Meta Tak Rekrut Pegawai Baru Dan Mungkin Akan Lakukan Perampingan, Nama Tiktok Disebut-sebut

Uli Febriarni
Jumat 30 September 2022, 19:07 WIB
facebook mobile / freepik

facebook mobile / freepik

Sebuah diskusi tanya jawab rutin bersama karyawan tiap pekan di Meta, yang dilangsungkan pada Kamis (29/9/2022) memunculkan informasi yang cukup mengejutkan.

CEO Meta Platforms Inc. Mark Zuckerberg saat itu mengatakan kepada karyawan, bahwa perusahaan memberlakukan pembekuan perekrutan di seluruh perusahaan. Zuckerberg justru menyatakan dimungkinkan akan ada banyak perampingan di masa akan datang.

Baca Juga: Indosat Menyebut PHK Di Perusahaannya Sebagai Langkah Rightsizing, Ini Beda Rightsizing Dan Downsizing

Pernyataan Mark yang sebenarnya sudah dinyatakan sejak Juli 2022 itu, sepertinya merupakan sikap Meta dalam merespons penurunan pendapatan mereka yang disebabkan oleh perlambatan ekonomi global dan perubahan pelacakan iklan Apple. 

Laporan The Verge menuliskan, ketika media itu meminta konfirmasi dari Juru Bicara Meta, Dave Arnold, sang jubir menolak berkomentar tetapi menunjuk ke komentar dari Zuckerberg.

“Rencana kami adalah untuk terus mengurangi pertumbuhan jumlah karyawan selama tahun depan. Banyak tim akan menyusut, sehingga kami dapat mengalihkan energi ke area lain," sebutnya.

Sementara itu kepada Bloomberg, Zuckerberg mengatakan bahwa kerajaan media sosial itu diperkirakan akan menjadi organisasi yang lebih kecil pada 2023 mendatang. 

Zuckerberg menguraikan rencana besarnya, untuk mengatur ulang tim dan mengurangi jumlah karyawan untuk pertama kalinya. Restrukturisasi beberapa tim dilakukan untuk memangkas pengeluaran dan mengatur kembali prioritas perusahaan.

Baca Juga: Jones Pensiun Sebagai Pengisi Suara Darth Vader, Perusahaan Rintisan Ukraina Kloning Suaranya Pakai Kecerdasan Buatan

Dia menambahkan, perusahaan akan mengurangi anggaran di sebagian besar tim, bahkan yang sedang berkembang. Namun dalam teknisnya, masing-masing tim akan memilah cara dalam menangani perubahan jumlah karyawan. Perubahan, kata dia, bisa berarti tidak mengisi peran yang ditinggalkan karyawan ataupun memindahkan orang ke tim lain.

Zuckerberg dalam berita yang sama juga menyebutkan bahwa, pemotongan anggaran besar-besaran yang akan dilakukan di perusahaannya itu adalah kali pertama ia lakukan sejak Facebook berdiri pada 2004.

"Saya berharap ekonomi akan lebih stabil sekarang. Tapi dari apa yang kami lihat sepertinya belum, jadi kami ingin merencanakannya secara konservatif," ungkapnya.

Bisnis Meta Satu Per Satu Melemah

Diketahui, saham Meta turun untuk turun 3,7% dalam bursa yang ditutup pada Rabu (28/9/2022). Selama setahun ini, Meta menyebut bahwa harga saham telah jatuh 60%. Terjadi perlambatan pertumbuhan pendapatan iklan di Meta, di tengah meningkatnya persaingan untuk mendapatkan perhatian pengguna.

"Selama 18 tahun pertama perusahaan, pada dasarnya kami tumbuh dengan cepat setiap tahun, dan kemudian baru-baru ini pendapatan kami datar hingga sedikit turun untuk pertama kali,” kata Zuckerberg kepada staf.

Baca Juga: Teman Pendiam Itu Terkadang Wajahnya Tenang, Benaknya Bergelombang Dan Kepalanya Berisikan Badai

Meta mengakui bahwa saat ini memang bukan waktu yang ideal untuk memotong anggaran maupun membekukan perekrutan. Hanya saja, saat ini perusahaan sedang menghadapi tekanan ekonomi.

Belum lagi, bisnis periklanan perusahaan yang dibangun di atas penargetan konsumen yang tepat, telah kehilangan sebagian keunggulannya. Karena pembatasan privasi baru dari Apple Inc. dalam melacak pengguna iPhone. Sementara itu TikTok menarik pengguna yang lebih muda dari Instagram.

Meta bukan satu-satunya perusahaan yang bergantung pada iklan yang terkena tantangan ekonomi yang lebih luas. Twitter Inc. memberlakukan pembekuan perekrutannya sendiri pada bulan Mei, dan telah meminta karyawan untuk mengawasi pengeluaran mereka dan mengurangi biaya perjalanan dan pemasaran.

Sementara itu Google Alphabet Inc. juga mengatakan bahwa mereka akan memperlambat perekrutan selama paruh kedua tahun ini, dan Snap Inc. memangkas 20% tenaga kerjanya pada bulan Agustus.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkini
Techno05 April 2025, 11:11 WIB

Jiplak Fitur TikTok, Reels Instagram Kini Bisa Dipercepat Saat Dilihat

Instagram kini memungkinkan pengguna untuk mempercepat Reels seperti di TikTok.
Reels Instagram sekarang bisa dipercepat saat diputar. (Sumber: istimewa)
Lifestyle05 April 2025, 11:00 WIB

Casio G-SHOCK x Barbie Rilis Jam Tangan Serba Pink

Jam Tangan GMAS110BE-4A Edisi Terbatas Mengekspresikan Pandangan Dunia Barbie.
Casio G-SHOCK GMAS110BE-4A x Barbie. (Sumber: Casio)
Techno04 April 2025, 16:36 WIB

Batas Waktu Pelarangan TikTok Berlaku 5 April 2025, Apa yang Terjadi Selanjutnya?

Trump menegaskan bahwa TikTok harus menjual platform mereka agar bisa tetap beroperasi di AS.
TikTok.
Automotive04 April 2025, 16:12 WIB

Hyundai Ungkap IONIQ 6 dan IONIQ 6 N Line dengan Desain Terbaru

Dua mobil listrik baru tersebut diperkenalkan di Seoul Mobility Show 2025.
Hyundai IONIQ 6.
Techno04 April 2025, 15:37 WIB

Spek Lengkap POCO M7 Pro 5G, Didukung Aplikasi Google Gemini

Mendefinisikan Ulang Hiburan 5G dengan Gaya dan Harga Terjangkau untuk Generasi Berikutnya.
POCO M7 Pro 5G. (Sumber: POCO)
Startup04 April 2025, 15:15 WIB

Elon Musk Sebut xAI Telah Resmi Mengakuisisi X

Masa depan kedua perusahaan tersebut saling terkait.
Elon Musk (Sumber: Istimewa)
Techno04 April 2025, 14:28 WIB

Kebijakan Tarif Trump Gemparkan Pasar Keuangan Global

Hal ini berpotensi kembali memicu kenaikan inflasi dan akan semakin menunda dimulainya kembali tren penurunan suku bunga.
Presiden AS Donald Trump. (Sumber: null)
Techno03 April 2025, 16:29 WIB

Nintendo Switch 2 akan Dijual Seharga Rp7 Jutaan, Rilis 5 Juni 2025

Perusahaan tersebut mendalami perangkat keras, fitur, dan permainan selama Nintendo Direct yang sangat sukses.
Nintendo Switch 2. (Sumber: Nintendo)
Techno03 April 2025, 16:05 WIB

Generator Gambar ChatGPT Sekarang Tersedia untuk Semua Pengguna Gratis

Sekarang semua orang dapat membuat karya seni ChatGPT ala Studio Ghibli.
Logo OpenAI (Sumber: OpenAI)
Startup03 April 2025, 14:52 WIB

Grab Dilaporkan akan Akuisisi Gojek: Butuh Dana Rp33 Triliun

Yang jadi kekhawatiran atas akuisisi ini adalah terjadinya monopoli di sektor startup layanan ride hailing.
Grab (Sumber: GRAB)