mengembangkan berbagai aplikasi kecerdasan buatan yang tersedia di GPT Store. Kelebihan itu membuat aplikasi kecerdasan buatan diyakini jadi lebih mudah dipahami oleh masyarakat.

"Konsep bisnis yang dilakukan oleh Google dan Apple sepertinya ditiru oleh OpenAI. Tentu saja dengan niatan untuk memasyarakatkan AI," berikut analisis dari TechCrunch.

Baca Juga: Yoona Terus Rangkul Kesehatan Reproduksi Perempuan, Optimalkan Pendanaan Seri A

OpenAI jelas memiliki tujuan yang tinggi di sini, dan keputusan untuk menjadikan dirinya sebagai platform yang independen dari toko aplikasi dan metode distribusi yang ada, dapat menempatkannya dalam konflik langsung dengan raksasa industri seperti Apple dan bahkan pendukung abadinya, Microsoft.

GPT Store ini tidak hanya akan dihosting dan dikembangkan di platform OpenAI, namun juga akan dipromosikan dan dievaluasi.

Bagaimana menurutmu? Kamu penasaran menantikan GPT Store dan menggunakan aplikasi yang ditawarkan di toko digital tersebut? 

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno05 April 2025, 11:11 WIB

Jiplak Fitur TikTok, Reels Instagram Kini Bisa Dipercepat Saat Dilihat

Instagram kini memungkinkan pengguna untuk mempercepat Reels seperti di TikTok.
Reels Instagram sekarang bisa dipercepat saat diputar. (Sumber: istimewa)
Lifestyle05 April 2025, 11:00 WIB

Casio G-SHOCK x Barbie Rilis Jam Tangan Serba Pink

Jam Tangan GMAS110BE-4A Edisi Terbatas Mengekspresikan Pandangan Dunia Barbie.
Casio G-SHOCK GMAS110BE-4A x Barbie. (Sumber: Casio)
Techno04 April 2025, 16:36 WIB

Batas Waktu Pelarangan TikTok Berlaku 5 April 2025, Apa yang Terjadi Selanjutnya?

Trump menegaskan bahwa TikTok harus menjual platform mereka agar bisa tetap beroperasi di AS.
TikTok.
Automotive04 April 2025, 16:12 WIB

Hyundai Ungkap IONIQ 6 dan IONIQ 6 N Line dengan Desain Terbaru

Dua mobil listrik baru tersebut diperkenalkan di Seoul Mobility Show 2025.
Hyundai IONIQ 6.
Techno04 April 2025, 15:37 WIB

Spek Lengkap POCO M7 Pro 5G, Didukung Aplikasi Google Gemini

Mendefinisikan Ulang Hiburan 5G dengan Gaya dan Harga Terjangkau untuk Generasi Berikutnya.
POCO M7 Pro 5G. (Sumber: POCO)
Startup04 April 2025, 15:15 WIB

Elon Musk Sebut xAI Telah Resmi Mengakuisisi X

Masa depan kedua perusahaan tersebut saling terkait.
Elon Musk (Sumber: Istimewa)
Techno04 April 2025, 14:28 WIB

Kebijakan Tarif Trump Gemparkan Pasar Keuangan Global

Hal ini berpotensi kembali memicu kenaikan inflasi dan akan semakin menunda dimulainya kembali tren penurunan suku bunga.
Presiden AS Donald Trump. (Sumber: null)
Techno03 April 2025, 16:29 WIB

Nintendo Switch 2 akan Dijual Seharga Rp7 Jutaan, Rilis 5 Juni 2025

Perusahaan tersebut mendalami perangkat keras, fitur, dan permainan selama Nintendo Direct yang sangat sukses.
Nintendo Switch 2. (Sumber: Nintendo)
Techno03 April 2025, 16:05 WIB

Generator Gambar ChatGPT Sekarang Tersedia untuk Semua Pengguna Gratis

Sekarang semua orang dapat membuat karya seni ChatGPT ala Studio Ghibli.
Logo OpenAI (Sumber: OpenAI)
Startup03 April 2025, 14:52 WIB

Grab Dilaporkan akan Akuisisi Gojek: Butuh Dana Rp33 Triliun

Yang jadi kekhawatiran atas akuisisi ini adalah terjadinya monopoli di sektor startup layanan ride hailing.
Grab (Sumber: GRAB)