Seiring dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat diiringi dengan pola hidup masyarakat yang turut berubah, literasi dipandang tidak hanya sekedar melek huruf. Melainkan juga, melek dalam menggunakan dan memanfaatkan teknologi digital untuk berbagai aktivitas.
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) sebagai perusahaan telekomunikasi digital terdepan di Indonesia sadar, bahwa mereka memiliki tanggung jawab untuk mendukung digitalisasi di Indonesia melalui penyediaan infrastruktur, platform, dan layanan digital.
Baca Juga: Wuling Punya 'Mobil Jimny', Meluncur 2023 Nih
Menteri BUMN Republik Indonesia, Erick Thohir mengatakan, pembangunan ekonomi digital Indonesia akan menjadi elemen penting dari target pertumbuhan dengan potensi mencapai Rp4.500 triliun. Angka ini jauh lebih cepat 8 kali dari pertumbuhan GDP negara.
"Sementara itu, saat ini BUMN di Indonesia baru memiliki total 1% digital talent, sedangkan minimal total yang dibutuhkan adalah 20%," kata Erick, dikutip dari laman Telkom, Selasa (27/9/2022).
Untuk itu, Telkom dan Telkomsel sebagai perusahaan telekomunikasi digital harus menjadi tulang punggung ekonomi digital Indonesia dengan berbagai inovasinya. Karena dengan terus berinovasi, ekosistem digital Indonesia bisa dimiliki kembali oleh negeri.
Telkom Bangun Kedaulatan Digital
Telkom saat ini secara kontinyu terus fokus pada bisnis digital dan menjadi perusahaan telekomunikasi terbesar di Asia Tenggara. Langkah transformasi di bisnis digital ini, sejalan dengan misi Pemerintah Indonesia, terkait pemerataan akses digital di seluruh pelosok Indonesia.
Baca Juga: Ingin Bekerja Di Startup Jangan Pernah Berharap Zona Nyaman, Miliki Juga Skill Berikut
Hingga Juni 2022, Telkom telah membantu menghadirkan berbagai infrastruktur. Seperti 171.654 kilometer kabel fiber optic yang membentang di sepanjang negeri dan 255.107 Base Trasceiver Station (BTS), yang melayani 8,9 juta pelanggan IndiHome dan 169,7 juta pelanggan Telkomsel yang terhubung dengan dunia melalui sambungan internet.
Namun, Telkom sadar, bahwa untuk mencapai kedaulatan digital tersebut setidaknya ada tiga ranah yang harus diciptakan. Yaitu lingkungan, masyarakat, dan ekonomi digital.
Lingkungan digital salah satunya bisa diciptakan melalui pemenuhan kebutuhan infrastruktur telekomunikasi yang merata. Berdasarkan data Kementerian Keuangan, sejak 2019 hingga 2022 investasi APBN untuk pembangunan infrastruktur digital telah mencapai Rp75 triliun.
Literasi Digital Masyarakat Terus Ditingkatkan
Dalam pembangunan kedaulatan digital, literasi dan inklusi digital masyarakat harus terus ditingkatkan. Demi menambah kualitas digitalisasi dan mendukung langkah transformasi digital Indonesia.
Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah mengungkap, mengacu kepada data Kementerian Komunikasi dan Informatika, indeks literasi digital Indonesia ada di angka 3,49 dari rentang 0-5.
Baca Juga: Mengenal Tanam Paksa di Tanggamus Dengan Teknologi AR, Inovasi Mahasiswa Unila Untuk Siswa SMA
"Ini menandakan tingkat literasi digital masyarakat kian matang dan siap menjadi modal kuat untuk bersaing di era society 5.0," sebut dia.
Upaya membentuk masyarakat digital yang tangguh, Telkom menyediakan berbagai produk dan layanan. Melalui kolaborasi dengan berbagai pihak dan BUMN, Telkom berupaya meningkatkan literasi digital melalui pengembangan aplikasi PeduliLindungi, pelaksanaan pendampingan melalui Rumah BUMN, penyediaan sarana inkubasi Amoeba dan Indigo, serta berbagai upaya lain. Selanjutnya, lingkungan dan masyarakat digital tersebut bisa mendorong terbentuknya ekosistem ekonomi digital yang kuat.
"Melalui digitalisasi, taraf kehidupan masyarakat dapat semakin meningkat dan berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia," ungkap Chairman B20 Task Force Digitalization itu. Sebagai informasi, Business 20 (B20) adalah business engagement group dari Government 20 (G20), beranggotakan lebih dari 900 perusahaan global.
Segini Nilai Transaksi Digital E-commerce Indonesia
Di kesempatan itu, Ririek menjelaskan, menurut laporan Google, Temasek, dan Bain & Company, pada 2021 lalu nilai transaksi digital yang terjadi di sektor e-commerce Indonesia mencapai Rp1.000 triliun atau US$70 miliar. Angka ini diprediksi akan terus meningkat hingga US$146 miliar pada 2025.
Untuk menyokong pertumbuhan ekonomi digital, berbagai produk dan layanan dibutuhkan masyarakat dan pelaku usaha. Karena itu, Telkom telah menghadirkan sejumlah solusi seperti PaDi UMKM (UMKM), Agree (pertanian dan perikanan), Logee (Logistik), BigBox (Satu Data Indonesia), MySooltan, dan banyak layanan digital lainnya.
Baca Juga: Laporan iPrice Kuartal 1/2022: Tokopedia Jadi E-commerce Paling Banyak Terhubung Dengan Konsumen
Telkom memiliki tiga misi untuk membantu perusahaan mewujudkan visi tersebut. Pertama, mempercepat pembangunan infrastruktur dan platform digital cerdas yang berkelanjutan, ekonomi, dan dapat diakses semua kalangan. Kedua, mengembangkan talenta digital untuk mendorong kemampuan serta tingkat adopsi digital masyarakat. Ketiga, memimpin pembentukan ekosistem digital yang memberi pengalaman terbaik bagi pengguna.
“Masa depan Indonesia akan tergantung pada seberapa mampu negara ini mengoptimalkan kekayaan dan potensinya di ranah digital," kata dia.
"Dengan talenta terbaik, teknologi mumpuni, dan ekosistem bisnis yang kuat, Indonesia bisa menjadi pelaku utama ekonomi di regional bahkan dunia dalam beberapa tahun ke depan. Telkom akan berdiri bersama masyarakat dan pemerintah Indonesia untuk mewujudkan cita-cita tersebut,” tegasnya.