Bumble Punya Alat AI yang Blokir Akun Palsu dan Penipuan

Uli Febriarni
Selasa 06 Februari 2024, 18:34 WIB
aplikasi bumble (Sumber: StartupNews)

aplikasi bumble (Sumber: StartupNews)

Bumble mengumumkan bahwa mereka kini memiliki fitur baru, yang didukung kecerdasan buatan (AI), bernama Deception Detector.

Deception Detector ini dirancang untuk membantu pengguna bumble dalam mengidentifikasi spam, penipuan, dan profil palsu.

Alat baru AI ini juga bertujuan untuk mengambil tindakan terhadap konten berbahaya sebelum pengguna bumble menemukannya.

"Dalam pengujian, bumble menemukan bahwa, alat tersebut mampu secara otomatis memblokir 95% akun yang diidentifikasi sebagai akun spam atau penipuan," demikian mengutip TechCrunch, diakses Selasa (6/2/2024).

Dalam dua bulan pertama pengujian alat ini, bumble juga melihat laporan pengguna tentang spam, penipuan, dan akun palsu berkurang sebesar 45%.

Baca Juga: Crocs Echo Storm Akhirnya Debut ke Indonesia

"Deception Detector beroperasi bersama tim moderasi manusia Bumble," lanjut laporan tersebut.

Peluncuran fitur baru ini dilakukan, ketika penelitian internal Bumble menunjukkan bahwa profil palsu dan risiko penipuan adalah kekhawatiran utama pengguna saat berkencan online, kata perusahaan tersebut.

Penelitian tersebut juga mendapati, 46% perempuan menyatakan kecemasannya atas keaslian jodoh daring mereka di aplikasi kencan.

CEO bumble, Lidiane Jones, menyatakan bahwa Bumble Inc. didirikan dengan tujuan untuk membangun hubungan yang adil dan memberdayakan perempuan untuk mengambil langkah pertama.

"Deception Detector adalah inovasi terbaru kami, sebagai bagian dari komitmen berkelanjutan kami kepada komunitas, untuk membantu memastikan koneksi yang dibuat pada aplikasi itu adalah asli," ujarnya.

"Dengan fokus khusus pada pengalaman online perempuan, kami menyadari bahwa di era AI, kepercayaan menjadi hal yang lebih penting dari sebelumnya," imbuh Lidiane.

Baca Juga: Taylor Swift Rilis Album Baru Bertajuk The Tortured Poets Department

Pengembangan Alat AI di Aplikasi Bumble

Alat baru ini adalah fitur AI terbaru Bumble yang dirancang untuk membuat aplikasi lebih aman.

Pada 2019, Bumble memperkenalkan fitur 'Private Detector' (Detektor Pribadi) yang secara otomatis memburamkan gambar telanjang, dan memberi label seperti itu dalam obrolan. Sehingga pengguna dapat melihat gambar tersebut atau melaporkan pengguna tersebut.

Bumble juga memanfaatkan AI dalam 'Bumble For Friends', aplikasi khusus perusahaan untuk mencari teman.

Selain itu, belum lama bumble meluncurkan alat berkekuatan AI yang memberikan saran ice breaker obrolan, bagi pengguna yang sedang berkenalan. Alat tersebut juga bertenaga AI, yang membantu pengguna menulis dan mengirim pesan pertama berdasarkan profil orang lain.

Pengguna dapat mengubah pertanyaan atau meminta saran lain, tetapi pengguna bersangkutan hanya dapat menggunakan satu ice breaker yang dihasilkan AI per obrolan.

Pro dan Kontra Menggunakan Aplikasi Kencan

Ada sebagian orang benar-benar menemukan pasangannya dari aplikasi kencan. Mereka bisa mnenjalin hubungan serius, sehat dan berakhir indah.

Namun, beberapa pengguna lainnya gagal menjalin hubungan, dighosting, ditinggalkan begitu saja. Bahkan ada punya yang hanya menjadikan aplikasi kencana sebagai media komunikasi transaksi komoditas yang melanggar hukum.

Sisi lain dari penggunaan aplikasi kencan, kami temukan ulasannya BMC Psychology, berikut beberapa efek negatif penggunaan aplikasi kencan:

  1. Ketegangan Psikologis

Konon kabarnya, orang yang menggunakan aplikasi kencan cenderung lebih tertekan, cemas, atau depresi.

Dari hasil penelitian yang dilakukan, pengguna aplikasi kencan diketahui menghadapi stres tiga kali lipat dibandingkan dengan non-pengguna. Jumlah ini meningkat, jika pengguna aplikasi kencan lebih sering menggunakan aplikasi kencan dalam keseharian mereka dan untuk jangka waktu yang lebih lama.

"Para daters yang mencari validasi [lewat pasangan kencan online mereka], lebih rentan dan sensitif terhadap penolakan atau secara positif dipengaruhi oleh perhatian. Studi menunjukkan bahwa pengejaran validasi eksternal, baik melalui kencan online atau media sosial berkorelasi dengan tekanan emosional," kata penelitian itu. 

Baca Juga: Squid Game Season 2 Siap Tayang di Netflix pada Tahun Ini

  1. Harga Diri Lebih Rendah

Tidak suka kandidat? Swipe!. Nah, aplikasi kencan cenderung membuat pengguna 'ditolak' karena tidak mungkin cocok dengan semua pengguna.

Meskipun penolakan adalah bagian dari kehidupan sehari-hari, internet dapat menyebabkan lebih banyak penolakan bahkan ghosting.

Beberapa pengguna mungkin memiliki perasaan dan pikiran negatif dan tersinggung, ketika seseorang tidak tertarik dengan mereka.

3. Kesepian

Seseorang yang secara teratur menggunakan aplikasi kencan, dapat dengan cepat menjadi terisolasi dari support system (sistem dukungan) terdekat mereka. Hal ini menempatkan mereka pada risiko yang lebih besar untuk penurunan harga diri atau kesepian. Keduanya dapat meningkatkan depresi dan masalah kesehatan mental lainnya.

  1. Narsis

The Wellness Corner menyebut, para peneliti menemukan bahwa aplikasi kencan dapat menyebabkan ketidakpuasan hubungan.

Kencan online juga dikaitkan dengan tingkat narsisme yang lebih tinggi dan tingkat objektifikasi diri yang lebih tinggi.

5. Tidak Sehat untuk Fisik

Hasil lain dari kajian penggunaan aplikasi kencan, dapat dikaitkan dengan citra tubuh yang buruk atau penggunaan metode penurunan berat badan yang tidak sehat; seperti penggunaan pencahar atau steroid anabolik.

Baca Juga: Dear Filatelis, Ini Dia Penampakan Prangko Edisi Imlek Tahun Naga Kayu 2575

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Hobby22 Februari 2025, 16:51 WIB

Mau Beli Akun atau Joki Gim? BangJohn Bisa Jadi Opsi

Platform ini Tawarkan Solusi Transaksi yang Aman dan Nyaman bagi Gamers.
BangJohn memungkinkan konsumen untuk jual, beli, dan joki gim. (Sumber: istimewa)
Techno21 Februari 2025, 23:29 WIB

Instagram Tambahkan Sejumlah Fitur DM Baru dalam Pembaruannya

Pembaruan DM meliputi berbagi musik, penjadwalan pesan, penerjemahan, dan banyak lagi.
Sejumlah pembaruan di pesan langsung (DM) Instagram. (Sumber: Meta)
Culture21 Februari 2025, 18:19 WIB

Sarkem Fest 2025 Digelar 2 Hari, Ini Daftar Acaranya

Sarkem Fest menampilkan tradisi ruwahan apeman.
Sarkem Fest 2025.
Techno21 Februari 2025, 18:08 WIB

Wacom Intuos Pro Dirombak Total, Tersedia dalam 3 Ukuran

Jajaran Intuos Pro 2025 telah dirampingkan dan dilengkapi kontrol dial mekanis baru yang dapat disesuaikan..
Wacom Intuos Pro. (Sumber: Wacom)
Lifestyle21 Februari 2025, 17:51 WIB

NJZ Menjadi Bintang dalam Kampanye Denim Musim Semi 2025 Calvin Klein

Pengumuman ini merupakan yang pertama setelah perubahan nama mereka menjadi NJZ.
Member NJZ jadi model untuk koleksi pakaian musim semi 2025 dari Calvin Klein. (Sumber: Calvin Klein)
Techno21 Februari 2025, 17:08 WIB

Apple Tak Lagi Produksi iPhone 14 dan Setop Pakai Port Lightning

Apple telah beralih ke USB-C yang dimulai dari iPhone 15.
iPhone 14 (Sumber: Apple.com)
Automotive21 Februari 2025, 16:15 WIB

IIMS 2025: KIA Pajang New Sonet dan New Seltos, Begini Spek dan Harganya

Kedua SUV ini siap menemani perjalanan perkotaan hingga petualangan luar kota.
KIA New Sonet dipajang di IIMS 2025. (Sumber: KIA)
Techno21 Februari 2025, 15:23 WIB

Oppo Find N5 Rilis Global, Ponsel Lipat Tertipis di Dunia Saat Ditutup

Ini adalah perangkat lipat yang sangat tipis dengan baterai jumbo.
Oppo Find N5 dalam warna Cosmic Black dan Misty White. (Sumber: Oppo)
Automotive20 Februari 2025, 19:40 WIB

VinFast VF 3 Diniagakan di Indonesia, Ada Promo untuk Pembelian di IIMS 2025

Mobil ini bisa menjadi kompetitor untuk Wuling Air ev.
VinFast VF 3. (Sumber: vinfast)
Techno20 Februari 2025, 19:05 WIB

Huawei Rilis 3 Perangkat Baru, Ada Tablet hingga Gelang Kebugaran

Ketiga gadget ini dihadirkan bersamaan dengan ponsel lipat tiga pertama di dunia milik perusahaan.
Huawei memberi pembaruan untuk tablet pintar MatePad Pro 13.2 inci. (Sumber: Huawei)