Rabbit R1: Gawai Bertenaga AI yang Bisa Memakai Aplikasi untuk Pengguna

Rahmat Jiwandono
Senin 15 Januari 2024, 17:32 WIB
Rabbit R1 dipamerkan di event CES 2024 pada 9-12 Januari 2024, Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat. (Sumber: Dok. Rabbit)

Rabbit R1 dipamerkan di event CES 2024 pada 9-12 Januari 2024, Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat. (Sumber: Dok. Rabbit)

Techverse.asia - Persaingan untuk membuat iPhone dengan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) kini semakin memanas. Startup teknologi Rabbit meluncurkan pesaingnya yakni perangkat kecil bergaya walkie-talkie berwarna oranye yang menurut perusahaan, dapat menggunakan “agen AI” untuk melakukan tugas atas nama pengguna.

Baca Juga: Amazfit Meluncurkan 2 Perangkat Wearables Baru, Cincin Pintar dan Alat Bantu Dengar

CEO dan pendiri startup AI Rabbit, Jesse Lyu menyatakan bahwa dia tidak ingin mengganti ponsel pintarnya, setidaknya bukan saat ini. Gadget baru perusahaannya, perangkat AI mandiri ini akan dijual seharga US$199 atau setara dengan Rp3 jutaan yang disebut R1.

Dalam rekaman pidato utama yang ditampilkan di Consumer Electronics Show (CES) di Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat (AS) pada 9-12 Januari kemarin, Jesse meminta perangkat tersebut untuk merencanakan liburannya ke London, Inggris, keynote menunjukkan perangkat merancang rencana perjalanannya dan memesan perjalanannya. Dia juga memesan pizza, memesan Uber, dan mengajari perangkat cara membuat gambar menggunakan Midjourney.

Secara tampilan, perangkat R1 lebih terlihat seperti konsol Playdate. Tetapi ini sebenarnya adalah gawai mandiri berukuran sekitar setengah iPhone dengan layar sentuh berukuran 2,88 inci yang dilengkapi dengan dua mikrofon dan sebuah speaker.

Baca Juga: Aplikasi Berita Artifact Tutup

Selain itu, terdapat "mata rotasi 360 derajat", yang merupakan nama lain untuk kamera berputar untuk mengambil foto dan video, dan roda gulir atau tombol yang bisa ditekan pengguna untuk bernavigasi atau berbicara dengan asisten bawaan perangkat tersebut.

Ia juga memiliki prosesor MediaTek 2,3GHz, memori 4GB, dan internal penyimpanan sebesar 128GB, semuanya dikemas dalam bodi bulat yang dirancang bekerja sama dengan firma desain Teenage Engineering. Menurut Rabbit, tentang baterainya adalah baterainya bisa bertahan 'sepanjang hari'.

Lantas cara utama pengguna untuk berinteraksi dengan Rabbit AI adalah dengan menekan dan menahan tombol Push-to-Talk. Ini akan memberitahu sistem operasi (OS) bernama Rabbit OS untuk mulai mendengarkan.

Baca Juga: Penjelasan iPhone Tetap Utuh Meski Jatuh dari Pesawat

Selanjutnya kepala kelinci yang sangat bergaya dan tanpa tubuh bakal bergerak perlahan saat pengguna mengajukan pertanyaan atau memberinya tugas, dan kemudian dengan cepat mulai bekerja.

Selain menggunakan perangkat lunak (software) Rabbit OS di dalam R1, startup ini pun turut menyematkan teknologi AI di bawahnya. Dengan begitu, Rabbit OS mampu menangani tugas-tugas tersebut menggunakan apa yang disebut Large Action Model (LAM) alias model bahasa besar.

Hal ini dirancang untuk mengambil tindakan pada antarmuka, bukan melalui API atau aplikasi. Singkatnya, Rabbit R1 dapat dilatih untuk melaksanakan hampir semua tugas yang dapat diselesaikan melalui antarmuka pengguna. Ini seperti versi makro yang mewah.

Baca Juga: Google Asisten Dilaporkan Akan Ditingkatkan dengan AI yang Mirip Bard dan ChatGPT

Secara ide dapat dikatakan ini cukup mirip dengan Alexa atau Google Assistant. Rabbit OS juga dapat mengontrol musik, memesankan mobil, membeli bahan makanan, mengirim pesan, dan banyak lagi, semuanya melalui satu antarmuka.

Namun demikian, terdapat masalah dengan model bahasa yang besar, teknologi yang menjadi dasar alat seperti ChatGPT, kata dia, adalah mereka kesulitan untuk mengambil tindakan di dunia nyata.

Sebaliknya, model tindakan besar Rabbit telah dilatih pada antarmuka pengguna grafis seperti situs web dan aplikasi, yang berarti model tersebut dapat menavigasi antarmuka yang dirancang untuk manusia dan mengambil tindakan atas nama mereka.

"Hal-hal seperti ChatGPT sangat bagus dalam memahami niat Anda, tetapi bisa lebih baik dalam mengambil tindakan. Model bahasa yang besar (LAM) akan memahami apa yang Anda katakan, tetapi model tindakan yang besar menyelesaikan sesuatu," ujarnya.

Baca Juga: Tadinya Harus Berbayar, Fitur Voice Chat di ChatGPT Sekarang Bisa Dipakai Gratis

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkini
Techno22 Januari 2025, 16:28 WIB

Apa yang Diharapkan pada Samsung Galaxy Unpacked 2025, Bakal Ada S25 Slim?

Galaxy Unpacked Januari 2025: Lompatan Besar Berikutnya dalam Pengalaman AI Seluler.
Samsung Galaxy Unpacked 2025 akan digelar pada Rabu (22/1/2025). (Sumber: Samsung)
Startup22 Januari 2025, 16:02 WIB

Antler Salurkan Pendanaan Senilai Rp49 Miliar kepada 25 Startup Tahap Awal di Indonesia

Antler Pertahankan Momentum Kuat di Indonesia, Mencatatkan 50 Investasi Selama Dua Tahun Terakhir Di Tengah Tantangan Pasar.
Antler. (Sumber: antler)
Automotive22 Januari 2025, 15:33 WIB

Harga dan Spesifikasi New Yamaha R25, Bawa Kapasitas Mesin 250CC

Tampil Sebagai Urban Super Sport, New Yamaha R25 Siap Geber Maksimal.
Yamaha R25 2025. (Sumber: Yamaha)
Techno22 Januari 2025, 14:51 WIB

Tak Disebut Pada Pelantikan Presiden AS Donald Trump, Bagaimana Nasib Bitcoin?

Bitcoin terkoreksi ke US$100 ribu pasca Presiden AS Donald Trump tidak menyebut soal kripto pada sesi pelantikan.
ilustrasi bitcoin (Sumber: freepik)
Techno21 Januari 2025, 18:55 WIB

Insta360 Luncurkan Flow 2 Pro, Tripod Khusus untuk iPhone

Gimbal ini memungkinkan pembuatan film menggunakan kamera iPhone dan punya fitur-fitur AI.
Insta360 Flow 2 Pro. (Sumber: Insta360)
Techno21 Januari 2025, 18:37 WIB

Fossibot S3 Pro: Ponsel Entry Level dengan Pengaturan Layar Ganda

Gawai ini menawarkan fitur premium, tapi harganya ramah di kantong.
Fossibot S3 Pro. (Sumber: istimewa)
Startup21 Januari 2025, 18:24 WIB

Chickin Raih Pendanaan Pinjaman Sebesar Rp280 Miliar dari Bank DBS Indonesia

Chickin didirikan pada 2018, tepatnya di Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah.
Chickin. (Sumber: East Ventures)
Startup21 Januari 2025, 17:13 WIB

Banyu Dapat Pendanaan Awal Sebanyak Rp20 Miliar, Merevolusi Industri Rumput Laut

BANYU berkomitmen untuk mendukung petani dengan bibit berkualitas tinggi, teknik budidaya modern, dan akses pendapatan stabil.
Ilustrasi startup Banyu. (Sumber: istimewa)
Techno21 Januari 2025, 16:39 WIB

Upaya Donald Trump Mempertahankan TikTok di AS, Beri Perpanjangan Waktu 75 Hari

Trump menggembar-gemborkan rencananya untuk menyelamatkan TikTok selama kampanye kemenangannya.
Presiden AS Donald Trump. (Sumber: null)
Techno21 Januari 2025, 15:50 WIB

Edits: Aplikasi Edit Video yang Fiturnya Banyak Mirip CapCut

Instagram meluncurkan aplikasi pengeditan video baru yang sangat mirip dengan CapCut.
Logo aplikasi Edits milik Instagram. (Sumber: istimewa)