Techverse.asia - Sejak didirikan enam tahun yang lalu, Reku telah jadi pionir dalam mengembangkan industri kripto di Indonesia dan searah untuk merealisasikan Indonesia Emas 2045.
Co-CEO Reku Jesse Choi menyampaikan bahwa Reku terus berupaya memperkuat posisinya sebagai platform exchange crypto terdepan di Indonesia. Perusahaan ini sudah tumbuh dengan signifikan bahkan di tengah tantangan seperti kripto dan tech winter.
"Selama enam tahun ini kami adalah yang pertama menyediakan fitur Lightning dan Pro di Indonesia untuk mengakomodasi investor pemula dan yang sudah berpengalaman. Selain itu, kami juga menyediakan layanan customer service 24 jam dan yang pertama mengembangkan Portal Transparansi untuk menjadi sumber informasi buat warga Indonesia tentang investasi kripto serta akses transparansi operasional perusahaan," katanya, Rabu (24/1/2024).
Ia bersyukur dan bangga bisa melalui enam tahun yang penuh dengan dinamika serta tantangan dengan segala pencapaian yang telah diraih. Hari jadi Reku yang ke-6 ini, perusahaan akan terus memperkuat visinya, yakni berinovasi demi menemani perjalanan investasi pengguna dengan meningkatkan transparansi dan keamanan.
Baca Juga: 5 Pekerjaan Karir di Bidang Kripto pada 2024
"Selama 2023, Reku mengalami peningkatan pangsa pasar yang sangat signifikan dan 60 persen kenaikan rata-rata volume transaksi perdagangan per pengguna," paparnya.
Reku pun aktif berinovasi dalam pertumbuhan industri kripto di Tanah Air dan juga meningkatkan minat masyarakat. Diantaranya seperti fitur staking yang memungkinkan pengguna buat memperoleh pendapatan pasif hingga 12,5 persen.
"Fitur tersebut di Reku menerima antusiasme yang besar. Sepanjang tahun 2023, kami mencatat pertumbuhan fitur staking Reku sampai 160 persen," ujar dia.
Baca Juga: Beli Oppo Reno 11 Series 5G, Berpeluang Dapat Motor Honda PCX160 ABS
Ekspansi
Jesse optimistis dengan adanya sentimen positif di industri kripto, seperti persetujuan ETF Bitcoin Spot di Amerika Serikat (AS) oleh SEC akan membawa angin segar untuk industri kripto baik secara global maupun nasional.
"Kami yakin bahwa minat dan kepercayaan masyarakat terhadap aset kripto bisa semakin meningkat," katanya.
Adapun rencana ekspansi Reku ke depannya, dia menandaskan bahwa perusahaannya telah menyiapkan peta jalan atau road map untuk mengembangkan inovasi dalam layanan serta fitur baru. Fokus Reku ialah mengakomodasi kebutuhan investasi pengguna untuk berinvestasi dan mendiversifikasinya asetnya.
"Tentunya prioritas kami yaitu kemudahan, kenyamanan, dan keamanan pengguna," terangnya.
Baca Juga: Proyeksi Pasar Kripto 2024, Ini 4 Faktor Pendukung Versi Upbit
Rencana jangka panjang Reku ialah menumbuhkan industri teknologi finansial (tekfin) investasi di Indonesia. Reku juga akan mempererat sinergi bersama mitra strategis termasuk regulator serta asosiasi guna mewujudkan rencana terseut.
"Kami bertekad untuk meningkatkan cakupan masyarakat di Indonesia untuk bisa memanfaatkan layanan yang kami tawarkan," tambahnya.
Indonesia Emas 2045
Reku telah tumbuh menjadi lebih dari sekedar platform investasi dan jual-beli kripto. Enam tahun ini, Reku konsisten memperluas literasi finansial dan investasi bagi multi generasi termasuk generasi muda. Jadi, bukan hanya melulu tentang aset kripto saja.
Reku telah melakukan edukasi bertajuk ReKru Roadshow ke 40 daerah di Indonesia dan menargetkan lebih dari 6.000 peserta di berbagai kota. Bahkan, konten edukasi yang disusun Reku juga telah menjangkau lebih dari 20 juta orang.
Baca Juga: Sepanjang 2023, Peretas Berhasil Curi Puluhan Triliun Kripto
Alhasil, Jesse memaparkan bahwa 60 persen pengguna Reku berasal dari luar kota besar. Ini menggambarkan keberhasilan Reku dalam mengedukasi masyarakat hingga ke pelosok. Selain itu, 50 persen pengguna Reku berusia di bawah 30 tahun.
"Hal ini mencerminkan mayoritas pengguna Reku merupakan usia produktif. Sehingga, kami searah dalam momentum bonus demografi dan menuju Indonesia Emas 2045, dengan meningkatkan kompetensi generasi muda. Dalam hal ini melalui edukasi finansial dan investasi, serta adopsi investasi aset digital," ujarnya.