Puluhan Wartawan Adu Skill Dalam Kejuaraan e-sport DIY Road to Porwanas 2022

Uli Febriarni
Sabtu 01 Oktober 2022, 16:30 WIB
e-sport arena / freepik

e-sport arena / freepik

Biasanya wartawan dan jurnalis berkumpul di suatu tempat untuk membahas isu terkini di sekitar mereka. Sekali waktu, mereka hanya berbincang mengenai situasi politik terkini atau gosip yang beredar di kalangan pejabat.

Namun, pada Sabtu (1/10/2022) siang ada suasana berbeda. Puluhan wartawan berkumpul di Omah Cemara Pecel Blora, Kapanewon Sleman, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, untuk bertanding adu strategi dan skill dalam 'Kejuaraan e-Sport DIY Road to Porwanas 2022'.

Kejuaraan ini diselenggarakan oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) DIY bersama Pengurus Besar E-Sports Indonesia DIY. Turnamen ini diikuti oleh sebanyak 40 peserta dari persatuan wartawan yang ada di DIY.

Baca Juga: Bukan Hanya Hapus Konten, Tiktok Larang Penggalangan Dana Pemilu AS Lewat Platform

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa mengapresiasi terselenggaranya kegiatan tersebut dan berharap dapat dijadikan ajang bagi wartawan untuk mengembangkan kemampuan di bidang e-Sport. 

Selain itu, Danang juga berharap kegiatan itu dapat semakin mempererat tali silaturahmi dan solidaritas antar wartawan anggota PWI DIY. Di kesempatan yang sama, ia tetap mengajak wartawan untuk terlibat aktif menjadi mitra pemerintah dalam hal pemberitaan.

Wakil Ketua 1 Komite Olahraga Nasional Indonesia DIY, Pramana menyatakan, dalam pergelaran Porwanas 2022 di Malang raya nantinya, KONI DIY akan selalu memberikan support kepada atlet e-sport perwakilan DIY.

Selain itu, Pramana juga berharap mudah-mudahan dalam turnamen Porwanas 2022, kotingen e-sport DIY juga akan berpartisipasi dalam menyumbang perolehan emas.

Sementara itu Pengurus Besar E-Sports Indonesia, Andry Wibowo menyemangati para atlet-atlet PWI DIY yang akan bertanding dan berpesan agar para kontingen selalu menjunjung tinggi sportivitas dalam pertandingan.

"Tetap semangat, jaga kekompakan, hasilnya seperti apa nantinya kita terima bersama yang terpenting kita terus berlatih dan berusaha semaksimal mungkin," ucapnya.

Baca Juga: Merayakan 2022 PMPL SEA CHAMPIONSHIP, Realme Hadirkan Esports Week dengan Lucky Draw Menarik

E-Sport di Indonesia Semakin Besar dan Berkembang

E-sport di Indonesia sepertinya mulai menunjukkan tunas kala pada 1999 digelar Liga Game. Seiring waktu, kini eSports dijadikan sebagai salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan pada kegiatan olahraga besar seperti Piala Menpora, Piala Presiden, Pekan Olahraga Nasional (PON) hingga SEA Games. Bahkan dalam pertandingan tingkat provinsi yang disebut Pekan Olahraga Daerah (Porda) DIY, cabang e-sport sudah dipertandingkan.

Atlet e-sport dalam berlaga di dua jenis kategori, yakni mobile atau PC games. Cabor eSport ini masih kerap jadi sorotan. Pada tahun 2000-an awal, kompetisi eSport hanya diikuti oleh para amatir dalam kompetisi kecil dan hanya menarik sedikit perhatian khalayak. Kecilnya lingkup pertandingan game di masa lalu, dikarenakan baru bermula dari adanya orang-orang yang memang memiliki hobi bermain game. Kemudian berkumpul dan bertanding. Pertandingan dilakukan secara offline dan online. Namun lama-kelamaan, pertandingan dilakukan dalam sekup lebih besar dan peserta dari berbagai daerah berbeda. 

Hingga akhirnya menjelang 2010, muncul gamer profesional yang bertanding dan menyiarkannya dengan live streaming. Penampilan para gamer tersebut banyak diminati. Kemudian, eSport menjadi semakin populer. Demikian juga pengembang game semakin banyak pula.

Bedanya Main Game dan e-Sport

Walaupun sama-sama sedang memainkan game konsol, namun ada perbedaan antara sekadar main game dan e-Sport. Bermain game konsol dilakukan hanya untuk mengisi waktu luang atau sekadar menciptakan suasana seru bersama orang lain. Sedangkan e-Sport, bermain dengan serius dan menjadikannya sebuah kompetisi. Bila gaming dilakukan untuk bersenang-sebang, atlet e-Sport menggunakan game sebagai cara untuk meraih prestasi.

Baca Juga: Kereta Di Jepang Juga Pernah Telat Kok, Salah Satunya Karena Si Masinis Lupa Password Tablet

Atlet eSport harus mengenakan kostum saat bertanding bahkan menjalani pelatihan ketat sebelum terjun ke kompetisi. Para atlet e-Sport terikat kontrak dengan pihak 'klub'. Bukan hanya prestasi yang dituntut dalam kontrak, melainkan juga atitude. Pernah dengar berita atlet dipecat dari klubnya karena skandal kan?

Selain itu, bila gaming dilakukan sesuka hati, maka pemain e-Sport bermain dalam turnamen yang memiliki format dan aturan baku. Bahkan setiap pemain juga punya jatah maksimal untuk mengambil 'pause'. Kalau kamu, dalam satu jam bermain, berapa kali pause? 

Pembinaan Atlet e-Sport Bisa Dilakukan Sejak Dini

Masih banyak orang tua ataupun sebagian masyarakat yang memandang negatif anak-anak yang bermain game. Mereka kesal, bila di sekitar mereka ada anak-anak yang hobi menghabiskan waktu dengan gadget untuk bermain game. Atau hanya betah di rumah menghadap layar dan peralatan game konsol favorit.

Sudah begitu, beberapa waktu lalu sempat muncul kabar adanya sekumpulan anak yang menirukan adegan dalam sebuah game. Padahal sebenarnya, kalau mau, keterampilan bermain game secara profesional, bisa dilatih sejak usia dini.

Dalam sebuah diskusi bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika, SVP UniPin Community Debora Imanuella menyebut, peran orang tua dibutuhkan dalam membimbing anak-anak dalam bermain game.

Baca Juga: Jones Pensiun Sebagai Pengisi Suara Darth Vader, Perusahaan Rintisan Ukraina Kloning Suaranya Pakai Kecerdasan Buatan

Menurut dia, akan terasa tidak adil jika permainannya yang disalahkan, karena Kemkominfo juga telah mengeluarkan aturan pemeringkatan game. Peran orang tua terhadap pengawasan anak-anak sangat penting, sehingga edukasi mengenai game menjadi pekerjaan bersama.

Debora mengungkap, ada suatu permasalahan mengenai stigma buruk game oleh para orang tua, padahal industri game sedang berkembang dan luas sekali.

“Industri game jika dikelola dengan baik akan menjadi pemasukan negara yang sangat besar, karena selain game itu sendiri ada potensi lain yang juga bisa berkembang,” ungkap Debora.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno05 April 2025, 11:11 WIB

Jiplak Fitur TikTok, Reels Instagram Kini Bisa Dipercepat Saat Dilihat

Instagram kini memungkinkan pengguna untuk mempercepat Reels seperti di TikTok.
Reels Instagram sekarang bisa dipercepat saat diputar. (Sumber: istimewa)
Lifestyle05 April 2025, 11:00 WIB

Casio G-SHOCK x Barbie Rilis Jam Tangan Serba Pink

Jam Tangan GMAS110BE-4A Edisi Terbatas Mengekspresikan Pandangan Dunia Barbie.
Casio G-SHOCK GMAS110BE-4A x Barbie. (Sumber: Casio)
Techno04 April 2025, 16:36 WIB

Batas Waktu Pelarangan TikTok Berlaku 5 April 2025, Apa yang Terjadi Selanjutnya?

Trump menegaskan bahwa TikTok harus menjual platform mereka agar bisa tetap beroperasi di AS.
TikTok.
Automotive04 April 2025, 16:12 WIB

Hyundai Ungkap IONIQ 6 dan IONIQ 6 N Line dengan Desain Terbaru

Dua mobil listrik baru tersebut diperkenalkan di Seoul Mobility Show 2025.
Hyundai IONIQ 6.
Techno04 April 2025, 15:37 WIB

Spek Lengkap POCO M7 Pro 5G, Didukung Aplikasi Google Gemini

Mendefinisikan Ulang Hiburan 5G dengan Gaya dan Harga Terjangkau untuk Generasi Berikutnya.
POCO M7 Pro 5G. (Sumber: POCO)
Startup04 April 2025, 15:15 WIB

Elon Musk Sebut xAI Telah Resmi Mengakuisisi X

Masa depan kedua perusahaan tersebut saling terkait.
Elon Musk (Sumber: Istimewa)
Techno04 April 2025, 14:28 WIB

Kebijakan Tarif Trump Gemparkan Pasar Keuangan Global

Hal ini berpotensi kembali memicu kenaikan inflasi dan akan semakin menunda dimulainya kembali tren penurunan suku bunga.
Presiden AS Donald Trump. (Sumber: null)
Techno03 April 2025, 16:29 WIB

Nintendo Switch 2 akan Dijual Seharga Rp7 Jutaan, Rilis 5 Juni 2025

Perusahaan tersebut mendalami perangkat keras, fitur, dan permainan selama Nintendo Direct yang sangat sukses.
Nintendo Switch 2. (Sumber: Nintendo)
Techno03 April 2025, 16:05 WIB

Generator Gambar ChatGPT Sekarang Tersedia untuk Semua Pengguna Gratis

Sekarang semua orang dapat membuat karya seni ChatGPT ala Studio Ghibli.
Logo OpenAI (Sumber: OpenAI)
Startup03 April 2025, 14:52 WIB

Grab Dilaporkan akan Akuisisi Gojek: Butuh Dana Rp33 Triliun

Yang jadi kekhawatiran atas akuisisi ini adalah terjadinya monopoli di sektor startup layanan ride hailing.
Grab (Sumber: GRAB)