Marak Penggunaan Platform Digital untuk Belajar, Mendikbudristek: Teknologi Tidak Menggantikan Peran Guru

Uli Febriarni
Jumat 08 Desember 2023, 11:43 WIB
Mendikbudristek RI, Nadiem Anwar Makarim (Sumber: Kemendikbudristek RIl)

Mendikbudristek RI, Nadiem Anwar Makarim (Sumber: Kemendikbudristek RIl)

Baca Juga: Selama Libur Nataru, AirAsia Indonesia Sediakan 25.200 Kursi Penerbangan

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Mendikbudristek RI), Nadiem Anwar Makarim, meyakini bahwa dalam proses belajar mengajar, teknologi dan platform digital hanya memiliki peran sebagai enabler.

"Teknologi tidak akan menggantikan peran guru, tenaga kependidikan, dan kepala sekolah. Teknologi kita manfaatkan di dunia pendidikan, untuk memaksimalkan potensi sumber daya manusia dalam mengakselerasi perubahan ke arah yang lebih baik," ungkapnya, dilansir dari sebuah keterangan resmi, Jumat (8/12/2023).

Nadiem mengatakannya, di tengah pemaparan laporan 'Dampak Kebijakan Merdeka Belajar dan Peran Teknologi dalam Transformasi Ekosistem Pendidikan Indonesia.' Laporan tersebut dirilis bersama dengan Konsultan manajemen global independen, Oliver Wyman.

Baca Juga: All New Honda Accord Mengaspal di Indonesia, Cek Spek dan Harganya

Baca Juga: Bawa Bekal Nasi Saat Mudik? Begini Caranya Supaya Bekalmu Tidak Cepat Basi

Baca Juga: Tahun Ini, Kemenhub Adakan Mudik Gratis Natal dan Tahun Baru

Keyakinan tersebut, kata Nadiem, selanjutnya memicu perubahan dalam proses pengembangan teknologi pemerintah, menghasilkan pendekatan yang lebih berorientasi pada pengguna.

Diketahui, laporan Oliver Wyman disusun lewat analisis berdasarkan survei terhadap 118.000 guru dan kepala sekolah, serta data aktual penggunaan pemanfaatan platform digital yang diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Riset tersebut menemukan, gerakan Merdeka Belajar telah menghasilkan hasil yang menjanjikan berkat ekosistem digital yang dikembangkan.

3 Tantangan Sistem Pendidikan di Indonesia

Partner dan Asia Pacific Education Practice Lead, Oliver Wyman, Claudia Wang, menjelaskan bahwa analisis Oliver Wyman terhadap transformasi pendidikan di Indonesia menunjukkan tanda-tanda positif peningkatan efisiensi, serta perubahan pola pikir dan perilaku di kalangan pelaku pendidikan. Terutama dalam konteks berubah dari masalah sistem pendidikan Indonesia yang besar, kompleks, dan menyebabkan rendahnya tingkat pendidikan Indonesia.

Sebenarnya, apa saja tantangan yang dihadapi sistem pendidikan Indonesia?

Pertama, kurikulum 'one-size-fits-all' menyebabkan kurangnya kesadaran di antara kepala sekolah, tentang pentingnya menyesuaikan strategi pembelajaran dengan keadaan sekolah.

Kedua, mentalitas 'zona nyaman', yang menghambat motivasi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Ketiga, akses pelatihan berkualitas yang terbatas. Disebabkan distribusi letak fasilitas pelatihan guru yang belum merata, dan sistem pengelolaan pelatihan yang terdesentralisasi.

Menyikapi berbagai tantangan tersebut, Kemendikbudristek meluncurkan Merdeka Belajar, yang diikuti dengan mengembangkan ekosistem produk teknologi, seperti Platform Merdeka Mengajar (PMM), Rapor Pendidikan, ARKAS, dan SIPLah.

Selama kurang dari dua tahun, platform-platform tersebut secara terintegrasi telah menjadi bagian dari penunjang operasional dan aktivitas pembelajaran bagi lebih dari 3 juta guru di Indonesia.

Baca Juga: Pixel 8 Pro Kini Ditenagai Gemini Nano, Ada Banyak Pembaruan Seru

Wang mengungkap, ada pergeseran global yang menuju digitalisasi dan membuat pendidikan lebih cerdas.

Perubahan Lewat Adopsi Teknologi

Pada 2019, dari sekitar 3 juta guru di Indonesia, hanya sekitar 620.000 yang mengikuti pelatihan kompetensi guru karena keterbatasan kuota.

Kemudian, pada November 2023, PMM berhasil meningkatkan jumlah peserta pelatihan sebanyak 4,1 juta peserta. Lalu, lebih dari 40% atau 80 ribu guru di daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal) telah menggunakan aplikasi-aplikasi dari kementerian untuk mengakses materi pembelajaran berkualitas.

"Hal ini menyebabkan pergeseran budaya di kalangan pelaku pendidikan di seluruh negeri, menuju mentalitas pembelajar sepanjang hayat dan fokus untuk memberikan pembelajaran berkualitas bagi murid," kata Wang.

"Pergeseran paradigma juga terjadi di Kemendikbudristek, dalam pengembangan ekosistem produk teknologi yang berorientasi pengguna dan terintegrasi," demikian diterangkan Wang lebih lanjut.

Baca Juga: Toyota Hilux Hybrid Rilis di Eropa, Kenalkan Lima Mode Berkendara untuk Bertualang

PMM juga telah membantu meningkatkan keterampilan belajar mengajar guru-guru di Indonesia, dengan 84% memanfaatkannya untuk aktivitas terkait pembelajaran, seperti Pelatihan Mandiri dan webinar.

Platform Rapor Pendidikan, telah digunakan oleh 95% sekolah di seluruh Indonesia, dan lebih dari 60% telah mulai menggunakan data pendidikan dan hasil penilaian untuk membantu perencanaan kegiatan tahunan sekolah.

Sementara itu, ARKAS (Aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah) dan integrasinya dengan SIPLah (Sistem Informasi Pengadaan Sekolah), dianggap dalam membantu guru meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam pelaporan anggaran sekolah, manajemen, dan pengadaan.

Sekitar 75% responden dari semua wilayah mengakui kemampuan platform dalam menyederhanakan proses dan menghemat waktu. Selain itu, 45% responden menyatakan, mereka menggunakan waktu tersebut untuk fokus peningkatan kualitas pengajaran, dan meningkatkan proses pengajaran di sekolah mereka.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Startup22 Januari 2025, 18:56 WIB

Openspace Ventures Beri Pendanaan Lanjutan untuk MAKA Motors

Pendanaan ini datang setelah startup tersebut melansir motor listrik pertamanya, MAKA Cavalry.
MAKA Cavalry.
Techno22 Januari 2025, 18:34 WIB

Huawei FreeBuds SE 3: TWS Entry-level Seharga Rp400 Ribuan

Gawai ini akan menghadirkan keseimbangan sempurna antara performa dan kenyamanan.
Huawei FreeBuds SE 3. (Sumber: Huawei)
Techno22 Januari 2025, 16:28 WIB

Apa yang Diharapkan pada Samsung Galaxy Unpacked 2025, Bakal Ada S25 Slim?

Galaxy Unpacked Januari 2025: Lompatan Besar Berikutnya dalam Pengalaman AI Seluler.
Samsung Galaxy Unpacked 2025 akan digelar pada Rabu (22/1/2025). (Sumber: Samsung)
Startup22 Januari 2025, 16:02 WIB

Antler Salurkan Pendanaan Senilai Rp49 Miliar kepada 25 Startup Tahap Awal di Indonesia

Antler Pertahankan Momentum Kuat di Indonesia, Mencatatkan 50 Investasi Selama Dua Tahun Terakhir Di Tengah Tantangan Pasar.
Antler. (Sumber: antler)
Automotive22 Januari 2025, 15:33 WIB

Harga dan Spesifikasi New Yamaha R25, Bawa Kapasitas Mesin 250CC

Tampil Sebagai Urban Super Sport, New Yamaha R25 Siap Geber Maksimal.
Yamaha R25 2025. (Sumber: Yamaha)
Techno22 Januari 2025, 14:51 WIB

Tak Disebut Pada Pelantikan Presiden AS Donald Trump, Bagaimana Nasib Bitcoin?

Bitcoin terkoreksi ke US$100 ribu pasca Presiden AS Donald Trump tidak menyebut soal kripto pada sesi pelantikan.
ilustrasi bitcoin (Sumber: freepik)
Techno21 Januari 2025, 18:55 WIB

Insta360 Luncurkan Flow 2 Pro, Tripod Khusus untuk iPhone

Gimbal ini memungkinkan pembuatan film menggunakan kamera iPhone dan punya fitur-fitur AI.
Insta360 Flow 2 Pro. (Sumber: Insta360)
Techno21 Januari 2025, 18:37 WIB

Fossibot S3 Pro: Ponsel Entry Level dengan Pengaturan Layar Ganda

Gawai ini menawarkan fitur premium, tapi harganya ramah di kantong.
Fossibot S3 Pro. (Sumber: istimewa)
Startup21 Januari 2025, 18:24 WIB

Chickin Raih Pendanaan Pinjaman Sebesar Rp280 Miliar dari Bank DBS Indonesia

Chickin didirikan pada 2018, tepatnya di Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah.
Chickin. (Sumber: East Ventures)
Startup21 Januari 2025, 17:13 WIB

Banyu Dapat Pendanaan Awal Sebanyak Rp20 Miliar, Merevolusi Industri Rumput Laut

BANYU berkomitmen untuk mendukung petani dengan bibit berkualitas tinggi, teknik budidaya modern, dan akses pendapatan stabil.
Ilustrasi startup Banyu. (Sumber: istimewa)