Kementerian Komunikasi dan Informatika Segera Meluncurkan Panduan Etik Penggunaan AI

Rahmat Jiwandono
Kamis 14 Desember 2023, 17:45 WIB
ilustrasi artificial intelligence (Sumber: freepik)

ilustrasi artificial intelligence (Sumber: freepik)

Techverse.asia - Selama satu tahun terakhir perkembangan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) telah menyebabkan disrupsi di berbagai sektor. Pemerintah pun mencanangkan Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial (Stranas KA) sejak tahun 2020.

Langkah ini ditetapkan untuk menghadapi perkembangan AI di berbagai sektor, seperti bidang usaha, pendidikan, sosial, bahkan keamanan. 

Baca Juga: Korus: Startup yang Didirikan DJ Deadmau5 Pakai AI untuk Membuat Musik

Belum lama lalu, Center for Digital Society (CfDS) Fisipol Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali mengadakan diskusi untuk mengelaborasi kembali penerapan Stranas KA bersama Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) dalam serial Digital Expert Talk #19 bertema “AI IOI: Potensi dan Implementasi AI di Berbagai Sektor”.

Menurut Hario Bismo Kuntarto selaku Ketua Tim Tata Kelola Sistem Elektronik dan Ekonomi Digital, Kemenkominfo RI, komitmen pemerintah diwujudkan melalui serangkaian panduan etik AI yang akan diluncurkan akhir tahun 2023 ini. 

"Kami sedang merumuskan panduan etik penggunaan AI yang didasarkan pada rekomendasi-rekomendasi yang masuk ke Kominfo. Mulai dari inklusivitas, kemanusiaan, demokrasi, transparansi, keamanan, kredibilitas dan akuntabilitas. Jadi ini adalah prinsip etik yang kita coba lihat," tutur Hario dalam keterangan resmi yang kami terima, Kamis (14/12/2023).

Baca Juga: Wacana ID Digital Muncul Sejak Tahun Lalu, Kominfo Klaim Tidak Akan Ada Kebocoran Data?

Hario mengatakan bahwa rumusan ini nantinya akan menjadi acuan bagi pelaku usaha dan segala aktivitas yang memanfaatkan AI. Tentunya rumusan ini akan terus dikembangkan seiring dengan berkembangnya teknologi di masa depan.

"Tentunya kami akan terus menyesuaikan rumusan tersebut dengan perkembangan kecerdasan buatan yang selalu tumbuh di masa yang akan datang," katanya.

Hario menambahkan, Kominfo menyadari bahwa ketidaksiapan pengguna atau masyarakat akan perkembangan teknologi akan memunculkan berbagai persoalan.

Namun demikian, untuk membuat masyarakat siap sekalipun, tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat. Untuk itu, sikap adaptif terhadap segala perkembangan teknologi menjadi kunci untuk menghadapi tantangan zaman. 

Baca Juga: Imagine with Meta: Generator Gambar Mandiri yang Didukung AI

"Hadirnya Stranas KA ini dan partisipasi aktif pemerintah di berbagai forum menjadikan pemerintah aktif melihat ekosistem yang ada dalam perkembangan tentang kecerdasan buatan. Kami bersifat terbuka untuk membuat kebijakan," ujar dia.

Merespons isu perkembangan AI, UGM sebagai salah satu instansi pendidikan turut mendukung kesiapan masyarakat, khususnya tenaga kerja dalam menggunakan AI. Hal ini diimplementasikan melalui Program Studi Magister Kecerdasan Artificial, Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika (DIKE), yang telah dibuka sejak tahun lalu.

Program ini juga merupakan bentuk komitmen UGM untuk tetap berpedoman pada Tridarrma Perguruan Tinggi, yakni pendidikan dan pengajaran. Hingga saat ini, Magister Kecerdasan Artificial telah meluluskan banyak ahli AI yang fokus mengembangkan AI di berbagai bidang.

"Kami juga melakukan kolaborasi penelitian dengan banyak instansi lainnya. Contohnya ini di bidang kesehatan. Jadi kami dari UGM ikut membantu penggunaan AI di platform-platform rumah sakit. Sejauh ini kita juga sudah memiliki Laboratorium Sistem Cerdas, jadi khusus untuk meneliti AI. Dan profesor AI pertama di Indonesia itu ada di lab kami (Dr. Sri Mulyana)," ungkap Afiahayati sebagai Dosen DIKE, FMIPA UGM.

Baca Juga: 5 Istilah Tentang Kecerdasan yang Penting untuk Diketahui

Menurutnya, pengembangan AI harus terus dikawal oleh tiga elemen utama, yaitu pemerintah, akademisi, industri, dan masyarakat.

"Kerja sama dan kolaborasi tidak cukup hanya dilakukan oleh keempat elemen tersebut, tapi juga diperlukan kerja sama antar lintas disiplin dan sektor untuk mewujudkan kesiapan AI yang matang dan berkelanjutan," katanya.

 

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Startup22 Januari 2025, 18:56 WIB

Openspace Ventures Beri Pendanaan Lanjutan untuk MAKA Motors

Pendanaan ini datang setelah startup tersebut melansir motor listrik pertamanya, MAKA Cavalry.
MAKA Cavalry.
Techno22 Januari 2025, 18:34 WIB

Huawei FreeBuds SE 3: TWS Entry-level Seharga Rp400 Ribuan

Gawai ini akan menghadirkan keseimbangan sempurna antara performa dan kenyamanan.
Huawei FreeBuds SE 3. (Sumber: Huawei)
Techno22 Januari 2025, 16:28 WIB

Apa yang Diharapkan pada Samsung Galaxy Unpacked 2025, Bakal Ada S25 Slim?

Galaxy Unpacked Januari 2025: Lompatan Besar Berikutnya dalam Pengalaman AI Seluler.
Samsung Galaxy Unpacked 2025 akan digelar pada Rabu (22/1/2025). (Sumber: Samsung)
Startup22 Januari 2025, 16:02 WIB

Antler Salurkan Pendanaan Senilai Rp49 Miliar kepada 25 Startup Tahap Awal di Indonesia

Antler Pertahankan Momentum Kuat di Indonesia, Mencatatkan 50 Investasi Selama Dua Tahun Terakhir Di Tengah Tantangan Pasar.
Antler. (Sumber: antler)
Automotive22 Januari 2025, 15:33 WIB

Harga dan Spesifikasi New Yamaha R25, Bawa Kapasitas Mesin 250CC

Tampil Sebagai Urban Super Sport, New Yamaha R25 Siap Geber Maksimal.
Yamaha R25 2025. (Sumber: Yamaha)
Techno22 Januari 2025, 14:51 WIB

Tak Disebut Pada Pelantikan Presiden AS Donald Trump, Bagaimana Nasib Bitcoin?

Bitcoin terkoreksi ke US$100 ribu pasca Presiden AS Donald Trump tidak menyebut soal kripto pada sesi pelantikan.
ilustrasi bitcoin (Sumber: freepik)
Techno21 Januari 2025, 18:55 WIB

Insta360 Luncurkan Flow 2 Pro, Tripod Khusus untuk iPhone

Gimbal ini memungkinkan pembuatan film menggunakan kamera iPhone dan punya fitur-fitur AI.
Insta360 Flow 2 Pro. (Sumber: Insta360)
Techno21 Januari 2025, 18:37 WIB

Fossibot S3 Pro: Ponsel Entry Level dengan Pengaturan Layar Ganda

Gawai ini menawarkan fitur premium, tapi harganya ramah di kantong.
Fossibot S3 Pro. (Sumber: istimewa)
Startup21 Januari 2025, 18:24 WIB

Chickin Raih Pendanaan Pinjaman Sebesar Rp280 Miliar dari Bank DBS Indonesia

Chickin didirikan pada 2018, tepatnya di Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah.
Chickin. (Sumber: East Ventures)
Startup21 Januari 2025, 17:13 WIB

Banyu Dapat Pendanaan Awal Sebanyak Rp20 Miliar, Merevolusi Industri Rumput Laut

BANYU berkomitmen untuk mendukung petani dengan bibit berkualitas tinggi, teknik budidaya modern, dan akses pendapatan stabil.
Ilustrasi startup Banyu. (Sumber: istimewa)