AstraZeneca Gunakan AI untuk Membuat Obat Kanker

Uli Febriarni
Selasa 05 Desember 2023, 22:20 WIB
salah satu kegiatan di laboratorium AstraZeneca (Sumber: AstraZeneca)

salah satu kegiatan di laboratorium AstraZeneca (Sumber: AstraZeneca)

Sebuah laporan yang dipublikasikan oleh Pharmaceutical Technology mengungkapkan raksasa farmasi AstraZeneca telah mencapai kesepakatan dengan perusahaan bioteknologi AbSci Corporation, untuk mengembangkan terapi antibodi untuk kanker.

Yang istimewa dari laporan itu, kedua perusahaan diketahui menggunakan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) untuk mendukung proyek kolaborasi tersebut.

Kesepakatan tersebut, seperti diungkap kali pertama oleh Financial Times, ditandatangani pada 3 November 2023, dengan total nilai $247 juta. Disebutkan, nominal itu mencakup juga pembagian royalti atas setiap penjualan produk, pembayaran pencapaian kerja sama dan jumlah pembayaran di muka.

"Kemitraan ini, menambah daftar kesepakatan antar perusahaan farmasi besar dan bisnis AI yang masih muda, untuk mengembangkan pengobatan baru sebuah penyakit dan memangkas biayanya," ulas laman tersebut, dikutip Selasa (5/12/2023).

Baca Juga: G-SHOCK x RICH BRIAN: Edisi Khusus Anniversary ke-40 G-Shock, Ada Penampilan Eksklusif dari Rapper untuk Kamu

Baca Juga: Riset Visa: Wisatawan Asia Pasifik Gunakan Metode Pembayaran Non Tunai Saat Liburan

Pendiri dan kepala eksekutif Absci, Sean McClain, mengatakan bahwa penerapan prinsip-prinsip teknik pada penemuan obat, meningkatkan potensi keberhasilan dan mengurangi waktu yang dihabiskan dalam pengembangan.

"Kami bangga dapat bekerja sama dengan AstraZeneca untuk memanfaatkan AI kami, guna menghadirkan pengobatan baru bagi pasien onkologi," lanjut Sean McClain.

Absci, berbasis di Washington dan memiliki laboratorium penelitian AI di New York, menghasilkan data eksklusif dengan mengukur jutaan interaksi antar protein. Jutaan sampel protein itu kemudian dimasukkan ke dalam model AI generatif mereka, dan dilatih sampai menemukan antibodi baru.

Teknologi semacam itu sangat menjanjikan dalam bidang penyakit langka. Manfaat AI dalam hal penghematan biaya dan waktu, telah memungkinkan uji coba obat-obatan yang sebelumnya tidak akan efektif dari segi biaya.

Pada akhirnya, laboratorium mereka juga merancang dan memvalidasi antibodi-protein viale yang menargetkan zat asing di dalam tubuh.

Baca Juga: Chery Omoda E5 Diproduksi di Indonesia, Bakal Masuk Daftar EV yang Dapat Subsidi?

Baca Juga: Igloo Mendapat Pendanaan Rp558 Miliar, Buka Peluang Merger dan Akuisisi

Perusahaan ini memiliki fokus pada obat-obatan onkologi, setelah menandatangani perjanjian kemitraan awal 2023 dengan perusahaan bioinformatika M2GEN, untuk memperluas perpustakaan antibodi dan proteinnya.

Kolaborasi Absci dengan AstraZeneca, bertujuan untuk menciptakan model AI generatif zero-shot, yang dirancang untuk menciptakan terapi antibodi baru dan lebih baik.

Diketahui, AstraZeneca juga sudah memiliki ambisi untuk menggantikan kemoterapi tradisional dengan obat-obatan bertarget generasi baru. Namun, tidak disebutkan jenis kanker apa yang akan mereka targetkan. Demikian diungkap Reuters.

AstraZeneca, bersama dengan raksasa farmasi lainnya, semakin tertarik pada terapi sel termasuk terapi antibodi sebagai pengobatan kanker. Meski demikian, belum ada tanggapan AstraZeneca mengenai berita ini.

Meskipun, kemungkinan besar tidak akan menggantikan kemoterapi dan radioterapi yang ada saat ini dalam waktu dekat, karena skalabilitas dan masalah biaya, manfaat obat-obatan ini berpotensi sangat besar.

Dengan mengkhususkan pengobatan untuk populasi pasien atau bentuk kanker tertentu, pengobatan ini dapat menawarkan tingkat remisi yang jauh lebih tinggi dibandingkan pengobatan tradisional.

Onkologi tetap menjadi disiplin ilmu yang paling banyak berinvestasi untuk kesepakatan terkait AI, dengan lebih dari $250 miliar yang diinvestasikan pada tahun 2023 saja, menurut analisis dari GlobalData, perusahaan induk Pharmaceutical Technology.

Namun secara keseluruhan, nilai kesepakatan AI telah menurun sejak 2019. Hal ini mungkin disebabkan oleh semakin matangnya pasar. Seiring pertumbuhan pasar, tingkat investasi total semakin mendekati titik jenuh, yang berarti diperlukan tingkat investasi yang lebih rendah di masa depan.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Hobby22 November 2024, 17:54 WIB

Gravity Mengumumkan Peluncuran Global Gim Poring Rush

Nikmati keseruan membuat kombinasi Poring kustom untuk meningkatkan pertarungan.
Poring Rush. (Sumber: dok. gravity)
Techno22 November 2024, 17:41 WIB

Shazam Melampaui Tonggak Sejarah 100 Miliar Pengenalan Lagu

Apple umumkan Shazam telah mengidentifikasi Lebih dari 100 miliar lagu.
Shazam kini bisa mengidentifikasi banyak lagu. (Sumber: Apple)
Automotive22 November 2024, 16:49 WIB

Hyundai All New Tucson Resmi Mengaspal di Indonesia, Cek Harga dan Speknya

Ini menjadi mobil kedua yang dihadirkan Hyundai di Indonesia dengan pilihan mesin Turbo Hybrid.
Hyundai All New Tucson.
Techno22 November 2024, 16:11 WIB

WhatsApp Menambahkan Transkrip Pesan Suara, Banyak Pilihan Bahasa

Fitur ini akan diluncurkan untuk pengguna iOS dan Android dalam beberapa minggu mendatang.
Pesan suara di WhatsApp kini bisa ditranskrip. (Sumber: Meta)
Lifestyle22 November 2024, 15:45 WIB

Nike Vomero 18: Sepatu Lari dengan Bantalan Maksimal

Sepatu lari ini baru akan tersedia secara global pada 2025.
Nike Vomero 18. (Sumber: Nike)
Techno22 November 2024, 15:11 WIB

ColorOS 15 Punya Segudang Fitur Berbasis Kecerdasan Buatan, Cek Selengkapnya

ColorOS 15: era baru dalam keunggulan AI dan smartphone.
ColorOS 15. (Sumber: Oppo)
Culture22 November 2024, 14:29 WIB

ARTJOG 2025 Usung Tema Motif: Amalan, Begini Penjelasannya

Sosialisasi ARTJOG 2025 menjadi kesempatan untuk memaparkan tentang tema ARTJOG di tahun depan.
Sosialisasi ARTJOG 2025 di JNM, Wirobrajan, Kota Jogja. (Sumber: istimewa)
Techno22 November 2024, 14:00 WIB

Realme Resmi Menjadi Sponsor untuk Dominator Esports

realme mensponsori Dominator Esports dengan tujuan berkembang bersama dalam industri esports.
Realme menjadi sponsor untuk tim Dominator Esports. (Sumber: realme)
Lifestyle21 November 2024, 19:57 WIB

Pop Mart Christmas Town Hadir di Gandaria City, Buka Selama 50 Hari

Pop Mart memberikan pengalaman otentik berbagai karakter melalui Christmas Town.
Pop Mart Christmas Town. (Sumber: null)
Lifestyle21 November 2024, 19:36 WIB

Lisa BLACKPINK Segera Rilis Solo Albumnya Berjudul Alter Ego

Album ini akan mengikuti rangkaian tiga singel dari bintang K-pop tersebut pada tahun 2024.
Lisa BLACKPINK.