Mengenal Tanam Paksa di Tanggamus Dengan Teknologi AR, Inovasi Mahasiswa Unila Untuk Siswa SMA

Uli Febriarni
Selasa 27 September 2022, 18:59 WIB
kumpulan buah lada / freepik

kumpulan buah lada / freepik

Sebagai bagian dari wilayah Indonesia, Provinsi Lampung menjadi salah satu wilayah penghasil lada terbaik. Tapi ternyata, ada kisah kelam yang membersamai hasil tani lada dan perdagangan rempah istimewa itu di Bumi Ruwa Jurai. 

Sebelumnya, provinsi yang penduduk aslinya menganut adat Pepadun dan Saibatin itu sudah tersohor menjadi daerah penghasil lada. Petani setempat dikenal memiliki kemampuan baik dalam mengelola ladang lada. Namun, kedatangan Vereenigde Oost-Indische Compagnie alias VOC mengubah ekosistem pertanian dan perdagangan lada di Lampung.

Baca Juga: Belum Ada Kurir dan Driver Yang Benar-benar Bekerja Dengan Layak, Di Indonesia

Di masa kolonial Belanda, sekitar 1830-1870, para petani lada di sana diwajibkan untuk menanam lada dalam program cultuurstelsel (tanam paksa). Belanda juga memonopoli perdagangan lada dengan mengharuskan petani menjual lada kepada pemerintah kolonial, melalui kepala-kepala marga.

Melalui kepala-kepala marga tersebut, pemerintah Hindia-Belanda mendapatkan lada. Selanjutnya, lada-lada tersebut dijual oleh 'kumpeni' di pasaran internasional. Sebuah tulisan dalam Jejak, -Jurnal Pendidkan Sejarah & Sejarah FKIP Universitas Jambi-, diterbitkan pada 2021, menuliskan kronologi ini. 

Sejarah dan Masyarakat Lokal Perlu Saling Terhubung

Sejarah lokal tersebut, bertahun-tahun kemudian dirasa perlu untuk dipelajari oleh anak-anak di masa sekarang. Masyarakat dan sejarah perlu saling terhubung karena hal itu dapat membangun kesadaran sejarah lokal.

Menyadari pentingnya pembelajaran sejarah lokal Lampung serta melihat perkembangan teknologi dan komunikasi, tim Program Kreatif Mahasiswa (PKM) pada skim Riset Sosial Humaniora (RSH) Universitas Lampung (Unila) melihat ada potensi untuk ikut mengoptimalkan pembelajaran sejarah lokal Lampung di daerah Semaka, Seputih, Sekampung, dan Tulangbawang. Untuk diketahui, empat daerah tersebut merupakan daerah penerapan kebijakan cultuurstelsel pada masa pemerintah Hindia-Belanda di Lampung. Kekuasaan Belanda di Lampung kala itu berpusat di Tulang Bawang.

Baca Juga: Mengenal Digital Forensik, Keahlian Era Digital Yang Bantu Kanwil DJP DIY Penjarakan Penjahat Pajak

Melalui program yang diselenggarakan Kemendikbudristek tersebut, Tim PKM-RSH Unila yang berperan adalah Elsa Dara Puspita (Pendidikan Sejarah ‘20), Ajeng Diah Kinanti (Pendidikan Sejarah ‘19), Rafif Afriansyah (Pendidikan Geografi ‘20), dan Retno Wuri Handayani (Pendidikan Teknologi Informasi ‘20).

Tim ini mengembangkan penelitian pembelajaran sejarah lokal Lampung berbasis Augmented Reality (AR). Pembelajaran itu mereka terapkan di SMAN 1 Semaka, BPS Kabupaten Tanggamus, dan Museum Kekhatuan Semaka, sejak Juni hingga September 2022.

Augmented reality (AR) merupakan teknologi berupa penggabungan secara real-time objek 2D menjadi 3D yang diproyeksikan terhadap dunia nyata. 

Baca Juga: Pegawai Negeri Perlu Bertransformasi, Nokia dan UNESCO Rekomendasikan Tiga Hal Utama Ini

Dosen pembimbing tim, Yusuf Perdana mengungkap, adanya teknologi augmented reality yang diimplementasikan dalam pembelajaran sejarah lokal Lampung menjadi sebuah terobosan baru yang inovatif.

'Kita ketahui bersama, bahan ajar yang berkaitan dengan sejarah lokal sangat minim di daerah Tanggamus, sedangkan di wilayah tersebut sangat erat dengan sejarah lokal,” ujarnya, dikutip Techverse, pada Selasa (27/9/2022).

Ketua Tim PKM-RSH Unila Elsa Dara Puspita menjelaskan, potensi sejarah lokal di daerah Tanggamus, khususnya daerah Semaka, sangat relevan diimplementasikan dalam pembelajaran sejarah lokal karena akan menambah wawasan sejarah lokal bagi peserta didik di daerah Semaka.

Baca Juga: Dibantu Mahasiswa UNY, Digitalisasi Bikin Bisnis Kue Lapis Tambah Manis

Elsa juga berharap, melalui penelitian ini generasi penerus dapat mengenal sejarah daerahnya dengan baik sehingga bangga dengan daerah tempat tinggalnya.

Sementara itu, Kepala SMAN 1 Semaka Sumarno mengungkap, inovasi menggabungkan konsep sejarah lokal Lampung dengan teknologi berbasis augmented reality, belum pernah diterapkan di SMAN 1 Semaka.

Ia berharap penelitian ini menjadi penyemangat peserta didik, untuk terus mempelajari sejarah lokal Lampung, khususnya daerah Semaka, sebagai salah satu daerah penerapan kebijakan tanam paksa di Lampung. 

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno05 November 2024, 18:21 WIB

Infinix Inbook Air dan Inbook Air Pro Plus Diniagakan di Indonesia

Kedua laptop ini menyasar konsumen level menengah ke atas.
Infinix Inbook Air Pro Plus. (Sumber: Infinix)
Techno05 November 2024, 17:51 WIB

Google Maps Punya Fitur AI Baru yang Didukung oleh Gemini

Berbincang santai dengan Gemini AI atau dapatkan petunjuk berkendara yang lebih baik.
Google Maps kini ditenagai dengan Gemini AI. (Sumber: Google)
Techno05 November 2024, 17:25 WIB

Spesifikasi Xiaomi Pad 7 Series, Ada 3 Pilihan Warna

Tablet pintar ini tersedia dalam dua pilihan model.
Xiaomi Pad 7. (Sumber: Xiaomi)
Techno05 November 2024, 16:37 WIB

Harga dan Spek POCO C75 yang Dipasarkan di Indonesia, Mirip Redmi 14C?

C75 ditenagai dengan chipset MediaTek Helio G8 Ultra.
POCO C75. (Sumber: POCO)
Startup05 November 2024, 16:04 WIB

Demo Day BEKUP 2024: Sukses Dapatkan 24 Startup dari 6 Kota di Indonesia

Demoday BEKUP 2024 Perluas Peluang Kolaborasi dan Permodalan Para Startup.
Demo Day BEKUP 2024 yang diinisiasi Kemenparekraf dibuka pada Senin (4/11/2024). (Sumber: Kemenparekraf)
Startup05 November 2024, 14:31 WIB

TransTRACK Perkuat Kolaborasi Bisnis dengan Perusahaan Australia

MoU ini turut menandai langkah awal ekspansi strategis TransTRACK ke Australia.
TransTRACK jalin kesepakatan dengan perusahaan asal Australia. (Sumber: dok. transtrack)
Startup05 November 2024, 14:18 WIB

Paper.id Meluncurkan Horizon Card: Kartu Kredit Digital Khusus untuk Perusahaan

Layanan ini mendukung proses pengadaan barang dan jasa bagi perusahaan.
CEO Paper.id Yosia Sugialam. (Sumber: istimewa)
Startup05 November 2024, 13:08 WIB

Percepat Transformasi Digital, Granite Asia dan INA Resmi Jalin Kolaborasi

Granite Asia bersama Indonesia Investment Authority berkomitmen untuk mempercepat transformasi digital dalam negeri.
INA berkolaborasi dengan Granite Asia guna mempercepat transformasi digital. (Sumber: istimewa)
Lifestyle04 November 2024, 20:23 WIB

5 Alasan Barang Mewah Bekas Kini Banyak Dicari oleh Konsumen

Terdapat sejumlah faktor yang membuat barang bekas banyak dicari orang.
Ilustrasi barang mewah tas Goyard. (Sumber: Goyard)
Lifestyle04 November 2024, 19:03 WIB

G-SHOCK Hadirkan Seri G-STEEL GM700 Berlapis Logam, Punya 3 Model Jam Tangan

Casio merilis jam tangan berlapis pogam yang didasarkan pada model analog-digital dynamic GA700.
Casio G-SHOCK GM700G-9A (kiri) dan GM700-1A. (Sumber: Casio)