Gandeng VictoriaVR, Apple Vision Pro Akan Hadirkan Game Metaverse Berbasis Blockchain

Uli Febriarni
Senin 05 Februari 2024, 20:20 WIB
(ilustrasi) Apple Vision Pro Akan Meluncurkan Game Metaverse Berbasis Blockchain (Sumber: Apple)

(ilustrasi) Apple Vision Pro Akan Meluncurkan Game Metaverse Berbasis Blockchain (Sumber: Apple)

Apple Vision Pro, headset virtual reality (VR) Apple, akan segera menghadirkan game Metaverse, hasil dari kolaborasi bersama Victoria VR, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang blockchain.

Aplikasi ini dijadwalkan rilis pada kuartal kedua tahun ini.

Game ini disebut-sebut sebagai: 'MMORPG berbasis Blockchain pertama dalam realitas virtual dengan grafis realistis yang dibangun di Unreal Engine dan dimiliki oleh penggunanya.'

Dan pengembang menginginkannya menjadi lebih dari sekedar permainan, sepenuhnya menganut konsep realitas alternatif.

Victoria VR, bekerja dengan menggabungkan crypto dan VR. Perusahaan ini menjanjikan game itu akan memberikan pengalaman Metaverse yang imersif, dengan grafis yang sangat realistis.

Victoria VR Metaverse akan menampilkan kemampuan Apple Vision Pro sambil menunjukkan kekuatan teknologi Web3.

"Victoria VR Metaverse didukung oleh token VR, sebuah cryptocurrency berbasis Ethereum yang mengikuti standar ERC-20," demikian dilansir dari Coin Culture, Senin (5/2/2024).

Debut Apple di dunia VR dengan headset Apple Vision Pro, menandai usaha pertamanya ke dalam domain realitas virtual. Dan ini menjadi upaya Vision Pro memposisikan dirinya sebagai pesaing headset Meta Quest yang didirikan Meta.

Baca Juga: DigiTiket: Optimalkan Pendataan Usaha Pariwisata, Kreatif dan Tamu Bisnis dengan Digitalisasi

Sebagian besar pendapatan yang dihasilkan dari penjualan aset dalam game, akan didistribusikan kepada pemangku kepentingan dan peserta aktif dalam ekosistem metaverse.

Token VR telah mengalami lonjakan signifikan hampir 60% dalam 24 jam terakhir, dengan kapitalisasi pasar sebesar $103 juta, menurut data CoinMarketCap.

Laman dcrypt menuliskan, Apple tidak akan pernah menyebut platform komputasi spasial Vision Pro barunya sebagai headset VR. Namun kenyataannya, ini adalah headset VR, meskipun dengan beberapa fitur augmented reality terbaik yang pernah dirilis.

Baca Juga: Oppo A79 Segera Dipasarkan di Indonesia, Pakai Chip Dimensity 6020

Diketahui, sebanyak lebih dari 600 aplikasi dan game yang dirancang untuk memanfaatkan kemampuan unik dan canggih Apple Vision Pro, tersedia di perangkat headset VR tersebut.

Wakil Presiden Hubungan Pengembang Seluruh Dunia Apple, Susan Prescott, menyebut Apple Vision Pro membuka imajinasi komunitas pengembang mereka di seluruh dunia.

Baca Juga: Jangan Buang Perabotan Samsung Kamu yang Jadul Atau Rusak, Tukar Tambah Lewat SmartExchange

"Kami terinspirasi oleh serangkaian pengalaman spasial yang mereka ciptakan untuk platform baru yang menarik ini," dalam keterangan resminya.

Susan mengatakan, dengan lebih dari 600 pengalaman spasial baru untuk dijelajahi di App Store baru, serta lebih dari satu juta aplikasi yang kompatibel di iOS dan iPadOS, pengguna dapat menemukan beragam aplikasi yang memperluas batasan dari apa yang mungkin dilakukan.

"Aplikasi luar biasa ini akan mengubah cara kita menikmati hiburan, musik, dan permainan. Kembangkan imajinasi kita dengan cara-cara baru untuk belajar dan bereksplorasi, membuka produktivitas yang belum pernah ada sebelumnya; dan masih banyak lagi," lanjut dia.

Selain aplikasi streaming kompatibel yang diungkapkan Apple bulan lalu, Apple kini menyatakan pemakainya akan dapat mengakses aplikasi dari penyedia kabel seperti Charter, Spectrum, Comcast, Cox, Sling TV, dan Verizon Fios.

Ada juga dukungan untuk aplikasi NBA dan PGA Tour Vision yang memberi pengguna pelacakan tembakan secara real-time, yang dilapisi model 3D lapangan golf sungguhan.

Lebih dari 250 game Apple Arcade juga akan berfungsi di Vision Pro, seperti Lego Builder’s Journey, Super Fruit Ninja, Bloons TD 6, Skatrix Pro, What the Golf?, hingga Cut the Rope 3.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno05 April 2025, 11:11 WIB

Jiplak Fitur TikTok, Reels Instagram Kini Bisa Dipercepat Saat Dilihat

Instagram kini memungkinkan pengguna untuk mempercepat Reels seperti di TikTok.
Reels Instagram sekarang bisa dipercepat saat diputar. (Sumber: istimewa)
Lifestyle05 April 2025, 11:00 WIB

Casio G-SHOCK x Barbie Rilis Jam Tangan Serba Pink

Jam Tangan GMAS110BE-4A Edisi Terbatas Mengekspresikan Pandangan Dunia Barbie.
Casio G-SHOCK GMAS110BE-4A x Barbie. (Sumber: Casio)
Techno04 April 2025, 16:36 WIB

Batas Waktu Pelarangan TikTok Berlaku 5 April 2025, Apa yang Terjadi Selanjutnya?

Trump menegaskan bahwa TikTok harus menjual platform mereka agar bisa tetap beroperasi di AS.
TikTok.
Automotive04 April 2025, 16:12 WIB

Hyundai Ungkap IONIQ 6 dan IONIQ 6 N Line dengan Desain Terbaru

Dua mobil listrik baru tersebut diperkenalkan di Seoul Mobility Show 2025.
Hyundai IONIQ 6.
Techno04 April 2025, 15:37 WIB

Spek Lengkap POCO M7 Pro 5G, Didukung Aplikasi Google Gemini

Mendefinisikan Ulang Hiburan 5G dengan Gaya dan Harga Terjangkau untuk Generasi Berikutnya.
POCO M7 Pro 5G. (Sumber: POCO)
Startup04 April 2025, 15:15 WIB

Elon Musk Sebut xAI Telah Resmi Mengakuisisi X

Masa depan kedua perusahaan tersebut saling terkait.
Elon Musk (Sumber: Istimewa)
Techno04 April 2025, 14:28 WIB

Kebijakan Tarif Trump Gemparkan Pasar Keuangan Global

Hal ini berpotensi kembali memicu kenaikan inflasi dan akan semakin menunda dimulainya kembali tren penurunan suku bunga.
Presiden AS Donald Trump. (Sumber: null)
Techno03 April 2025, 16:29 WIB

Nintendo Switch 2 akan Dijual Seharga Rp7 Jutaan, Rilis 5 Juni 2025

Perusahaan tersebut mendalami perangkat keras, fitur, dan permainan selama Nintendo Direct yang sangat sukses.
Nintendo Switch 2. (Sumber: Nintendo)
Techno03 April 2025, 16:05 WIB

Generator Gambar ChatGPT Sekarang Tersedia untuk Semua Pengguna Gratis

Sekarang semua orang dapat membuat karya seni ChatGPT ala Studio Ghibli.
Logo OpenAI (Sumber: OpenAI)
Startup03 April 2025, 14:52 WIB

Grab Dilaporkan akan Akuisisi Gojek: Butuh Dana Rp33 Triliun

Yang jadi kekhawatiran atas akuisisi ini adalah terjadinya monopoli di sektor startup layanan ride hailing.
Grab (Sumber: GRAB)