Ini Deretan Bukti Huawei dan Xiaomi Siap Tinggalkan Android dan Google

Uli Febriarni
Senin 20 November 2023, 19:44 WIB
logo baru android

logo baru android

Dipicu dari huru-hara 'keamanan data pengguna' TikTok, Hubungan geopolitik China dan Amerika Serikat makin memanas. Ini berimbas besar pada industri teknologi, sampai berujung pemblokiran akses chip ke China. Salah satu perusahaan chip Amerika Serikat, NVIDIA, bahkan sampai membuat tiga chip khusus untuk pasar China, agar tak kehilangan pasar besarnya akibat regulasi Joe Biden.

Baca Juga: Sedan Xiaomi SU7: Bisa Bayar Tol Otomatis Tanpa Berhenti, Bentuknya Mirip Tesla Model 3

Situasi itu mendorong perusahaan teknologi China, salah satunya smartphone, untuk mandiri dari teknologi perangkat dan chip China.

Dari perkembangan yang terjadi, nampaknya produsen smartphone asal China pelan-pelan mulai siap meninggalkan Android dan Google. Hal itu bisa dilihat dari Xiaomi dan Huawei yang saat ini terus mengembangkan sistem operasi mereka sendiri. Keduanya berupaya mengintegrasikan berbagai portofolio produk, mulai dari ponsel hingga peralatan rumah tanggan pintar, di bawah satu sistem operasi.

Xiaomi sudah meluncurkan HyperOS yang menggantikan peran MiUI. Sistem operasi tersebut memang masih bergantung pada Android milik Google, namun HyperOS bisa dibilang sudah lebih mandiri.

GizMoChina mengulas, sistem operasi ini merupakan bentuk 'fusion' dari Android dan platform Internet of Things (IoT) milik Xiaomi yang dinamai Vela.

"Ini tak menutup kemungkinan ke depannya Xiaomi makin ambisius untuk menjadi mandiri, mengikuti langkah Huawei," kata media yang dikutip Senin (20/11/2023) itu.

Baca Juga: Dipecat dari OpenAI, Sam Altman Langsung Masuk Tim AI Microsoft

Baca Juga: Wattpad Hadirkan Fitur Premium Picks, Bisa Akses ke 5 Wattpad Original Bulanan Gratis

Seperti kita tahu, HarmonyOS milik Huawei sudah benar-benar mandiri dan lepas dari ekosistem Google, setelah Huawei dikenai sanksi keras oleh Amerika Serikat (AS).

Huawei memperkenalkan sistem operasi HarmonyOS NEXT, yang konon merupakan HarmonyOS murni dan sama sekali tidak mendukung untuk penginstallan program Android.

Perusahaan juga menyebut, tidak dapat membuka APK Android.

"Meskipun HarmonyOS Next secara visual identik dengan HarmonyOS yang sedang berjalan, Huawei menghilangkan dukungan pustaka Android," kata perusahaan, dalam pernyataan resmi.

Kabar lainnya, sumber dari platform Rekrutmen Zhilian, perusahaan kini sibuk merekrut talenta untuk pengembangan HarmonyOS. Posisi utama meliputi pengembangan perangkat lunak, pengembangan seluler, dan pengujian perangkat lunak di bidang Internet, perangkat lunak komputer, dan layanan telekomunikasi/nilai tambah.

"Lebih dari 75 persen posisi memerlukan gelar sarjana dan pengalaman kerja lebih dari 3 tahun dan menawarkan gaji di atas rata-rata," ungkap GSM Arena.

Baca Juga: Nama Wuling Bingo Jadi Wuling BinguoEV di Indonesia, Kenapa?

Baca Juga: Telkomsat Akan Luncurkan Satelit Tahun depan

Perusahaan juga telah menyusun rencana untuk menginvestasikan sejumlah besar uang untuk mendukung komunitas pengembang, menciptakan lingkungan yang lebih ramah pengembang, dan menjalin kemitraan baru.

Huawei telah mengumumkan bahwa HarmonyOS NEXT siap dirilis.

Soal kesiapan meninggalkan Google, Huawei juga tak bisa diremehkan. Huawei Technologies telah merilis versi baru dari model kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk komputasi dari layanan cloud mereka.

Ini jadi langkah terbaru Huawei dalam mengimbangi perkembangan AI yang dimulai oleh ChatGPT, model bahasa yang bisa menjawab pertanyaan dan menjalankan perintah apa saja.

Huawei Cloud, unit solusi komputasi cloud dari perusahaan tersebut, mengatakan bahwa model AI-nya mengambil pendekatan yang berbeda dari ChatGPT milik Open AI.

Dijuluki Pangu Model 3.0, ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan industri tertentu dan mengatasi masalah dalam operasi, R&D produk, dan rekayasa perangkat lunak, demikian menurut perusahaan.

"Perusahaan menyebut, mereka bermaksud memperluas layanan cloud bertenaga AI ke area-area baru, termasuk pemerintahan, keuangan, dan manufaktur," kata laporan Reuters.

Baca Juga: Analis Bilang Kalau iPhone Buatan India Akan Menduduki 20 Persen Distribusi Global

Direktur eksekutif Huawei, Zhang Ping'an, mengatakan perial model AI mereka didasarkan pada perangkat keras dan platformnya sendiri. Karena perusahaan tidak memiliki akses ke unit pemrosesan grafis atau biasa yang disebut (GPU), maupun perangkat lunak yang sama dengan yang digunakan oleh perusahaan lain untuk aplikasi AI yang kuat.

"Platform AI kami... dapat menawarkan infrastruktur yang solid... karena daya komputasinya dapat mencapai 1,1 kali lipat dari GPU mainstream," kata Zhang.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno22 Januari 2025, 18:34 WIB

Huawei FreeBuds SE 3: TWS Entry-level Seharga Rp400 Ribuan

Gawai ini akan menghadirkan keseimbangan sempurna antara performa dan kenyamanan.
Huawei FreeBuds SE 3. (Sumber: Huawei)
Techno22 Januari 2025, 16:28 WIB

Apa yang Diharapkan pada Samsung Galaxy Unpacked 2025, Bakal Ada S25 Slim?

Galaxy Unpacked Januari 2025: Lompatan Besar Berikutnya dalam Pengalaman AI Seluler.
Samsung Galaxy Unpacked 2025 akan digelar pada Rabu (22/1/2025). (Sumber: Samsung)
Startup22 Januari 2025, 16:02 WIB

Antler Salurkan Pendanaan Senilai Rp49 Miliar kepada 25 Startup Tahap Awal di Indonesia

Antler Pertahankan Momentum Kuat di Indonesia, Mencatatkan 50 Investasi Selama Dua Tahun Terakhir Di Tengah Tantangan Pasar.
Antler. (Sumber: antler)
Automotive22 Januari 2025, 15:33 WIB

Harga dan Spesifikasi New Yamaha R25, Bawa Kapasitas Mesin 250CC

Tampil Sebagai Urban Super Sport, New Yamaha R25 Siap Geber Maksimal.
Yamaha R25 2025. (Sumber: Yamaha)
Techno22 Januari 2025, 14:51 WIB

Tak Disebut Pada Pelantikan Presiden AS Donald Trump, Bagaimana Nasib Bitcoin?

Bitcoin terkoreksi ke US$100 ribu pasca Presiden AS Donald Trump tidak menyebut soal kripto pada sesi pelantikan.
ilustrasi bitcoin (Sumber: freepik)
Techno21 Januari 2025, 18:55 WIB

Insta360 Luncurkan Flow 2 Pro, Tripod Khusus untuk iPhone

Gimbal ini memungkinkan pembuatan film menggunakan kamera iPhone dan punya fitur-fitur AI.
Insta360 Flow 2 Pro. (Sumber: Insta360)
Techno21 Januari 2025, 18:37 WIB

Fossibot S3 Pro: Ponsel Entry Level dengan Pengaturan Layar Ganda

Gawai ini menawarkan fitur premium, tapi harganya ramah di kantong.
Fossibot S3 Pro. (Sumber: istimewa)
Startup21 Januari 2025, 18:24 WIB

Chickin Raih Pendanaan Pinjaman Sebesar Rp280 Miliar dari Bank DBS Indonesia

Chickin didirikan pada 2018, tepatnya di Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah.
Chickin. (Sumber: East Ventures)
Startup21 Januari 2025, 17:13 WIB

Banyu Dapat Pendanaan Awal Sebanyak Rp20 Miliar, Merevolusi Industri Rumput Laut

BANYU berkomitmen untuk mendukung petani dengan bibit berkualitas tinggi, teknik budidaya modern, dan akses pendapatan stabil.
Ilustrasi startup Banyu. (Sumber: istimewa)
Techno21 Januari 2025, 16:39 WIB

Upaya Donald Trump Mempertahankan TikTok di AS, Beri Perpanjangan Waktu 75 Hari

Trump menggembar-gemborkan rencananya untuk menyelamatkan TikTok selama kampanye kemenangannya.
Presiden AS Donald Trump. (Sumber: null)