Techverse.asia - Memulai tahun baru 2024, Reku hari ini meluncurkan fitur terbaru yaitu Investment Insight yang akan memberikan kemudahan untuk pengguna dalam memantau performa investasinya.
CO-CEO Reku Jesse Choi mengatakan bahwa fitur Investment Insight adalah fitur yang dikembangkan guna membantu pengguna membuat keputusan yang cermat dan strategis yang berdasarkan performa portofolionya.
"Dengan fitur Investment Insight, pengguna dapat mengetahui rangkuman keuntungan dan kerugian investasinya, termasuk performa setiap aset kripto, grafik pergerakan investasi dalam periode tertentu, hingga alokasi investasi dan kumulasi rewards fitur staking," ujar Jesse pada Jumat (5/1/2024).
Baca Juga: COO Bitget Wallet Alvin Khan Paparkan Tren Kripto 2024
Menurut suami dari Maudy Ayunda ini, semua hal tersebut bisa diakses secara real-time. Bahkan memudahkan pengguna untuk membuat keputusan apakah harus menjual, membeli, atau bahkan hold sebuah aset.
Fitur Investment Insight itu juga sesuai dengan dinamika pasar kripto yang beroperasi selama 24 jam non-stop. Lanskap pasar kripto tersebut perlu untuk diimbangi dengan efisiensi dalam pengambilan keputusan.
"Terlebih tren global yang terjadi di pasar kripto juga sangat dinamis. Dengan fitur Investment Insight, para pengguna dapat mengetahui gambaran dari sisi keputusan berbanding tren sehingga pengguna diharapkan bisa mengambil keputusan yang lebih terukur," jelasnya.
Dia menerangkan, pengguna bisa melacak performa portofolionya lewat fitur wallet. Fitur Investment Insight juga sejalan dengan semangat perusahaan guna mengajak penggunanya mengevaluasi strategi diversifikasi portofolionya.
"Dengan memantau performa portofolionya, pengguna bisa melacak apakah strategi investasi saat ini cukup efektif untuk mencapai tujuan masing-masing. Sehingga pengguna dapat melakukan penyesuaian rencana investasi serta trading-nya secara berkala," ujarnya.
Baca Juga: Sambut 2024, Apple Fitness Plus Hadirkan 10 Tema Meditasi Baru
Ia juga turut mengungkapkan peluncuran fitur Investment Insight tersebut bertepatan dengan tren positif di industri kripto. Menurutnya, saat ini pasar kripto telah mengalami pertumbuhan yang signifikan sejak awal tahun 2023 lalu.
"Harga Bitcoin yang sekarang ini sudah menyentuh angka US$44 ribu (sekitar Rp683 juta), sebagai contoh, telah mengalami kenaikan sebesar 175 persen sejak awal 2023 year-to-date (YTD). Di Indonesia sendiri, pertumbuhan industri kripto cukup positif dengan peningkatan jumlah investor yang mencapai lebih dari 18 juta orang," ujarnya.
Di tengah pertumbuhan ini, lanjutnya, fitur Investment Insight adalah upaya lanjutan dari Reku dalam berinovasi di industri kripto di Tanah Air. Perusahaan tetap fokus dalam mengembangkan inovasi sekaligus memperkuat fundamental perusahaan agar semakin kokoh.
"Oleh karena itu, kami akan terus menghadirkan layanan yang sesuai dengan kebutuhan para pengguna platform Reku, membangun kemitraan strategis dengan banyak stakeholders, memastikan kepatuhan regulasi, yang semuanya bertujuan untuk mencapai profibilitas dan mempertahankan Reku diantara kompetisi di dunia kripto," kata dia.
Baca Juga: Entrupy, Gunakan AI untuk Mendeteksi Keaslian Produk Barang Mewah
Jesse merasa optimistis dengan kemajuan industri kripto pada tahun ini. "Banyak perkembangan positif yang sudah sangat kami nantiakn di tahun 2024 ini, sehingga Reku berharap dan optimistis bahwa industri kripto bakal terus menguat," imbuhnya.
Anggota bursa komoditi
Belum lama ini, Reku juga telah resmi terdaftar sebagai anggota Bursa Komoditi Nusantara (CFX). Keputusan ini tertuang dalam Surat Persetujuan Anggota Bursa (SPAB) Nomor 001/SPAB/PFAK/BKN/12/2023.
Presiden Direktur PT CFX Subani mengungkapkan bahwa Reku telah menyelesaikan prosedur yang harus dilalui oleh Calon Pedagang Fisik Aset Kripto (CPFAK) guna terdaftar secara resmi sebagai anggota bursa. "Saya ucapkan selamat ke Reku yang telah mendapatkan SPAB pertama dari kami," ujar Subani.
Dijelaskannya, sejumlah prosedur dalam persetujuan SPAB. Pertama, CPFAK diharuskan untuk mengirimkan sejumlah dokumen-dokumen yang diperlukan guna mencatatkan diri sebagai pedagang resmi di bursa.
Baca Juga: X Sempat Munculkan Lagi Headline Berita, tapi Kini Hilang Lagi
Kemudian, CPFAK diharuskan untuk mengikuti fit and proper test, yang mana tahap ini diikuti direksi, komisaris, dan pemegang saham. "Kami akan memastikan pedagang di bursa itu memiliki integritas yang benar. Siapa yang menjalankan dan siapa yang ada di balik perusahaan," terangnya.
Setelah proses fit and proper test selesai, pihak bursa bakal melakukan peninjauan sarana dan prasarana. Peninjauan tersebut untuk memastikan bahwa CPFAK punya kantor yang jelas dan memiliki sistem yang memadai untuk menjalankan perdagangan aset kripto.