Techverse.asia - Blackberry hari ini menerbitkan Laporan Intelijen Ancaman Global triwulanan terbarunya, yang mengungkapkan adanya peningkatan sebesar 70 persen pada malware baru yang ditemukan oleh solusi keamanan bertenaga kecerdasan buatan alias Artificial Intelligence (AI) dari Blackberry.
Dengan 26 serangan per menit, laporan tersebut menyoroti diversifikasi alat serta serangan yang dilakukan oleh para pelaku ancaman dan saat mereka menargetkan industri yang berisiko tinggi atau menguntungkan secara finansial.
Wakil Presiden dari Intelijen dan Riset Ancaman Blackberry Ismael Valenzuela menyampaikan bahwa para pelaku kejahatan siber sering berupaya keras dari sebelumnya untuk memperluas jangkauan serta volume serangan siber mereka.
"Biasanya para pelaku kejahatan siber akan bekerja lebih keras dari tindakan sebelumnya untuk bisa memperluas jangkauan dan volume serangan siber mereka," ungkap Ismael, Rabu (29/11/2023).
Baca Juga: Buat Para Gamer, 5 Tips dari Kaspersky Mencegah Serangan Siber Waktu Ngegame
Lebih lanjut ia mengatakan, meningkatnya jumlah serangan baru yang menargetkan negara serta industri yang menunjukkan bahwa dampak iklim ekonomi makro terhadap keamanan siber.
"Namun demikian, walau ancaman semakin banyak dan beragam, begitu juga kemampuan kami untuk mempertahankan diri dari ancaman itu dengan teknologi canggih yang bisa memprediksi dan mencegah serangan," katanya.
Sorotan dari laporan paling baru dari Laporan Intelijen Ancaman Global Blackberry terbaru yang mencakup tiga periode mulai dari Juni sampai Agustus 2023 meliputi empat hal utama. Pertama, serangan siber terus meningkat per menitnya.
Baca Juga: Peran Kontribusi Kecerdasan Buatan dan Pembelajaran Mesin Penting untuk Keamanan Siber UMKM
Blackberry telah menghentikan lebih dari 3,3 juta serangan siber. Dari jumlah tersebut, sekitar 26 serangan dan 2,9 sampel malware unik per menit.
Kedua, industri keuangan dan kesehatan paling sering dijadikan target pelaku serangan malware. Alasannya, sektor keuangan merupakan industri yang kerap diserang pada kuartal ini, dengan institusi kesehatan berada di urutan selanjutnya.
Data bernilai tinggi dan peluang untuk menggangu layanan penting menjadikan kedua sektor tersebut jadi sasaran utama untuk serangan yang memiliki dampak atau dianggap menguntungkan.
Ketiga, kelompok ransomware membuat praktik pemerasan standar ganda. Kelompok ransomware seperti Cuba, Cl0p, LockBit, hingga ALPHV semakin sering menggunakan taktik pemerasan ganda sebagai bentuk jaminan serangan lantaran organisasi di seluruh dunia meningkatkan strategi pencadangan data mereka.
Baca Juga: Waspada Kena Serangan Siber Waktu Ngegame
Keempat, Amerika Serikat (AS) dan Australia saat ini sedang dilanda peningkatan serangan siber di sektor publik tertinggi. AS dan Australia mengalami 50 persen lebih banyak serangan sektor publik pada kuartal ini.
Untuk itu, Blackberry Cylance AI mencegah serangan siber terbanyak secara keseluruhan di AS, kemudian disusul oleh Kanada, Peru, India, dan Jepang. Malware yang paling unik ditemukan di Amerika Serikat, kemudian di Jepang, Korea Selatan, Kanada, dan India.
Kerja sama dengan Malaysia
Pemerintah Malaysia dan Blackberry mengumumkan perjanjian perangkat lunak dan layanan jangka panjang untuk memperkuat sikap keamanan siber Malaysia.
Kesepakatan penting ini akan memungkinkan Malaysian Government untuk memanfaatkan rangkaian lengkap solusi keamanan siber BlacbBerry yang tepercaya, dan mendukung integritas Malaysian Communications dan Multimedia Commission (MCMC) sambil meningkatkan keterampilan tenaga kerja nasional dengan teknologi dan pelatihan keamanan siber yang canggih.
Baca Juga: Ekonomi Digital di Indonesia Tumbuh Positif, Apa Kabar Keamanan Siber?
Sektor publik Malaysia akan mendapatkan keuntungan dari akses yang aman, andal, dan real-time ke perangkat lunak dan layanan BlackBerry, yang di-host di cloud yang tak terbatas.
Hal ini termasuk solusi keamanan siber terkemuka di dunia dari Blackberry yang didukung oleh Cylance AI guna memprediksi dan mencegah serangan siber, NATO-Blackberry SecuSUITE ® bersertifikat untuk komunikasi yang aman.
Selanjutnya juga ada BlackBerry UEM (Unified Endpoint Management) untuk melindungi data pemerintah di antara para pekerja yang sedang melakukan perjalanan, dan Blackberry AtHoc® yang digunakan oleh pemerintah di seluruh dunia untuk manajemen kejadian penting dan respons terhadap insiden.
Baca Juga: Langganan Meta Bebas Iklan di Uni Eropa Menghadapi Pengawasan Ketat dari Aktivis Privasi