Techverse.asia - Smartphone saat ini rata-rata sudah memiliki kamera yang bagus sehingga juga bisa menghasilkan gambar yang apik. Bahkan kamu bisa langsung mengunggah dan membagikannya ke sosial media.
Namun, apakah kamu sudah pernah mencoba memotret dengan menggunakan kamera instan jadul. Hanya dengan mengklik tombol, kamu dapat mengabadikan momen dalam foto yang dapat kamu lihat dan kamu cetak sekaligus di saat bersamaan.
Baca Juga: Vivo V25 Pro Sudah Tersedia di Toko-toko, Smartphone yang Diklaim dengan Spesifikasi Dewa
Kendati demikian, gambar yang diambil oleh kamera instan tidak semurni atau sesempurna kamera digital modern, tetapi gambar lembut dan ketidaksempurnaannya sering kali menjadi daya tariknya sendiri. Namun tidak semua kamera instan sama, karena ada beberapa merek yang populer seperti Fujifil, Polaroid, dan Kodak.
Berikut ini adalah ulasan tentang tiga merek kamera instan yang bisa jadi referensimu sebelum membelinya:
Kalau kamu sedang mencari kamera instan tapi pengoperasiannya enggak ribet, maka Fujifilm Instax Mini 11 bisa jadi salah satu alternatifnya. Yang perlu dilakukan untuk menggunakan Instax Mini 11 ini hanyalah mengklik tombol dan menghasilkan gambar yang sebanding dengan kamera instan lain di kelasnya.
Fujifilm's Instax Mini 11 adalah kamera instan yang mudah diatur dan digunakan, yang menjadikannya pilihan yang baik untuk anak-anak atau mereka yang baru mengenal fotografi. Setelah memotret sebuah objek, kamera ini membutuhkan waktu sekitar 20 detik untuk mulai memunculkan gambar dan kurang dari satu menit untuk dapat muncul sepenuhnya.
Instax Mini 11 menggunakan film Instax Mini yang ukurannya seperti kartu kredit yang biasanya dijual dengan harga sekitar $0,99 dollar atau Rp13.000 per lembar dan tersedia dalam kemasan. Beberapa di antaranya menawarkan hingga 20 cetakan dengan harga sekitar $19,99 dollar atau sekitar Rp 280 ribuan. Isi film Instax Mini mudah untuk dicari dan dibeli, baik di toko kamera instan ataupun di marketplace.
Sesuai dengan namanya, Mini 11 adalah salah satu kamera instan terkecil yang sangat ringan dengan berat sekitar 10 ons saja. Sehingga memudahkan untuk dibawa-bawa dan memiliki pegangan atau grip yang mantap saat mengambil gambar.
Bahannya sendiri berbentuk plastik seperti banyak lainnya dan hadir dalam berbagai warna yang ceria, mulai dari merah muda, biru, dan putih. Fitur swafoto (selfie) yang disertakan, yang sebenarnya hanyalah cermin kecil yang dipasang di bagian depan kamera, terlihat sederhana tapi efektif, meskipun lampu kilat (flash) masih terlalu kuat dan tidak menangkap fitur atau warna kulit dengan baik.
Kamera instan Kodak Mini Shot 3 Retro adalah tentang kesenangan. Kamu bisa menghubungkan perangkat ini dengan aplikasi seluler yang memungkinkan untuk menambahkan bingkai, stiker, filter, dan banyak opsi lainnya yang bisa kamu sesuaikaan ke foto, menjadikan kamera ini bagus untuk membuat scrapbook.
Baca Juga: Jangan Sampai Salah Beli, Simak Tips Beli Kamera Mirrorless Bekas
Bahkan ada fitur kecantikan di dalam aplikasi untuk menyembunyikan noda, serta satu set filter mirip Snapchat yang dapat digunakan untuk menambahkan, ikon seperti telinga anjing, menjadikannya kamera instan yang menyenangkan untuk digunakan.
Kodak Mini Shot 3 Retro hadir dengan layar LCD walaupun ukurannya tidak terlalu besar yang dapat kamu gunakan untuk memutuskan apakah kamu ingin mencetak bidikan atau tidak. Ini juga mendukung fitur Bluetooth, dan dapat menggunakan aplikasi Kodak Photo Printer untuk mengunggah foto ke media sosial atau untuk mencetak foto yang layak dan relatif tajam dari smartphone milikmu.
Kodak Mini Shot 3 Retro dijual dengan harga sekitar $150 dollar atau Rp 2,25 juta dan sudah termasuk dengan paket film. Paket film juga biasanya dijual dengan harga yang jauh lebih murah. Ini pun menggunakan film yang lebih murah, kamu bisa membeli kartrid 60 lembar dengan harga sekitar $19,99 Rp 280 ribuan di marketplace kesayanganmu.
Kamera instan Polaroid Now Plus memang sengaja didesain untuk para penggemar retro. Polaroid Now Plus menawarkan pengalaman film instan paling kuno.
Bila dibandingkan dengan kamera instan lainnya, Polaroid Now Plus paling mirip dengan kamera instan vintage seperti Polaroid 600 dengan desain klasik yang terinspirasi retro. Sementara itu, cetakan film I-Type berbentuk persegi dan bingkai bergaya Polaroid yang ikonik memberikan tampilan vintage yang lebih otentik pada foto.
Ihwal harga I-Type per lembarnya sekitar $16,99 dollar atau Rp250 ribuan. Sementara itu, harga kameranya sendiri ada di kisaran $149 dollar atau Rp 2 jutaan.
Polaroid Now Plus juga hadir dengan kemudahan dan kegunaan fitur yang lebih modern, seperti kemampuan mengisi ulang dengan disertakannya kabel pengisi daya Micro USB. Ini juga menawarkan dukungan Bluetooth dan aplikasi tambahan yang menawarkan beberapa mode kreatif yang memungkinkan kontrol fotografi yang lebih besar, seperti remote shutter, self-timer, dan "Polaroid Lab" di mana penggunanya dapat menyesuaikan eksposur dan berbagai pengaturan warna.
Aplikasi Polaroid Lab juga dilengkapi beberapa mode pemotretan, termasuk opsi manual dan untuk menangkap beberapa eksposur sekaligus di satu waktu. Sementara di bagian kamera menyertakan satu set lima lensa berwarna yang dapat dijepret ke depan. Ini menyenangkan untuk dimainkan dan memungkinkan ekspresi yang lebih artistik.
Jika ada satu kekurangan dari Polaroid Now Plus adalah portabilitas. Pasalnya, perangkat ini cukup berat, besar, dan canggung ukurannya, ini bukan jenis kamera instan yang dapat dengan mudah kamu masukkan ke dalam dompet atau dibawa-bawa.
Selain itu, dibutuhkan waktu hingga 15 menit untuk memunculkan hasil cetakan dan harus dipastikan tidak terkena cahaya saat proses pencetakan.
