iPhone Milik Jurnalis di India Terinfeksi Spyware Pegasus, Apple Menghadapi Tekanan Pemerintah

Rahmat Jiwandono
Jumat 29 Desember 2023, 15:24 WIB
Toko resmi Apple yang sudah beroperasi di India. (Sumber: Apple.com)

Toko resmi Apple yang sudah beroperasi di India. (Sumber: Apple.com)

Techverse.asia - Peringatan Apple pada akhir Oktober lalu bahwa jurnalis dan tokoh oposisi India mungkin menjadi sasaran serangan yang disponsori negara memicu serangan balik yang kuat dari pemerintahan Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi.

Para pejabat di India pun secara terbuka meragukan temuan Apple tersebut dan mengumumkan penyelidikan lebih lanjut terhadap keamanan perangkat.

Baca Juga: Larangan Penjualan Apple Watch Series 9 dan Ultra 2 Dijeda oleh Pengadilan Banding AS

Meskipun Apple berada di bawah pengawasan ketat atas langkah-langkah keamanannya di mata publik, The Washington Post mengatakan para pejabat pemerintah India lebih terbuka dalam menyampaikan apa yang mereka inginkan secara tertutup.

Peringatan yang disampaikan oleh Apple itu pada dasarnya menyasar para jurnalis dan politisi yang mengunggah peringatan tersebut di media sosial memiliki satu kesamaan yaitu mereka semua kritis terhadap pemerintahan Modi.

Tapi tampaknya peringatan dari Apple itu benar adanya setelah Amnesty International memeriksa telepon salah satu jurnalis bernama Anand Mangnale yang sedang menyelidiki sekutu lama Modi, Gautam Adani, dan menemukan bahwa seorang penyerang telah memasang spyware Pegasus di perangkat Apple miliknya.

Meskipun demikian, Apple tidak secara eksplisit menyatakan bahwa pemerintah India harus disalahkan atas serangan tersebut, Pegasus, yang dikembangkan oleh perusahaan Israel NSO Group, sebagian besar dijual kepada pemerintah dan lembaga pemerintah.

Baca Juga: Tang Tan, Desainer Apple yang Resign dan Mengerjakan Proyek Baru

Selain itu, pada 2021 lalu, penyelidikan yang dilakukan oleh beberapa publikasi yang mengungkap proyek Pegasus menemukan spyware di ponsel pintar orang-orang yang memiliki sejarah menentang dan mengkritik pemerintahan Modi.

Terkait dengan temuan spyware Pegasus di perangkat Apple milik salah satu jurnalis di India, tapi Pemerintah India tidak pernah mengonfirmasi atau menyangkal penggunaan alat Pegasus.

“Temuan terbaru kami menunjukkan bahwa jurnalis di India semakin menghadapi ancaman pengawasan yang melanggar hukum hanya karena melakukan pekerjaan mereka, di samping alat-alat penindasan lainnya termasuk pemenjaraan berdasarkan UU yang kejam, kampanye kotor, pelecehan, dan intimidasi,” ungkap Donncha Ó Cearbhaill, Kepala Jurnal Lab Keamanan Amnesty International dalam postingan blognya dilihat Techverse.asia, Jumat (29/12/2023).

“Meskipun ada pengungkapan berulang kali, terdapat kurangnya akuntabilitas yang memalukan mengenai penggunaan spyware Pegasus di India yang hanya meningkatkan rasa impunitas atas pelanggaran hak asasi manusia ini,” sambungnya.

Baca Juga: Apple Dilaporkan Akan Meluncurkan Vision Pro pada Februari 2024

The Washington Post juga secara terpisah melaporkan bahwa Apple menghadapi kecaman dari pejabat senior pemerintahan Modi, yang sebelumnya menuntut Apple melunakkan dampak politik dari peringatan peretasan tersebut.

Pejabat senior tersebut pun memanggil perwakilan Apple di India untuk bersikeras bahwa mereka memberikan penjelasan alternatif, bahkan menerbangkan pakar keamanan Apple untuk bertemu dengan para pemimpin kementerian, tambah laporan itu.

Pakar keamanan Apple diminta untuk memberikan penjelasan alternatif atas peringatan yang dapat mereka sampaikan kepada masyarakat – kemungkinan besar tidak menunjuk pada pemerintah sebagai pelakunya.

Baca Juga: Cara Mengaktifkan Stolen Device Protection di iPhone

Tekanan yang dilakukan para pejabat India untuk mengurangi dampak peringatan tersebut mengganggu para eksekutif Apple di California, Amerika Serikat (AS), namun hanya memberikan hasil yang terbatas.

Meskipun para pejabat Apple di India pada awalnya ikut meragukan peringatan tersebut - dengan mengeluarkan pernyataan yang sebagian menyatakan bahwa ada kemungkinan beberapa pemberitahuan mungkin merupakan peringatan palsu - perusahaan tidak mengeluarkan pernyataan lanjutan yang dapat menenangkan pihak berwenang setelah kunjungan pakar tersebut.

Bagi Apple, mempertahankan komitmennya terhadap keamanan pengguna merupakan prioritas dibandingkan risiko terhadap pertumbuhan bisnisnya di India. Apple, yang membuka dua toko resmi di India pada tahun ini, berencana akan memindahkan 25 persen produksi iPhone dari China ke India pada 2025.

Namun pertarungan tersebut mengungkapkan kesediaan Narendra Modi untuk membalikkan keadaan pada perusahaan teknologi dengan kapitalisasi yang mencapai US$3 triliun itu.

Baca Juga: Apple Memperbarui iOS 17.2.1, untuk Mengatasi Bug di iPhone

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno20 Desember 2024, 17:43 WIB

ASUS TUF Gaming A14 Resmi Meluncur di Indonesia, Lihat Speknya

Jelang akhir 2024, ASUS rilis laptop gaming tipis berteknologi AI.
ASUS TUF Gaming A14. (Sumber: istimewa)
Techno20 Desember 2024, 17:29 WIB

Sandisk dengan Logo Baru akan Segera Tiba

Filosofi kreatif yang mencerminkan dunia dengan ketangguhan ekspresi data yang memajukan aspirasi dan peluang.
Logo baru Sandisk. (Sumber: Sandisk)
Techno20 Desember 2024, 15:27 WIB

Samsung Luncurkan Kulkas Anyar: Disematkan Teknologi AI Hybrid Cooling

Kulkas inovatif merevolusi cara pendinginan dengan modul Peltier.
Kulkas Samsung dengan teknologi AI Hybrid Cooling. (Sumber: Samsung)
Techno20 Desember 2024, 15:17 WIB

Khawatir Aplikasinya Dilarang di AS, CEO TikTok Bertemu Donald Trump

TikTok meminta Mahkamah Agung AS untuk menunda larangan yang akan datang.
Tangkapan layar CEO TikTok Shou Zi Chew memberikan kesaksian di depan anggota Kongres AS, Kamis (24/3/2023) waktu setempat. (Sumber: Youtube C-SPAN)
Startup20 Desember 2024, 14:56 WIB

Funding Societies Raup 25 Juta Dolar, Tingkatkan Modal bagi UMKM

Startup teknologi finansial ini akan memberi pinjaman dana bagi pelaku UMKM.
Funding Socities. (Sumber: istimewa)
Startup20 Desember 2024, 14:43 WIB

Grup Modalku Dapat Investasi dari Cool Japan Fund, Segini Nominalnya

Modalku adalah platform pendanaan digital bagi UMKM di Asia Tenggara.
Modalku.
Startup20 Desember 2024, 14:03 WIB

Impact Report 2024: Soroti Kepemimpinan Perempuan dan Pengurangan Emisi CO2

AC Ventures, bekerja sama dengan Deloitte, merilis Impact Report 2024 yang menunjukkan komitmen berkelanjutan terhadap dampak sosial dan lingkungan di Asia Tenggara.
AC Ventures.
Startup20 Desember 2024, 13:39 WIB

Qiscus Bertransformasi Jadi AI-Powered Omnichannel Customer Engagement Platform

Qiscus mengmumkan transformasi AI guna akselerasi pasar Asia Tenggara.
Qiscus.
Techno19 Desember 2024, 19:07 WIB

Google Whisk: Alat AI Baru untuk Bikin Gambar dari Gambar Lain

Google bereksperimen dengan generator gambar baru yang menggabungkan tiga gambar menjadi satu kreasi.
Hasil imej berbasis gambar yang dibuat oleh Google Whisk. (Sumber: Whisk)
Techno19 Desember 2024, 18:29 WIB

ASUS NUC 14 Pro: PC Mini Bertenaga Kecerdasan Buatan yang Desainnya Ringkas

ASUS mengumumkan NUC 14 Pro AI.
ASUS NUC 14 Pro. (Sumber: asus)