Techverse.asia - Garmin melengkapi semua produk jam pintarnya dengan sejumlah fitur serta sensor yang berguna mendukung kesehatan dan kebugaran penggunanya. Salah satunya ialah fitur Fitness Age alias usia kebugaran yang dapat membantu pengguna untuk meningkatkan kebugaran tubuhnya dengan saran olahraga yang dipersonalisasi.
Berbeda dengan usia tubuh manusia, Fitness Age merupakan sebuah perkiraan tentang seberapa fit atau bugar tubuh kamu dibandingkan usia sebenarnya. Fitness Age bsia lebih muda dari usia sebenarnya, dan ini bakal berdampak pada tubuh yang terasa lebih fit dan segar. Sebaliknya, Fitness Age juga bisa lebih tua dari usiamu sebenarnya.
"Garmin memakai informasi seperti usia, data detak jantung ketika istirahat, riwayat saat menjalani aktivitas berat, hingga indeks massa tubuh (BMI) guna memberikan perkiraan Fitness Age. Setiap orang punya Fitness Age yang berbeda, olahraga dan perubahan gaya hidup bisa mempengaruhi usia kebugaran seseorang," kata Marketing Communication Manager Garmin Indonesia, Chandrawidhi Desidriani, Senin (29/1/2024).
Baca Juga: Garmin Lily 2: Tersedia dalam Bentuk Klasik, dilengkapi Panduan Meditasi dan Bisa Checkout Belanjaan
Adapun cara untuk mengetahui dan mengukur Fitness Age, buka aplikasi Garmin Connect, kemudian pilih 'more' atau tanda titik tiga dan pilih Health Stats dan temukan Fitness Age. Selanjutnya di layar tersebut akan tertera usia pengguna yang sebenarnya, dan dengan kisaran usia kebugarannya serta usia yang dapat dicapai.
"Lalu di bawahnya juga kami sertakan rekomendasi untuk mengurangi usia kebugaran, misalnya dengan menambah aktivitas berat dan mengurangi persentase lemak tubuh (body fat) dan melihat catatan resting heart rate (detak jantung saat istirahat)," jelasnya.
Selain itu, statistik tentang Fitness Age merupakan interpretasi yang berhubungan dengan perkiraan VO2 Max pengguna. VO2 Max sendiri adalah angka tunggal yang mendeskripsikan kebugaran kardiorespirasi. Hal ini dihitung dengan membandingkan tingkat kebugaran VO2 Max saat ini dengan angka normal dari orang-orang yang usianya beda dengan gender yang sama dengan pengguna.
VO2 Max didapat dari melacak jumlah maksimal oksigen yang bisa dipakai oleh tubuh dalam olahraga yang intens selama satu menit. Informasi itu penting guna memahami kemampuan pengguna dalam memberikan daya untuk aktivitas dengan menggunakan jalan energi aerobik pengguna.
Baca Juga: Laporan Kebugaran Garmin 2023: Tenis dan Jalan Kaki Semakin Digemari
"Dengan kata lain, semakin tinggi VO2 Max, maka lebih banyak oksigen yang dapat diimpor, antar, dan gunakan guna mengubah secara aerobik energi yang disimpan dalam gizi menjadi performa," ujar dia.
Semakin seseorang bertambah tua, kebugaran kardiorespirasinya pun akan semakin menurun pada umumnya. Kendati demikian, berkurangnya kemampuan performa tersebut bisa diperlambat dan bahkan dibalikkan, sampai batas tertentu, dengan aktivitas fisik secara reguler.
Fitur Fitness Age tidak akan melakukan pelacakan saat pengguna tengah dalam kondisi hamil. Hal tersebut dilakukan karena beberapa alasan. Pertama, perubahan yang terjadi pada tubuh akibat kehamilan bisa berdampak pada variabel Fitness Age seperti detak jantung saat beristirahat dan BMI, yang menyebabkan hasil tak akurat.
Baca Juga: Garmin Descent G1 Solar Ocean Edition, Terbuat dari Plastik Daur Ulang
"Kedua, sejumlah saran untuk menurungkan Fitness Age, seperti mengurangi BMI atau meningkatkan aktivitas berat, mungkin tidak disarankan selama masa kehamilan. Fitness Age bakal dilanjutkan di hari akhir kehamilan, tapi beberapa rekomendasi terkait dengan aktivitas berat atau berat badan mungkin tak disarankan untuk segera dilakukan usai masa kehamilan," tambahnya.
Fitur Fitness Age ini sudah tersedia di beragam model smartwatch Garmin, di antaranya seperti Venu 3 dan Vivoactive 5 yang sudah dijual di Indonesia. Harga untuk Venu 3 dan Venu 3S di kisaran Rp7,999 juta, sedangkan Vivoactvie 5 dijual seharga Rp5,349 juta.
Baca Juga: Garmin Quatix 7 Pro: Smartwatch Kelautan dengan Masa Baterai 16 Hari