Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) merupakan teknologi yang kini semakin dikembangkan di dunia. Teknologi ini disebut mampu menyimulasikan kecerdasan yang dimiliki oleh manusia. Kecerdasan tersebut kemudian dimodelkan di dalam mesin dan diprogram, agar mesin itu bisa berpikir seperti halnya manusia.
Sebagai sebuah teknologi komputer yang mendasarkan pada kecerdasan manusia, yang dikuatkan dengan data dan pengalaman, maka demikian juga AI yang memerlukan data dan pembelajaran untuk dijadikan pengetahuan. Tujuannya agar AI dapat bekerja dengan baik dan membantu pekerjaan manusia.
Teknologi AI inilah yang kemudian akan digunakan dalam pengerjaan proyek film Star Wars di episode-episode berikutnya, pasca aktor Amerika James Earl Jones menyatakan keinginannya untuk mundur sebagai pengisi suara tokoh Darth Vader.
Jones diketahui telah mengisi suara tokoh penjahat 'yang dicintai' penggemarnya itu sejak 1977. Jones memutuskan pensiun dari pekerjaan itu kala ia memasuki usia 91 tahun.
Kemunduran Jones bukan berarti ia meninggalkan tim Star Wars begitu saja. Karena ia telah memberikan izin kepada sineas untuk mengolah arsip suaranya dalam tokoh Darth Vader, menggunakan teknologi kecerdasan buatan.
Dalam laman Vanity Fair disebutkan, Penyunting suara 'Obi-Wan Kenobi', Matthew Wood mengungkap bahwa keinginan Jones untuk pensiun sebagai pengisi suara karakter tersebut kepada pihaknya.
Arsip sumber suara AI dalam Disney+ Obi-Wan Kenobi berasal dari suara Jones era 70-80an. Dibutuhkan begitu banyak dokumen suara Jones untuk diproses demi menghasilkan satu line Darth Vader.
Dalam usaha mengolah arsip suara Jones, mereka bekerja sama dengan Respeecher, sebuah startup Ukraina yang mengolah arsip suara menjadi algoritma AI eksklusif, untuk membangun dialog baru dari suara-suara orang-orang yang tampil di masa lalu.
Darth Vader disebutkan bukanlah proyek suara AI sinema pertama bagi Respeecher. Respeecher dan Lucasfilm pernah berkolaborasi dalam serial Disney+ The Book of Boba Fett (2022) untuk membangun kembali suara Luke Skywalker masa muda.
Sementara itu lewat Engadget dinyatakan, jika kita pernah melihat salah satu acara Star Wars baru-baru ini dan jeli dalam menyimaknya, kita pasti pernah mendengar karya Respeecher.
Untuk melakukan kerja mereka, Respeecher menggunakan potongan suara untuk "mengkloning" suara sang aktor, yang memungkinkan studio merekam baris dialog baru tanpa kehadiran aktor. Dalam laman yang sama, ternyata Jones tidak sungguh-sungguh mundur. Karena meskipun studio menggunakan AI untuk suara Vader, Wood mengatakan Jones masih membantu memandu penggambaran suara seorang 'penjahat' itu di studio.
AI Bukan Kali Pertama Digunakan Di Film
Untuk diketahui, pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan atau AI bukan kali pertama ini dilakukan oleh para sineas. Sebelumnya, VOA pernah melaporkan, bahwa teknologi ini juga digunakan dalam film berbahasa asing yang disulih suara. Teknologi AI membuat tampilan pemain yang sudah disulih suara terlihat lebih natural.
Perusahaan yang melakukan ini salah satunya adalah Flawless, sebuah perusaahaan rintisan yang dibangun oleh Scott Mann, sutradara Fall (2022). Perusahaan itu menguji coba teknologi deepfake, untuk membuat gerakan mulut dalam film asing tampak lebih sinkron dengan bahasa terjemahannya.
Awal mula Scott menerapkan AI, karena ia pernah kecewa dengan adanya sulih suara film karyanya, yang memperlihatkan ketidaksesuaian gerakan mulut pemeran dengan terjemahan.
"Saya merasa agak kaget dan hancur hati ketika melihat betapa itu sangat berbeda," kata dia, dalam wawancaranya dikutip dari laman VOA.
Lewat Flawless, ia menggunakan dan mengolah sistem kecerdasan buatan bersama tim di sana, untuk menciptakan ekspresi wajah para pemeran agar sesuai dengan terjemahan dan dialog baru. Tentunya dengan perubahan yang terlihat halus.
Wah, AI sangat membantu menjaga ciri khas suara tokoh Darth Vader yang berwibawa itu tak hilang meski Jones pensiun. Keren ya?!