Wamenkominfo Nezar Patria: Penyalahgunaan Kecerdasan Buatan Mengancam Kelompok Rentan

Rahmat Jiwandono
Minggu 19 November 2023, 17:37 WIB
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria. (Sumber : Dok. UGM)

Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria. (Sumber : Dok. UGM)

Techverse.asia - Perkembangan teknologi informasi dan platform media sosial telah menyebabkan perubahan cukup besar dalam lanskap informasi. Indonesia dengan populasi yang besar dan akses internet yang terus berkembang turut menghadapi ancaman serius dari disinformasi yang dapat mendistorsi pola pikir dan cara pandang masyarakat.

Terlebih perkembangan teknologi media digital membuka peluang bagi siapapun untuk berpartisipasi dalam proses produksi dan viralisasi informasi dan konten.

Kelompok rentan seperti kaum muda yang cenderung lebih aktif secara digital, tidak luput dari fenomena disinformasi melalui teknologi media digital. Selain itu, masyarakat pedesaan yang memiliki akses informasi yang terbatas yang kredibel seringkali menjadi sasaran utama disinformasi yang berpotensi mengancam kohesi sosial dan stabilitas keamanan negara.

Kelompok-kelompok rentan tersebut tidak hanya menjadi objek dari konten-konten media yang diskriminatif tetapi juga menjadi pihak yang rentan dan dirugikan oleh disinformasi. “Karenanya risiko masifnya transformasi digital perlu direspons, terutama untuk kelompk rentan,” ungkap Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria pada minggu ini dalam Seminar Nasional bertajuk Disinformasi dan Kelompok Rentan di Era Manipulasi Media Digital.

Baca Juga: Penjelasan RCS yang Akan Ada di iPhone Mulai 2024, Pengganti Aplikasi Perpesanan?

Dalam seminar hasil kerja sama antara Prodi Kajian Budaya dan Media, Sekolah Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Centre for Strategic and International Studies (CSIS) melalui Safer Internet Lab (SAIL) ini, Nezar menyampaikan bahwa transformasi digital perlu berpihak pada kelompok masyarakat yang rentan mengalami hambatan ekonomi dan sosial sehingga menempatkan mereka pada kondisi yang tidak menguntungkan.

Kelompok rentan tidak hanya pada kaum muda, perempun, lanjut usia, masyarakat pedesaan dan penyandang disabilitas, tetapi juga mereka yang belum komperehensif mendapatkan pengetahuan digital. Kesenjangan hadir dalam bentuk kesenjangan akses layanan infrastruktur dan pemahaman soal teknologi, informasi, dan komunikasi. Kondisi tersebut menghambat kelompok atau individu bisa merasakan transformasi digital.

Wacana ini disebutkan Nezar perlu jadi perhatian mengingat seperempat populasi dunia belum terkoneksi internet dan mayoritas yang tinggal di pedesaan. Ketiadaan akses menghadirkan deepfake dan membentuk disparitas penduduk kota dan desa. “Kelompk rentan memiliki risiko lebih tinggi karena menjadi korban penyalahgunaan teknologi,” ujarnya. 

Ia mencontohkan proses viktimisasi terutama dalam profiling algoritma kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) yang cenderung bisa digunakan untuk  memarjinalkan kelomopk rentan. Misalnya pada kasus rekrutmen oleh Amazon yang menggunakan AI masih terjadi diskriminasi tinggi dan bias gender karena yang diterima semua laki-laki berkulit putih.

“Kondisi tersebut pun menuai protes besar dari masyarakat saat itu,” ujarnya.

Baca Juga: Sejauh Mana Kemenkominfo RI Versus Judi Online?

Mengingat ancaman dan plorifearsi serta disinformasi bagi kelompk renta, ia memandang perlunya kerja sama dalam pemanfaatan teknologi digital dilakukan secara positif untuk melindungi kelompok rentan. Oleh sebab itu, transfomasi digital perlu menggunakan pendekatan transformasi digital inklusif.

Langkah tersebut diharapkan mampu jawab persoalan yang dihadapi kelompok rentan. Upaya mitigasi transformasi digital dan kesenjangan yang ada bisa dilakukan dengan memberikan akses yang memadai sehingga masyarakat bisa ikut terlibat dalam transformasi digital yang sedang berjalan.

Guna merespons kebutuhan tersebut Kemenkominfo melakukan sejumlah upaya strategis. Salah satunya melakukan pemutusan akses dan take down terhadap konten yang melanggar peraturan perundangan. Selama periode 17 Juli hingga 14 November 2023 pihaknya telah melakukan pemutusan akses dan take down pada 962.719 konten, khususnya terkait judi online.

Selain itu, Kemenkominfo aktif terlibat dalam forum intrenasional sebagai bentuk kontribusi penguatan tata kelola internet global. Nezar juga menyampaikan bahwa jawatannya tengag menyusun perencanan penguatan kebijakan tata kelola digital.

Salah satunya revisi UU No. 11/2008 tentang Infromasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Di samping itu, rencana peraturan presiden tentang lembaga penyelenggara pengawas data pribadi, rencana peraturan pemerintah tentang pelaksanaan UU No.27/2022 tentang Perlindungan Data Pribadi, rencana revisi pertauran pemerintah No.71/2019 tentang Penyelenggaran Sistem dan Transaksi Elektronik, dan rencana revisi Peraturan Menteri (Permen) Kominfo No.5/2020 tentang Penyelenggara Sistem Elektronik Lingkup Privat.

Baca Juga: Hasil Investigasi Kominfo Soal 34 Juta Data Paspor Bocor, Data Biometrik Aman

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait
Techno

Kemenkominfo RI Mulai Menyusun Regulasi AI

Jumat 01 September 2023, 10:08 WIB
Kemenkominfo RI Mulai Menyusun Regulasi AI
Berita Terkini
Techno20 Desember 2024, 17:43 WIB

ASUS TUF Gaming A14 Resmi Meluncur di Indonesia, Lihat Speknya

Jelang akhir 2024, ASUS rilis laptop gaming tipis berteknologi AI.
ASUS TUF Gaming A14. (Sumber: istimewa)
Techno20 Desember 2024, 17:29 WIB

Sandisk dengan Logo Baru akan Segera Tiba

Filosofi kreatif yang mencerminkan dunia dengan ketangguhan ekspresi data yang memajukan aspirasi dan peluang.
Logo baru Sandisk. (Sumber: Sandisk)
Techno20 Desember 2024, 15:27 WIB

Samsung Luncurkan Kulkas Anyar: Disematkan Teknologi AI Hybrid Cooling

Kulkas inovatif merevolusi cara pendinginan dengan modul Peltier.
Kulkas Samsung dengan teknologi AI Hybrid Cooling. (Sumber: Samsung)
Techno20 Desember 2024, 15:17 WIB

Khawatir Aplikasinya Dilarang di AS, CEO TikTok Bertemu Donald Trump

TikTok meminta Mahkamah Agung AS untuk menunda larangan yang akan datang.
Tangkapan layar CEO TikTok Shou Zi Chew memberikan kesaksian di depan anggota Kongres AS, Kamis (24/3/2023) waktu setempat. (Sumber: Youtube C-SPAN)
Startup20 Desember 2024, 14:56 WIB

Funding Societies Raup 25 Juta Dolar, Tingkatkan Modal bagi UMKM

Startup teknologi finansial ini akan memberi pinjaman dana bagi pelaku UMKM.
Funding Socities. (Sumber: istimewa)
Startup20 Desember 2024, 14:43 WIB

Grup Modalku Dapat Investasi dari Cool Japan Fund, Segini Nominalnya

Modalku adalah platform pendanaan digital bagi UMKM di Asia Tenggara.
Modalku.
Startup20 Desember 2024, 14:03 WIB

Impact Report 2024: Soroti Kepemimpinan Perempuan dan Pengurangan Emisi CO2

AC Ventures, bekerja sama dengan Deloitte, merilis Impact Report 2024 yang menunjukkan komitmen berkelanjutan terhadap dampak sosial dan lingkungan di Asia Tenggara.
AC Ventures.
Startup20 Desember 2024, 13:39 WIB

Qiscus Bertransformasi Jadi AI-Powered Omnichannel Customer Engagement Platform

Qiscus mengmumkan transformasi AI guna akselerasi pasar Asia Tenggara.
Qiscus.
Techno19 Desember 2024, 19:07 WIB

Google Whisk: Alat AI Baru untuk Bikin Gambar dari Gambar Lain

Google bereksperimen dengan generator gambar baru yang menggabungkan tiga gambar menjadi satu kreasi.
Hasil imej berbasis gambar yang dibuat oleh Google Whisk. (Sumber: Whisk)
Techno19 Desember 2024, 18:29 WIB

ASUS NUC 14 Pro: PC Mini Bertenaga Kecerdasan Buatan yang Desainnya Ringkas

ASUS mengumumkan NUC 14 Pro AI.
ASUS NUC 14 Pro. (Sumber: asus)