Huawei Mulai Bangun Jaringan Chip Mandiri yang Didanai Pemerintah China?

Uli Febriarni
Jumat 01 Desember 2023, 20:16 WIB
Huawei P60 Pro (Sumber: Huawei)

Huawei P60 Pro (Sumber: Huawei)

Huawei terus memberikan banyak kabar baik dan mengejutkan mengenai kemajuan bisnis perangkat teknologi mereka, tak terkecuali chip. Kemajuan tersebut semakin masif saat Amerika Serikat mulai menerapkan regulasi pembatasan pengiriman chip ke China.

Terbaru, laporan Bloomberg, mengungkap bahwa Huawei diduga bangun jaringan chip mandiri, yang dibantu dengan dana investasi dari pemerintah kota Shenzhen, China.

Jaringan chip itu akan memberi raksasa teknologi akses ke perusahaan, terutama tiga anak perusahaan di bawah perusahaan bernama SiCarrier, yang merupakan kunci dalam pengembangan mesin litografi.

Ketertarikan Huawei pada SiCarrier adalah untuk layanan litografinya.

Litografi adalah langkah penting dalam proses fabrikasi chip. Beberapa varian teknik seperti ultraviolet ekstrem saat ini dibatasi di China, karena sanksi yang dikenakan terhadap negara tersebut.

Kedua perusahaan tersebut tampaknya memiliki hubungan dekat, bahkan Huawei mengizinkan para insinyur terkemuka SiCarrier bekerja di lokasi produksinya. Laporan tersebut juga mengatakan bahwa Huawei mentransfer sekitar selusin paten ke SiCarrier.

"Huawei tampaknya telah mentransfer sekitar selusin paten ke SiCarrier, serta membiarkan para insinyur elit SiCarrier bekerja langsung di situsnya. Ini menunjukkan bahwa kedua perusahaan tersebut memiliki hubungan simbiosis yang erat," tulis laporan itu, dilansir dari Engadget, Jumat (1/12/2023).

Baca Juga: Meski Merugi, Telkom Pastikan Setia Berinvestasi di GoTo

Baca Juga: GoTo Perkenalkan Mode Contrast, Fitur Ramah Bagi Penyandang Buta Warna

Sumber Bloomberg juga mengklaim, Huawei telah mempekerjakan beberapa mantan karyawan spesialis litografi Belanda, ASML, untuk mengerjakan terobosan ini.

Sejauh ini, diduga hasil dari proyek inovasi itu adalah prosesor 7nm HiSilicon Kirin 9000S, dibuat secara lokal oleh SMIC (Semiconductor Manufacturing International Corporation), yang dikatakan tertinggal sekitar lima tahun dari pesaing terkemuka (misalnya, proses 3nm Apple Silicon).

"Mate 60, Mate 60 Pro, Mate 60 Pro+, dan Mate X5 yang dapat dilipat dari Huawei semuanya dilengkapi chip HiSilicon ini, serta komponen China lainnya seperti panel layar (BOE), modul kamera (OFILM), dan baterai (Sunwoda)," tulis Engadget.

Huawei yang memiliki jaringan perusahaan lokal sendiri, pada akhirnya akan memungkinkannya untuk tidak terlalu bergantung pada komponen impor. Bahkan berpotensi menjadi halo dalam industri chip China, terutama di era kendaraan listrik dan kecerdasan buatan; di mana lebih banyak chip yang dibutuhkan dibandingkan sebelumnya (seperti sama seperti NVIDIA ingin berurusan dengan China).

"Meski begitu, Huawei rupanya membantah telah menerima bantuan pemerintah untuk mencapai tujuan tersebut," masih di laman yang sama.

Baca Juga: Forbes Gunakan Blockchain Ethereum untuk Menyimpan Daftar 30 Under

Mengingat kemajuan yang terlihat dari Huawei, dan fakta bahwa China telah menggelontorkan miliaran dolar ke dalam industri chipnya, sepertinya pemerintah Amerika Serikat harus berusaha lebih keras.

Baca Juga: Threads Dilaporkan Meluncur di Eropa pada Desember Ini

Jika Huawei berhasil dalam proyek jaringan chip mandiri ini, maka perusahaan tersebut tidak lagi bergantung pada produk impor dan memberikan jaringan perusahaan yang dapat diandalkan. Sehingga memungkinkan perusahaan tersebut memproduksi chip secara lokal.

Kemandirian Huawei menjadi produsen yang ingin lepas dari ketergantungan produk impor, juga terlihat lewat dibangunnya HarmonyOS NEXT, sistem operasi HarmonyOS yang murni dan tidak mendukung penggunaan Android.

Huawei juga terlihat semakin serius dengan OS in-house mereka.

Menurut sumber dari platform Rekrutmen Zhilian, menyalin GSM Arena, dikatakan bahwa perusahaan sibuk merekrut talenta untuk pengembangan HarmonyOS. Posisi utama meliputi pengembangan perangkat lunak, pengembangan seluler, dan pengujian perangkat lunak di bidang Internet, perangkat lunak komputer, dan layanan telekomunikasi/nilai tambah.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno12 Desember 2025, 19:39 WIB

TicNote Pods: Earbud Pencatat Catatan Bertenaga AI 4G Pertama di Dunia

Earbud ini tersedia dalam dua kelir dan harganya hampir mencapai Rp5 juta.
TicNote Pods. (Sumber: Mobvoi)
Hobby12 Desember 2025, 19:15 WIB

Sinopsis Film Para Perasuk, Ini Daftar Para Pemainnya

Ini adalah film terbaru garapan Wregas Bhanuteja, tapi belum diungkap tanggal rilisnya untuk 2026 mendatang.
Poster film Para Perasuk. (Sumber: istimewa)
Techno12 Desember 2025, 18:00 WIB

Instagram Beri Kendali Atas Algoritma Konten yang Muncul di Reels

Instagram akan memungkinkan penggunanya untuk mengontrol topik mana yang direkomendasikan oleh algoritmanya.
Pengguna bisa mempersonalisasi algoritma Reels yang muncul di Instagram. (Sumber: Instagram)
Lifestyle12 Desember 2025, 17:21 WIB

ASICS Hadirkan Sepatu Padel Sonicsmash FF, Ringan dan Terasa Lebih Lincah

Sepatu padel baru tersebut untuk membuat kecepatan terasa mudah.
ASICS Sonicsmash FF adalah sepatu khusus untuk padel. (Sumber: ASICS)
Techno12 Desember 2025, 15:16 WIB

Jenius x Zurich Luncurkan 2 Proteksi Perjalanan untuk Liburan yang Aman

Jenius adalah aplikasi perbankan digital.
Dua produk proteksi hasil kolaborasi Jenius x Zurich. (Sumber: Jenius)
Startup12 Desember 2025, 15:03 WIB

TransTRACK Raih Halal Logistics Excellence Award

Penghargaan ini didapat dari Halal Development Corporation Berhard pada World Halal Excellence Awards 2024 di Johor, Malaysia.
CEO TransTrack Anggie Meisesari saat menerima Halal Logistics Excellence Award. (Sumber: istimewa)
Techno12 Desember 2025, 14:50 WIB

Samsung Galaxy Watch Mendukung Pembayaran QRIS Tap di Aplikasi myBCA

QRIS Tap myBCA hadi di Samsung Galaxy Watch, bertransaksi kian praktis.
Transaksi pakai QRIS Tap myBCA kini bisa dilakukan langsung dari pergelangan tangan. (Sumber: Samsung)
Automotive12 Desember 2025, 14:08 WIB

Kawasaki Z1100 ABS MY2026 Dipasarkan di Indonesia, Harga Hampir Rp400 Juta

Performanya semakin buas dan agresif.
Kawasaki Z1100 ABS MY2026. (Sumber: Kawasaki)
Startup11 Desember 2025, 19:20 WIB

MDI Portofolio Impact Report 2025: 8 Startup Diklaim Beri Dampak Nyata

MDI Ventures melihat laporan-laporan ini bukan sekadar dokumen tahunan, tetapi sebagai landasan untuk pengambilan keputusan.
MDI Ventures.
Techno11 Desember 2025, 18:15 WIB

Pebble Hadirkan Index 01: Cincin Pintar untuk Merekam Pikiran

Tangkap ide-ide terbaikmu sebelum ide-ide itu hilang begitu saja.
Pebble Index 01. (Sumber: Pebble)