Ada yang sedikit aneh dari Microsoft. Kita tahu, perusahaan tersebut memberikan investasinya besar-besaran kepada OpenAI, dan produk-produknya sudah ditambahkan kecerdasan buatan dari ChatGPT, tetapi malah kabarnya para pegawai Microsoft dilarang menggunakan ChatGPT.
Kebijakan itu terungkap dari sebuah keterangan yang disampaikan oleh Analis Riset Senior Microsoft, Emmanuel Baiden. Konon, alasan pegawai Microsoft dilarang menggunakan ChatGPT adalah perihal keamanan.
Tetapi, pembatasan tersebut kemudian dicabut, Microsoft menyebutkan kesalahan selama pengujian sistem untuk model bahasa besar (LLM). Bahkan, sejumlah media sosial dan cuitan CEO OpenAI Sam Altman juga mengatakan kalau pemblokiran ChatGPT di Microsoft hanyalah sebuah rumor tak berdasar. Wah ada apa nih sebetulnya?
Diketahui, usut punya usur, larangan tersebut adalah sebuah kesalahan; meskipun keterangan yang beredar tersebut secara eksplisit menyebutkan 'ChatGPT', dan bahwa Microsoft memulihkan akses ke sana segera setelah menyadari kesalahannya. Demikian ujar seorang juru bicara perusahaan, kepada CNBC, dikutip Senin (13/11/2023).
Baca Juga: Sugoi! John Wick Bakal Dibuat Jadi Anime
Ya, pemblokiran tersebut terbukti bersifat sementara. Perusahaan mengatakan kepada media itu, langkah tersebut sebenarnya kesalahan yang tidak disengaja, dan akses ke ChatGPT dimatikan secara tidak sengaja pula selama pengujian sistem kontrol AI-nya. Selanjutnya Microsoft memulihkan akses ke ChatGPT, tak lama setelah hal itu diketahui publik.
"Kami sedang menguji sistem kontrol titik akhir untuk LLM, dan secara tidak sengaja mengaktifkannya untuk seluruh karyawan," kata seorang juru bicara.
"Seperti yang telah kami katakan sebelumnya, kami mendorong karyawan dan pelanggan untuk menggunakan layanan seperti Bing Chat Enterprise dan ChatGPT Enterprise, yang hadir dengan tingkat perlindungan privasi dan keamanan yang lebih tinggi," lanjut sang juru bicara tersebut.
Bagi Microsoft, inovasi OpenAI memungkinkan mereka meningkatkan mesin pencarinya, Bing, serta mengembangkan kasus penggunaan lainnya, kata
TechWire Asia. Meskipun persaingan di bidang mesin pencari AI dan kasus penggunaan lainnya masih tinggi, Microsoft cenderung lebih unggul, terutama karena Microsoft juga memiliki ChatGPT.
Baca Juga: Volvo EM90: Mobil Listrik Terbaru Volvo, Tampil Mewah Luar Dalam
Microsoft dan OpenAI terus bekerja sama dalam mengembangkan teknologi ini. Jadi, ketika pemblokiran terjadi, banyak pengguna yang dengan cepat menyuarakan keprihatinan mereka di media sosial tentang potensi dampaknya terhadap kedua perusahaan.
Sejak dirilisnya ChatGPT, Microsoft telah meningkatkan investasinya di perusahaan tersebut dan menjadi penyedia cloud eksklusif Open AI. Microsoft menginvestasikan sekitar US$10 miliar pada perusahaan tersebut, dengan OpenAI menggunakan Azure untuk melatih semua modelnya.
Kalau diingat lagi, secara fakta, Samsung adalah salah satu dari sedikit perusahaan pertama yang melarang karyawannya menggunakan ChatGPT. Larangan tersebut terjadi setelah perusahaan mengetahui, ada sejumlah staf yang dengan cerobohnya telah mengunggah kode sensitif ke platform. Padahal, data apa pun yang diunggah ke ChatGPT akan dapat diakses publik.
Baca Juga: Duh, Tiga Karyawan Samsung Dilaporkan Tak Sengaja Bocorkan Data Sensitif di ChatGPT
Beberapa bank dan perusahaan industri juga melarang atau membatasi penggunaan ChatGPT atau alat AI lainnya di tempat kerja. Namun, mengingat kebutuhan untuk menggunakan AI di tempat kerja, perusahaan kini mengembangkan alat AI mereka sendiri atau bekerja sama dengan perusahaan teknologi yang memungkinkan mereka menggunakan AI dengan lebih aman.
Tetapi kalau alasannya keamanan dan pencegahan data penting terunggah ke publik, OpenAI sudah memiliki opsi produk bagi calon pengguna, terutama komersial. Perusahan bisa memprioritaskan penggunaan ChatGPT Enterprise, karena platformanya menawarkan keamanan dan privasi pelanggan yang lebih.