Google Jalankan Inisiatif Berantas Misinformasi Pemilu 2024, Ada 3 Langkah Utama

Uli Febriarni
Kamis 01 Februari 2024, 11:38 WIB
melawan hoaks (Sumber: freepik)

melawan hoaks (Sumber: freepik)

Brand Marketing Manager Google Indonesia, Mauriel Makarim, menyebut ada dua kampanye yang dilakukan oleh platform mereka dalam mencegah sebaran misinformasi selama Pemilihan Umum Indonesia 2024.

Keduanya merupakan hasil kerja sama dengan berbagai pihak, seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu, Kemenkominfo, Cek Fakta, Jigsaw, Mooshot, SAIL (Safer Internet Lab), dan masih banyak lagi.

Program-program kampanye pencegahan misinformasi tersebut antara lain:

  1. Recheck Sebelum Kegocek

Program utamanya adalah pre-bunking, memoderasi konten dengan membantu pemilih mendeteksi ciri informasi yang perlu diwaspadai.

Inisiatif ini diadakan untuk membantu masyarakat Indonesia, khususnya pemilih muda, agar dapat lebih mendeteksi misinformasi. Terutama, misinformasi seputar Pemilu 2024 yang akan digelar sebentar

"Inisiatif ini telah berhasil menjangkau 57 juta masyarakat Indonesia, sebanyak 74 persen di antaranya adalah kelompok usia Gen Z dan Millenials," ungkap Google, dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (1/2/2024).

Baca Juga: Koleksi Terbatas DAJLIEN dari IKEA, Hadirkan Suasana Work Out di Rumah Tetap Bergaya

Menurut Google, Gen Z yang menonton inisiatif ini dapat lebih mengenali manipulasi gambar dan video, dibandingkan mereka yang tidak menonton video tersebut.

Selain memiliki kebijakan yang menyeluruh untuk mengatasi misinformasi di seluruh produk, Google menekankan, mereka terus berupaya untuk menghubungkan masyarakat Indonesia ke informasi otoritatif atau tepercaya dan kredibel.

Salah satunya, ditunjukkan apabila pengguna internet melakukan penelusuran dengan kata kunci Pemilu di Google Search (Penelusuran Google). Pengguna internet akan melihat tautan video debat resmi dari beragam sumber di beranda, tahapan, dan jadwal pemilu langsung di halaman pertama.

Baca Juga: 4 Kiat Utama Membangun Startup

Selain itu di beranda YouTube, secara berkala, akan ditampilkan informasi soal Pemilu yang akan mengarah ke situs KPU.

Lalu mulai sekarang, Google akan menyajikan informasi dari sumber otoritatif dan media nasional untuk mencari informasi kandidat peserta pemilu menggunakan kata kunci seperti cara memilih.

Country Marketing Manager Google Indonesia, Muriel Makarim, mengapresiasi kolaborasi yang baik dari berbagai mitra, untuk terus bersama memerangi misinformasi.

"Memastikan bahwa masyarakat Indonesia mendapatkan akses informasi kredibel yang tepat waktu, mewujudkan lingkungan online yang inklusif dan aman untuk semua," ujarnya.

  1. Pause Dulu

Kampanye yang satu ini, mengajak para pengguna YouTube untuk mem-pause konten yang ditonton sebelum melakukan share ke orang lain. Kemudian, mencari tahu terlebih dahulu, kredibel tidaknya sumber konten yang kita tonton.

"Kita pause dulu, kita pikir dulu, ini kira-kira kredibel atau bukan sebelum kita share ke semua orang," ucap Muriel.

Dengan mencari tahu dan memastikan sumber informasi, dapat menekan angka persebaran konten misinformasi dan hoaks mengenai Pemilu 2024.

  1. Kontrol Atas Penyebaran Konten AI

Terkait sebaran konten berbasis kecerdasan buatan (AI), Muriel Makarim menyatakan bahwa Google menunjukkan komitmen mereka dalam memberantas konten disinformasi AI dengan membuat fitur pendeteksi AI.

Salah satu fitur yang Muriel perkenalkan adalah alat pembuat watermark (tanda air) bagi foto yang dihasilkan AI.

Baca Juga: Universal Music Akan Menarik Musik Mereka dari Platform TikTok, Dipicu AI dan Masalah Kompensasi Artis

"Jadi, supaya masyarakat tahu apabila melihat sebuah image (gambar), ini image dibuat oleh AI atau image beneran," terangnya lebih lanjut.

Selain penyematan tanda air, Google juga memiliki alat pendeteksi SynthID. Perangkat lunak ini bisa membantu masyarakat dalam membedakan gambar yang diciptakan oleh AI. Fitur ini dianggap sangat berguna untuk memberantas konten disinformasi dengan tenaga AI.

Baca Juga: Industri Data Center di Indonesia Dilirik Uni Emirat Arab

Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Budi Arie Setiadi, meminta kepada pemangku kepentingan untuk berperan aktif menekan penyebaran konten negatif di ruang digital. Termasuk konten yang berkaitan dengan Pemilihan Umum 2024.

Budi menyebutkan, berdasarkan data yang dihimpun, hoaks terkait Pemilu mengalami kenaikan pada kurun waktu 1 Juli 2023 sampai 27 Januari 2024, mencapai total 2.852 konten, tersebar di berbagai platform.

Dari hasil pantauan Tim AIS Kementerian Kominfo, penyebaran konten negatif di platform Facebook sebanyak 1.224 konten, di X ada 953 konten, TikTok 411, Instagram 198, YouTube 36 dan Snack Video 30 konten.

Menjaga ruang digital adalah langkah penting di tengah tahapan Pemilu. Dengan demikian, informasi penting tentang Pemilihan Umum 2024 yang menyebar di berbagai platform, dapat menjadikan masyarakat mendukung pelaksanaan pesta demokrasi yang damai, aman dan kondusif.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait
Techno

Cara OpenAI Menyambut Pemilu 2024

Rabu 17 Januari 2024, 23:10 WIB
Cara OpenAI Menyambut Pemilu 2024
Berita Terkini
Techno11 Januari 2025, 16:57 WIB

Midea Rilis Mesin Cuci Tipe Bukaan Depan dan Atas, Cek Harga dan Speknya

Dua produk mesin yang diperkenalkan ialah Midea MF200 dan MA200.
Mesin cuci Midea front loading tipe MF 200. (Sumber: Midea)
Techno11 Januari 2025, 13:38 WIB

Komdigi Bakal Atur Penggunaan Teknologi Kecerdasan Buatan

Komdigi akan membahasnya bersama seluruh pihak guna mendapatkan bentuk pengaturan yang sesuai.
(ilustrasi) kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) (Sumber: Freepik)
Techno10 Januari 2025, 19:06 WIB

Acer Hadirkan Swift Go 16 dan Swift Go 14, Tengok Yuk Spesifikasinya

Acer Swift Go 16 dan Swift Go 14: kekuatan dan portabilitas yang didefinisikan ulang.
Acer Swift Go 16. (Sumber: Acer)
Techno10 Januari 2025, 18:51 WIB

HDMI Luncurkan HDMI Specification Versi 2.2 di Event CES 2025

Teknologi HDMI generasi terbaru dan bandwidth lebih tinggi menghadirkan berbagai resolusi lebih tinggi dan kecepatan refresh.
HDMI Ultra96 Cable. (Sumber: HDMI)
Techno10 Januari 2025, 17:14 WIB

Audio-Technica Meluncurkan Earbud ATH-CKS50TW2 Generasi Berikutnya

Earbud ini harganya ditaksir mencapai Rp3,6 jutaan.
Audio-Technica ATH-CKS50TW2. (Sumber: Audio-Technica)
Techno10 Januari 2025, 17:02 WIB

ASUS ROG Flow Z13: Laptop Gaming 13 Inci dengan Nebula Display

Prosesor chipset baru dengan inti GPU RDNA 3.5 mendorong kinerja dan efisiensi ke tingkat yang lebih tinggi.
ASUS ROG Flow Z13. (Sumber: ASUS)
Techno10 Januari 2025, 16:36 WIB

Apple akan Bangun Pabrik AirTag di Batam, Menperin Tegaskan iPhone 16 Tetap Tak Bisa Dijual

Kemenperin menyatakan bahwa pembangunan pabrik tersebut tak serta merta membuat iPhone 16 bisa dipasarkan di Indonesia.
iPhone 16 Pro dan Pro Max. (Sumber: Apple)
Techno10 Januari 2025, 15:41 WIB

Oppo Reno 13 Series Rilis Global, Hadirkan 3 Smartphone Sekaligus

Perangkat ini akan diluncurkan secara bertahap ke pasar tambahan setelah peluncuran awal di wilayah Asia Pasifik.
Oppo Reno 13 Pro 5G. (Sumber: Oppo)
Techno09 Januari 2025, 21:29 WIB

CES 2025: Acer Rilis Nitro Blaze 8 dan Nitro Blaze 11 Baru

Yang juga diumumkan adalah Nitro Mobile Gaming Controller dengan desain yang dapat dilipat.
Acer Nitro Blaze 8. (Sumber: Acer)
Automotive09 Januari 2025, 21:08 WIB

Geely Auto Sukses Jual Jutaan Kendaraan Sepanjang 2024, Meningkat 32%

Pertumbuhan pasar internasional perusahaan juga melampaui 53%.
Ilustrasi Geely EX5. (Sumber: istimewa)