Techverse.asia - Pada pekan lalu, Universitas Gadjah Mada (UGM) baru saja mengungkap super hub inovatifnya yang diberi nama Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK). Hub yang berada di kawasan kampus ini didesain guna menjembatani kesenjangan antara akademisi dan industri, dengan menghadirkan pelaku industri ke kampus.
GIK tersebut merupakan gedung super hub yang diklaim ramah lingkungan yang mengintegrasikan teknologi mutakhir dalam desain dengan luas sekitar 90 ribu meter persegi, menampilkan tiga taman atap, zona ritel, ruang terbuka, 22 ruang kelas pintar, ruang belajar bersama, perpustakaan, galeri, tempat berkumpul mahasiswa, pusat kebugaran, aula olahraga, amfiteater, ruang kantor, auditorium mini dan besar, dek observasi, dan pusat layanan mahasiswa terpadu.
Desain arsitektur GIK ini dirancang oleh Gregorius Sipe Yolodi dan Maria Rosantina, mereka termasuk arsitek paling berprestasi di Indonesia.
Menteri Sekretariat Negara (Mensesneg) Pratikno menyampaikan, misi besar GIK adalah menjembatani industri dengan kampus. GIK dibangun guna melengkapi sistem pembelajaran yang ada di kampus.
"Mahasiswa bisa belajar dari akademisi di kampus, kemudian bisa belajar dari praktisi di GIK tersebut. Saya berharap bisa melihat banyak pembelajaran praktis, kredensial mikro, dan program inkubasi yang mendorong mahasiswa untuk menjadi pemecah masalah," ungkap Pratikno.
Baca Juga: Daftar Perangkat yang Akan Menerima Pembaruan HyperOS Gelombang 2, Ada Punyamu?
UGM pun bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), mereka sepakat untuk melakukan kerja sama di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang akan dilaksanakan di fasilitas GIK.
Menurut CEO Jasa Raharja Rivan A. Purwantono, GIK akan memainkan peran penting bagi industri karena keberhasilan suatu bisnis tergantung pada kualitas talenta mereka. GIK bisa membantu BUMN maupun swasta guna mengidentifikasi serta membina talenta sejak dini.
"Kami gembira bahwa begitu banyak BUMN yang bermitra dengan GIK berkomitmen merancang kursus program praktik lapangan, program inkubasi, hingga magang," paparnya.
Baca Juga: Cara Mengaktifkan Stolen Device Protection di iPhone
Total ada 13 BUMN yang bermitra dengan GIK antara lain Pertamina, Pelindo, Perhutani, KAI, INKA, MIND ID, PLN, BSI, BRI, Bank Mandiri, Biofarma, Telkom, hingga Pupuk Indonesia.
Para BUMN tersebut memiliki komitmen untuk menciptakan 27 program kursus yang akan diajarkan secara langsung oleh para profesional dari masing-masing organisasi dengan nilai masing-masing dua Satuan Kredit Semester (SKS).
Perkuliahan dijadwalkan akan dimulai pada pertengahan Februari 2024 mendatang, kini total pendaftar dari 18 fakultas di UGM telah mencapai 1.700 orang dan bakal terus bertambah ke depannya lantaran pendaftaran masih dibuka hingga 31 Januari 2024.
Wakil Rektor UGM Bidang Pendidikan dan Pengajaran, Profesor Wening Udasmoro menambahkan, dengan menghadirkan BUMN dan industri masuk ke UGM menjadi salah satu cara bagi mahasiswa bisa secara langsung melihat realita bagaimana pengetahuan terkonseksi dengan implementasi.
Baca Juga: Proyeksi Pasar Kripto 2024, Ini 4 Faktor Pendukung Versi Upbit
Hal ini menjadi penting di situasi saat ini di mana mahasiswa tidak hanya bergelut dengan teori di kelas saja, tetapi juga praktik kerja. Dengan begitu, ke depan mahasiswa diharapkan tidak lagi gagap saat memasuki dunia kerja.
"Kami sangat mengapresiasi BUMN yang sudah bekerja sama dengan UGM. Saat ini ada dua mata kuliah yang terkait BUMN dan industri dan di semester nanti UGM akan memiliki sekitar 26 mata kuliah dimana setiap mata kuliah itu mengundang BUMN untuk memberikan kuliah langsung bagi mahasiswa UGM," terangnya.
Rektor UGM Profesor Ova Emilia mengatakan bahwa pihaknya mengapresiasi dukungan mitra strategis. Menurut Ova, perguruan tinggi tidak bisa berdiri sendiri dalam mempersiapkan talenta masa depan, perlu sinergi dengan praktisi di dunia nyata.
"Kami yakin bahwa GIK ini dapat bermitra dengan mitra strategis yang akan membantu menutup kesenjangan talenta," ujarnya.
Baca Juga: Elon Musk Sebut Layanan Pembayaran di X Hadir Tahun Depan
GIK saat ini sedang berada di tahap akhir pengembangan dan diproyeksikan akan selesai semuanya pada Februari 2024. GIK akan menjadi super creative hub yang diklaim terbesar di wilayah Asia Tenggara.