Era Digital Begini Mahasiswa Rawan Jadi Pengangguran, Ini Tips Akademisi

Uli Febriarni
Kamis 29 September 2022, 20:02 WIB
dosen UNU / istimewa

dosen UNU / istimewa

Data World Economic Forum menunjukkan, pada 2025 akan ada 85 juta lapangan kerja yang terdisrupsi dan berpotensi digantikan oleh mesin. Perusahaan teknologi besar, juga sudah banyak yang saat ini tidak lagi menjadikan ijazah sebagai syarat seleksi karyawan. Kalau sudah begini, bisa ditebak kalau menjadi wisudawan universitas tak menjamin kamu dapat pekerjaan. 

Rektor Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta Widya Priyahita Pudjibudojo mengakan, sarjana harus terus meningkatkan kemampuan diri jika mau bertahan di tengah era digital.

Menurut dia, saat ini kita menghadapi triple disruption, bahkan disrupsi empat lapis. Yakni disrupsi revolusi dan bisnis, disrupsi pandemi, disrupsi anak muda, disrupsi perubahan alam.

Baca Juga: Serius Garap Games, Netflix Buat Studio Sendiri Di Finlandia

Kekinian, ada job lost (pekerjaan yang hilang), akan ada juga job gain. Job gain yakni pekerjaan yang dulu tidak ada namun sekarang muncul dan berkembang pesat, utamanya yang terkait digital.

"Para sarjana perlu segera meningkatkan kemampuan diri," kata dia, seperti dalam keterangan diterima Techverse, Kamis (29/9/2022). 

Nah, untuk meningkatkan peluang sukses di masa depan, setidaknya ada empat tips dari Widya, agar para lulusan bisa bertahan dan anti menganggur. Wah apa saja itu?

Pahami dan Jeli Terhadap Peluang

Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia, telah merilis informasi bahwa setidaknya ada 9 juta talenta digital yang dibutuhkan di Indonesia. Namun baru sekitar 2,5 juta talenta saja yang sudah terpenuhi. Sehingga masih ada kesempatan bagi generasi muda untuk mengasah bakatnya di bidang digital, karena lapangan kerja tersedia luas.

Menurut Widya, saat ini adalah era hybrid (campuran dengan teknologi) bukan lagi linear (ilmu murni). Tak terkecuali dalam pola pikir dan pembelajaran. Semua bidang ilmu bisa dikembangkan dengan memanfaatkan teknologi.

Widya mencontohkan, dengan perkembangan teknologi seperti sekarang, dunia pendidikan bisa digabungkan dengan aplikasi di ponsel dan memiliki peluang bisnis yang luar biasa.

Baca Juga: Manfaat Lain Wortel: Sebagai Sunscreen Alami

"Mahasiswa yang masih kuliah bisa membuat aplikasi pembelajaran bahkan menjadi guru les secara online. Dokter bisa konsultasi melalui online. Ini tidak bisa terjadi kalau sarjana pendidikan dan sarjana kedokteran tidak belajar teknologi," terangnya. 

Untuk mulai percaya diri dalam belajar di luar bidang, para sarjana harus percaya bahwa belajar apapun pasti ada manfaatnya. Karena hasil dari belajar bukan sekedar selembar ijazah.

"Jeli dalam memahami peluang, jangan hanya berpikir linear dan menunggu," tuturnya. 

Percaya Diri Untuk Belajar di Luar Bidang, Mix And Match Kuncinya!

Peluang lain untuk bekerja di berbagai bidang masih terbuka luas, namun perlu mengombinasikan dengan keterampilan digital. Misalnya seseorang yang memiliki jiwa seni yang baik kalau di masa lalu akan berkarya sebagai seorang pelukis. Tapi sekarang, bisa menjadi desainer grafis maupun pembuat konten.

"Bahkan dengan Linkedin dan berbagai aplikasi untuk memamerkan portofolio, -asalkan sarjana itu punya karya- , bisa membuat produk yang dijual ke seluruh dunia," tambahnya.

Berkarya di bidang linier, saat ini tak bisa melulu diandalkan. Anak politik bisa belajar digital, demikian juga anak kedokteran. Dengan demikian, belajar apapun pasti ada manfaat yang didapat.

"Ada peluang untuk mix and match, mempelajari yang relevan dan dibutuhkan masyarakat, menghubungkan dengan apa yang dibutuhkan masyarakat. Sehingga ilmu yang sarjana miliki akan sesuai dan ada lapangan kerjanya," lanjut Widya.

Belajar Caranya Belajar

Ilmu pengetahuan pasti akan berubah, sesuatu yang dipelajari di masa lalu belum tentu relevan di masa depan. Jadi, para sarjana perlu memiliki skill caranya belajar dan meninggalkan sebagian yang sudah dipelajari untuk digantikan dengan hal yang baru.

"Sekolah adalah tempat belajar untuk bagaimana belajar, sehingga bisa beradaptasi dalam situasi apapun, terlebih perubahan dunia yang demikian cepat dan disruptif," ungkapnya. 

Selain kemampuan untuk belajar, yang dibutuhkan saat ini juga adalah menyaring hal-hal usang yang sudah dipelajari. Sehingga kemampuan untuk menerima hal-hal baru bisa lebih cepat.

Baca Juga: Ternyata Alasan Ini Yang Bikin Orang Berebut Kulit Ayam

"Saya tidak melihat sekolah untuk belajar sesuatu, karena sesuatu itu mudah rusak. Misal manajemen, teori yang kita pelajari hari ini pada tiga tahun lagi mungkin usang," imbuhnya.

Cepat Beradaptasi dan Pasang Target

Kemampuan cepat beradaptasi bisa dipelajari sejak kuliah. Bagi mahasiswa yang berkuliah di era pandemi, sudah pernah merasakan kuliah berubah drastis. Dari yang sebelumnya online menjadi offline.

Mahasiswa juga sudah pernah merasakan merantau ke luar kota bahkan luar pulau. Semasa kuliah mengenal teman baru baik di kampus, organisasi internal, maupun organisasi eksternal. 

"Setelah mengenal lingkungan lebih luas, sarjana maupun calon sarjana diharapkan dapat menentukan target yang jelas. Dengan adanya target, maka adaptasi bisa dilakukan secara terarah," sebutnya. 

Mahasiswa doktoral Paris School of Business, Prancis itu meminta, ketika masih menjadi mahasiswa dan belum sarjana, tidak cukup hanya belajar di kelas. Melainkan belajar di manapun.

"Skill akademik penting, kapasitas akademik penting, tapi juga perlu dilengkapi dengan skill yg lain seperti kepemimpinan, kewirausahaan, sosialisasi, berorganisasi, dan lain-lain. Inilah yang nanti sebagai sarjana, akan membantu untuk beradaptasi dan sukses," tandasnya.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkini
Techno22 November 2024, 15:11 WIB

ColorOS 15 Punya Segudang Fitur Berbasis Kecerdasan Buatan, Cek Selengkapnya

ColorOS 15: Era Baru dalam Keunggulan AI dan Ponsel Pintar.
ColorOS 15. (Sumber: Oppo)
Culture22 November 2024, 14:29 WIB

ARTJOG 2025 Usung Tema Motif: Amalan, Begini Penjelasannya

Sosialisasi ARTJOG 2025 menjadi kesempatan untuk memaparkan tentang tema ARTJOG di tahun depan.
Sosialisasi ARTJOG 2025 di JNM, Wirobrajan, Kota Jogja. (Sumber: istimewa)
Techno22 November 2024, 14:00 WIB

Realme Resmi Menjadi Sponsor untuk Dominator Esports

realme mensponsori Dominator Esports dengan tujuan berkembang bersama dalam industri esports.
Realme menjadi sponsor untuk tim Dominator Esports. (Sumber: realme)
Lifestyle21 November 2024, 19:57 WIB

Pop Mart Christmas Town Hadir di Gandaria City, Buka Selama 50 Hari

Pop Mart memberikan Pengalaman Otentik Berbagai Karakter melalui "Pop Mart Christmas Town.
Pop Mart Christmas Town. (Sumber: null)
Lifestyle21 November 2024, 19:36 WIB

Lisa BLACKPINK Segera Rilis Solo Albumnya Berjudul Alter Ego

Album ini akan mengikuti rangkaian tiga singel dari bintang K-pop tersebut pada tahun 2024.
Lisa BLACKPINK.
Techno21 November 2024, 18:56 WIB

Messenger Mendapat Serangkaian Fitur Tambahan Baru, Apa Saja?

Fitur terbaru Meta untuk Panggilan Messenger mencakup latar belakang AI.
Messenger mendapat sejumlah pembaruan fitur. (Sumber: Meta)
Techno21 November 2024, 18:11 WIB

OPPO Find X8 Series Resmi Meluncur Global dengan Kamera Hasselblad

Seri Find X8 menghadirkan kamera, performa, dan masa pakai baterai kelas atas.
Oppo Find X8 dan X8 Pro (kanan). (Sumber: Oppo)
Travel21 November 2024, 16:29 WIB

Rayakan Ultah ke-32, Museum Benteng Vredeburg Hadirkan Promo Ceria Rp1.000

Indonesian Heritage Agency (IHA) bersama Museum Benteng Vredeburg menghadirkan program istimewa ini.
Benteng Vredeberg.
Automotive21 November 2024, 15:58 WIB

Hyundai IONIQ 9 Resmi Diperkenalkan, Ada 2 Model AWD yang Ditawarkan

Hyundai Motor Mendefinisikan Ulang Mobilitas EV dengan SUV Listrik IONIQ 9.
Hyundai IONIQ 9. (Sumber: Hyundai)
Techno21 November 2024, 15:02 WIB

Tawaran Investasi Apple di Indonesia Naik 10x Lipat, iPhone 16 Segera Dijual?

Kemenperin mengaku sudah menerima tawaran proposal investasi dari Apple tersebut.
Apple (Sumber: Apple.com)