TikTok Mulai Kerjakan Pusat Data di Norwegia, Janji Akan Investasi Ratusan Triliun

Rahmat Jiwandono
Senin 04 Desember 2023, 12:42 WIB
TikTok. (Sumber: Unsplash)

TikTok. (Sumber: Unsplash)

Techverse.asia - TikTok menyatakan bahwa pihaknya akan menghabiskan dana sebesar €12 miliar atau setara dengan Rp201,6 triliun sebagai bagian dari upaya berkelanjutan untuk mengambil hati regulator di Eropa, dengan perusahaan tersebut mulai mengerjakan pusat data di Norwegia yang diumumkan sebelumnya.

Platform video berdurasi pendek ini telah bekerja keras selama beberapa tahun terakhir untuk meyakinkan dunia bahwa mereka tidak terikat pada perusahaan induknya, ByteDance yang berbasis di China.

Upaya tersebut tidak terbantu oleh terungkapnya tahun lalu bahwa karyawan yang berbasis di China rupanya dapat mengakses data untuk pengguna di Eropa dan Amerika Serikat (AS).

Baca Juga: TikTok Sekarang Memungkinkan Menambahkan Lagu Favorit ke Platform Streaming Musik

Namun demikian, TikTok telah membuat sejumlah komitmen yang berupaya mengatasi kekhawatiran atas praktik pemanfaatan data sesuai dengan Undang-Undang Layanan Digital atau Digital Service Act (DSA) Uni Eropa (UE).

Komitmen-komitmen ini telah digabungkan dalam sebuah inisiatif yang disebut Project Clover, yang mencakup pembukaan pusat data lokal di Eropa dan memperkenalkan proses akses dan kontrol data baru.

Salah satu upayanya adalah dengan menghadirkan proses akses dan kontrol data baru, termasuk 'gerbang keamanan' yang menetapkan karyawan mana yang dapat mengakses data pengguna TikTok di Benua Biru.

Baca Juga: Pengiriman Realme C Series Capai 200 Juta Unit Secara Global

Migrasi data

Investasi yang dijanjikan perusahaan sebesar €12 miliar mencakup jangka waktu 10 tahun ke depan, dan mencakup pendanaan tidak hanya untuk tiga pusat data, tapi juga kerja sama dengan perusahaan keamanan pihak ketiga bernama NCC Group yang sebelumnya diumumkan akan melakukan audit terhadap kontrol dan praktik datanya.

Setelah banyak penundaan, TikTok mulai memindahkan data pengguna Eropa ke pusat data pertamanya di Irlandia pada September 2023, sebuah proses yang diharapkan selesai pada akhir tahun 2024.

TikTok juga mengungkapkan rencana untuk pusat data kedua di Irlandia, ditambah pusat data yang ketiga di wilayah Hamar di Norwegia - wilayah yang tampaknya akan menggunakan 100 persen energi terbarukan.

Menurut TikTok, pihaknya kini telah mengambil alih bangunan pertama dari tiga bangunan di situs tersebut, dan akan mulai memasang server dengan tujuan untuk memigrasikan data pengguna Eropa mulai musim panas mendatang. Dua bangunan tambahan akan menyusul segera setelahnya.

Baca Juga: Langganan Meta Bebas Iklan di Uni Eropa Menghadapi Pengawasan Ketat dari Aktivis Privasi

Untuk informasi, sejak September tahun ini, TikTok telah mulai mentransfer informasi pengguna Eropa ke pusat data yang baru diluncurkan di Irlandia. TikTok mengatakan bahwa pihaknya sedang berupaya membuka dua pusat data tambahan di Eropa, termasuk satu di Norwegia dan satu lagi di Irlandia.

Raksasa video sosial berdurasi pendek ini mengumumkan pembukaan pusat datanya di Irlandia pada 2020 lalu, dan diperkirakan akan dibuka di wilayah tersebut pada awal 2022. Namun demikian, skala waktu ini kemudian diundur ke akhir tahun 2022, dan kemudian diundur lagi hingga ke akhir tahun 2023.

Langkah TikTok untuk membuka pusat data di Irlandia terjadi ketika UE membatasi platform online besar dengan DSA, sebuah aturan yang memaksa TikTok untuk menjadikan algoritmanya opsional bagi pengguna di UE.

Perusahaan mengonfirmasi bahwa meskipun migrasi data telah dimulai, kemungkinan besar migrasi tersebut tidak akan selesai hingga kuartal keempat (Q4) 2024, yang mana pada saat itu TikTok seharusnya sudah memiliki dua pusat data tambahan (yang diumumkan sebelumnya) yang sudah beroperasi.

Baca Juga: Laporan Uni Eropa Sebut Media Sosial X Punya Banyak Disinformasi yang Besar

Sebagai tindakan sementara hingga pusat data baru beroperasi penuh, TikTok mengatakan bahwa mereka telah mulai menyimpan data pribadi penggunanya di Eropa - termasuk pengguna di Uni Eropa, Swiss, dan Inggris - di tempat khusus yang aman, meskipun ini berada di AS.

TikTok memang selama ini berada di bawah pengawasan ketat selama beberapa tahun terakhir, dan ini adalah bagian dari upayanya untuk membuat pihak berwenang memercayai aplikasi tersebut.

Pada tahun lalu, ByteDance mengonfirmasi bahwa beberapa karyawannya, yang akhirnya dipecat karena mengakses data beberapa pengguna di AS, termasuk sejumlah jurnalis. Pengungkapan ini terjadi di tengah pemerintah negara bagian yang melarang TikTok dari perangkat milik pemerintah.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno20 Desember 2024, 17:43 WIB

ASUS TUF Gaming A14 Resmi Meluncur di Indonesia, Lihat Speknya

Jelang akhir 2024, ASUS rilis laptop gaming tipis berteknologi AI.
ASUS TUF Gaming A14. (Sumber: istimewa)
Techno20 Desember 2024, 17:29 WIB

Sandisk dengan Logo Baru akan Segera Tiba

Filosofi kreatif yang mencerminkan dunia dengan ketangguhan ekspresi data yang memajukan aspirasi dan peluang.
Logo baru Sandisk. (Sumber: Sandisk)
Techno20 Desember 2024, 15:27 WIB

Samsung Luncurkan Kulkas Anyar: Disematkan Teknologi AI Hybrid Cooling

Kulkas inovatif merevolusi cara pendinginan dengan modul Peltier.
Kulkas Samsung dengan teknologi AI Hybrid Cooling. (Sumber: Samsung)
Techno20 Desember 2024, 15:17 WIB

Khawatir Aplikasinya Dilarang di AS, CEO TikTok Bertemu Donald Trump

TikTok meminta Mahkamah Agung AS untuk menunda larangan yang akan datang.
Tangkapan layar CEO TikTok Shou Zi Chew memberikan kesaksian di depan anggota Kongres AS, Kamis (24/3/2023) waktu setempat. (Sumber: Youtube C-SPAN)
Startup20 Desember 2024, 14:56 WIB

Funding Societies Raup 25 Juta Dolar, Tingkatkan Modal bagi UMKM

Startup teknologi finansial ini akan memberi pinjaman dana bagi pelaku UMKM.
Funding Socities. (Sumber: istimewa)
Startup20 Desember 2024, 14:43 WIB

Grup Modalku Dapat Investasi dari Cool Japan Fund, Segini Nominalnya

Modalku adalah platform pendanaan digital bagi UMKM di Asia Tenggara.
Modalku.
Startup20 Desember 2024, 14:03 WIB

Impact Report 2024: Soroti Kepemimpinan Perempuan dan Pengurangan Emisi CO2

AC Ventures, bekerja sama dengan Deloitte, merilis Impact Report 2024 yang menunjukkan komitmen berkelanjutan terhadap dampak sosial dan lingkungan di Asia Tenggara.
AC Ventures.
Startup20 Desember 2024, 13:39 WIB

Qiscus Bertransformasi Jadi AI-Powered Omnichannel Customer Engagement Platform

Qiscus mengmumkan transformasi AI guna akselerasi pasar Asia Tenggara.
Qiscus.
Techno19 Desember 2024, 19:07 WIB

Google Whisk: Alat AI Baru untuk Bikin Gambar dari Gambar Lain

Google bereksperimen dengan generator gambar baru yang menggabungkan tiga gambar menjadi satu kreasi.
Hasil imej berbasis gambar yang dibuat oleh Google Whisk. (Sumber: Whisk)
Techno19 Desember 2024, 18:29 WIB

ASUS NUC 14 Pro: PC Mini Bertenaga Kecerdasan Buatan yang Desainnya Ringkas

ASUS mengumumkan NUC 14 Pro AI.
ASUS NUC 14 Pro. (Sumber: asus)