Modernisasi bagaikan teman bagi kita yang merupakan makhluk sosial. Hal itu sejalan dengan perkembangan teknologi yang semakin tinggi.
Perkembangan yang cukup pesat ini juga memungkinkan perkembangan hobi dan kompetisi video game. Keduanya telah membuka peluang menjanjikan bagi karir profesional, dan tumbuhnya industri electronic sports (e-sport) atau olahraga elektronik.
E-sport menjadi salah satu jalan untuk pengembangan kaum muda. Masih banyak tantangan dan potensi resiko yang menyertai pertumbuhan e-sport ini.
Baca Juga: Dyson Luncurkan 2 Alat Perawatan Rambut Baru, Edisi Warna Ceramic Pop
Baca Juga: 10 Tahun Setelah Diumumkan Akan Ditayangkan, Naruto Live Action Diberi Pembaruan Besar
Istilah e-sport kemudian menjadi marak diperbincangkan, sejak Dewan Olimpiade Asia memasukkannya dalam kategori ajang medali, di Asian Games 2018.
Dosen Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (Fisipol UGM), Muhammad Rum, mengatakan bahwa eksistensi e-sport membawa pengembangan keterampilan digital, pembelajaran perihal taktik dan strategi. Selain itu, penekanan pada ilmu Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika, hingga peluang karir dalam industri terkait.
Ia menambahkan, munculnya pengakuan profesi bidang e-sport juga mendukung pembukaan berbagai peluang baru di era modern seperti saat ini.
Keterampilan lintas disiplin yang ditawarkan oleh e-sport juga memberikan jalan bagi penggemar video game.
"Hal yang perlu kita pahami, yakni perlu adanya penyiapan ekosistem industri e-sport dengan baik, perlu adanya take home pay yang mencukupi dan perlu adanya kolaborasi yang baik dengan sektor pemerintahan," tuturnya, dalam keterangan diterima Techverse.Asia, dikutip Selasa (28/11/2023).
Baca Juga: Indonesia Jadi Tamu Kehormatan dalam Pameran Teknologi di China
Komponen tadi dibutuhkan, agar mampu memfasilitasi semua orang yang terjun dalam industri e-sport secara lebih lanjut.
"Sehingga industri e-sport lokal dapat bersaing di ranah global," ungkapnya dalam diskusi Digitalk, yang diselenggarakan Center for Digital Society (CfDS UGM).
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Angela Herliani Tanoesoedibjo, menilai pertumbuhan industri e-sport mampu membantu mendobrak ekonomi kreatif di Indonesia.
"E-sport juga memiliki korelasi atas pertukaran budaya secara kultural di lingkar sosial, dan kemitraan industri yang mendukung promosi e-sport Indonesia di pasar global," terangnya, dalam diskusi itu.
Menurut Angela, industri e-sport mampu membuka jalan untuk penyusunan kebijakan yang bagus, sehingga dapat diintegrasikan dengan upaya kolaborasi ekonomi kreatif melalui platform e-sport di kancah internasional.
Baca Juga: Samsung Ajak BTS SUGA dalam Kolaborasi Spesial untuk Proyektor The Freestyle 2.0
Ketua Indonesian Esports Association Jawa Tengah, B.R.M Suryo Adhityo Nuswantoro, mendiskusikan bagaimana perkembangan e-sport saat ini di kalangan generasi milenial dan generasi Z Indonesia.
IESPA sebagai komunitas yang fokus menyoroti perkembangan e-sport, turut menyerukan program pemberdayaan generasi muda Indonesia untuk memiliki keterampilan digital yang mumpuni. Caranya dengan melibatkan pemuda dalam kegiatan positif dan menunjukkan berbagai dampak positif pada aspek-aspek lain.
Baca Juga: Mitsubishi D:X Concept Dipamerkan, Mobil MPV Listrik Rasa Crossover
Adhityo Nuswantoro menuturkan, membangun citra e-sport Indonesia di tingkat global dapat dilakukan lewat kerjasama dengan organisasi internasional, penciptaan jaringan global, dan pengembangan pemain muda untuk bersaing di kompetisi internasional.
"IESPA Jawa Tengah juga berkontribusi aktif untuk turut mengupayakan agar eSport ini dapat menjadi salah satu international exposure yang berguna untuk menunjang ekonomi kreatif Indonesia," jelasnya.
Baca Juga: Ternyata Ini Penyebab Usaha Warung Kopi Begitu Banyak dan Terus Bertambah