Microsoft telah mengumumkan investasi tahun jamak (multi years) bernilai miliaran dolar di OpenAI.
Investasi ini dimaksudkan untuk memberi Microsoft akses ke beberapa sistem AI paling populer dan canggih.
Saat ini, Microsoft bersaing dengan Alphabet, Amazon, dan Meta Platforms. Mereka berlomba untuk mendominasi teknologi yang berkembang pesat yang menghasilkan teks, gambar, dan media lain sebagai respons terhadap permintaan singkat.
CEO OpenAI, Sam Altman, mengungkapkan ia sedang mencari dukungan finansial lebih lanjut dari investor terkemuka Microsoft, seiring dengan perusahaannya yang terus melakukan penelitian tentang 'cara membangun kecerdasan super'.
Microsoft mengumumkan awal tahun ini, mereka akan berinvestasi sebesar $10 miliar (sekitar Rp157 miliar) kepada OpenAI. Itu memperluas kolaborasi antara kedua perusahaan untuk mencakup superkomputer dan penelitian AI, sekaligus memungkinkan keduanya untuk secara mandiri mengkomersialkan teknologi AI canggih yang dihasilkan. Demikian ungkap sebuah laporan, yang dilansir dari Fox Business, Selasa (14/11/2023).
Baca Juga: Riset CfDS UGM: Sebagian Berita Pemilu 2024 Masih Clickbait dan Ambigu
Sementara itu, Sam Altman mengatakan kepada The Financial Times bahwa kemitraan dengan Microsoft berjalan dengan sangat baik. Selain itu, dia mengantisipasi dapat mengumpulkan lebih banyak dana dari waktu ke waktu untuk membantu mendanai pembuatan model kecerdasan buatan yang lebih canggih.
Lebih jauh, Sam Altman juga menerangkan OpenAI juga sedang mengerjakan versi ChatGPT berikutnya, meskipun tanggal rilisnya tidak diumumkan.
Sementara terkait keuangan OpenAI, kata dia, pertumbuhan pendapatan bagus tahun ini meski dia tidak memberikan rinciannya. Dan kemitraan Microsoft akan memastikan kedua belah pihak mendapat manfaat dari kesuksesan satu sama lain dan semua orang bahagia.
Analisis GizChina mengungkap bahwa dalam menjalankan misinya untuk memastikan AI yang canggih bermanfaat, OpenAI tetap menjadi perusahaan dengan keuntungan terbatas dan diatur oleh organisasi nirlaba OpenAI. Struktur ini memungkinkan OpenAI meningkatkan modal yang dibutuhkan, untuk memenuhi misinya tanpa mengorbankan keyakinan intinya tentang pembagian manfaat secara luas dan kebutuhan untuk memprioritaskan keselamatan.
Baca Juga: Vivo Resmi Jadi Sponsor untuk Gelaran Sepak Bola Euro 2024
Lewat pendanaan ini, OpenAI akan berupaya mencapai visi Sam Altman, yakni membangun perangkat lunak komputer yang secerdas manusia, mencari tahu cara membuatnya aman, dan mengetahui manfaatnya.
Perusahaan seperti IBM menggambarkan AGI memiliki kecerdasan yang setara dengan manusia, dan memiliki kesadaran sadar diri yang memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah, belajar, dan merencanakan masa depan.
"Namun, kemitraan Microsoft dengan OpenAI ini dipuji sekaligus dikritik," lanjut laman itu.
Di satu sisi, kemitraan ini dapat menghasilkan pendapatan baru miliaran dolar per tahun bagi Microsoft karena beban kerja di Azure yang menumpuk. Struktur investasinya rumit, namun hal ini memperluas kolaborasi berkelanjutan Microsoft dalam superkomputer dan penelitian AI.
Baca Juga: Bukti Cinta Produk Dalam Negeri Nih! Samsung Kuasai 85 Persen Pasar Smartphone di Korea Selatan
Baca Juga: Begini Cara Hapus Akun Threads Tanpa Menghapus Akun Instagram Kamu
Microsoft akan menerapkan model OpenAI di seluruh produk konsumen dan perusahaan, serta memperkenalkan kategori pengalaman digital baru yang dibangun berdasarkan teknologi OpenAI. Hal ini termasuk layanan Azure OpenAI dari Microsoft, yang memberdayakan pengembang untuk membangun aplikasi AI mutakhir, melalui akses langsung ke model OpenAI yang didukung oleh kemampuan Azure.
"Secara keseluruhan, kemitraan Microsoft dengan OpenAI berpotensi membawa manfaat besar bagi perusahaan dan bidang AI secara keseluruhan. Namun, ada juga kekhawatiran mengenai arah yang diambil OpenAI, dan apakah OpenAI masih memenuhi misi awalnya sebagai perusahaan open source dan nirlaba," jelas laporan yang sama.