Meta Siap Melabeli Karya yang Dibuat dengan AI Generatif

Uli Febriarni
Rabu 07 Februari 2024, 15:28 WIB
Meta mulai melabeli konten karya yang dibuat dengan AI generatif (Sumber: Meta)

Meta mulai melabeli konten karya yang dibuat dengan AI generatif (Sumber: Meta)

Meta Platforms Inc., akan mulai mendeteksi dan memberi label pada konten yang dihasilkan oleh layanan kecerdasan buatan, yang ditayangkan di platform Facebook, Instagram, dan Threads.

Presiden Urusan Global Meta, Nick Clegg, mengungkap bahwa Meta sedang membangun kemampuan tersebut dan akan menerapkannya beberapa bulan mendatang.

"Kami akan menerapkan pendekatan ini hingga tahun depan, saat sejumlah pemilu penting sedang berlangsung di seluruh dunia. Selama masa ini, kami berharap dapat mempelajari lebih banyak tentang cara orang membuat dan berbagi konten AI, transparansi seperti apa yang paling berharga bagi orang-orang, dan bagaimana teknologi ini berkembang," ungkapnya, dikutip dari sebuah pernyataan resmi, Rabu (7/2/2024).

Baca Juga: ECOVISEA: Kalkulator Gas Rumah Kaca Berbasis Web

Menurut Clegg, ini adalah cara Meta dalam memberi sinyal kepada pengguna bahwa gambar-gambar tersebut sebenarnya adalah kreasi digital. Meskipun, dalam beberapa kasus, terlihat seperti nyata.

Sementara ini, perusahaan tersebut sudah memberi label pada konten yang dihasilkan menggunakan alat kecerdasan buatannya sendiri. Yakni, dengan menerapkan label 'Imagined with AI'.

Mereka akan melakukan hal sama, untuk konten yang dibuat di layanan yang dijalankan oleh OpenAI, Microsoft, Adobe, Midjourney, Shutterstock, dan Google milik Alphabet.

Baca Juga: Scomadi Segera Kirim 2 Motor Matiknya ke Pelanggan Mulai Februari 2024

Clegg menyebut, pihaknya bekerja sama dengan mitra industri untuk menyelaraskan standar teknis umum, yang menandakan kapan suatu konten dibuat menggunakan AI.

Meta nantinya juga bukan hanya akan memberi label untuk gambar yang dihasilkan kecerdasan buatan (AI). Melainkan juga akan menandai label untuk konten audio dan video, walaupun itu adalah sesuatu yang prosesnya lebih rumit.

"Kami akan mewajibkan orang-orang untuk menggunakan alat pengungkapan dan pelabelan ini; ketika mereka memposting konten organik dengan video fotorealistik, atau audio yang terdengar realistis, yang dibuat atau diubah secara digital. Kami dapat menerapkan penalti jika mereka gagal melakukannya," kata Clegg.

Ia menambahkan, meski teknologi ini belum sepenuhnya sempurna dari pengembangan, tetapi ia berharap perusahaan dapat menciptakan rasa aman bagi pengguna.

Saat ini, Meta memang menggunakan teknologi AI untuk membantu menegakkan kebijakan-kebijakan mereka, hanya saja penggunaan alat AI generatif untuk tujuan ini masih terbatas.

"Namun kami optimis bahwa AI generatif dapat membantu kami menghapus konten berbahaya dengan lebih cepat dan akurat. Hal ini juga dapat berguna dalam menegakkan kebijakan kami pada saat-saat yang berisiko tinggi, seperti pemilu," urainya.

Meta, diketahui telah mulai menguji Model Bahasa Besar (LLM) dengan melatihnya berdasarkan Standar Komunitas, untuk membantu menentukan apakah suatu konten melanggar kebijakan Meta.

Pengujian awal ini menunjukkan, LLM dapat berperforma lebih baik dibandingkan model pembelajaran mesin yang sudah ada.

Baca Juga: Ortuseight Catalyst Legion V4, Sepatu Sepak Bola untuk Berbagai Medan Lapangan

Meta juga menggunakan LLM untuk menghapus konten dari antrean ulasan dalam keadaan tertentu, ketika perusahaan sangat yakin konten tersebut tidak melanggar kebijakan.

"Hal ini memberikan ruang bagi peninjau kami untuk fokus pada konten yang kemungkinan besar melanggar aturan," kata dia lebih jauh.

"Konten yang dibuat oleh AI, juga memenuhi syarat untuk diperiksa faktanya oleh mitra pemeriksa fakta independen kami, dan kami memberi label pada konten yang dibantah (tidak dibuat dengan AI). Sehingga orang-orang memiliki informasi yang akurat ketika mereka menemukan konten serupa di internet," tandasnya.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Automotive15 November 2024, 18:17 WIB

Chery J6: Mobil Listrik Tipe SUV Offroad Pertama di Indonesia

Era Baru SUV Offroad dengan Energi Berkelanjutan.
Chery J6. (Sumber: dok. chery)
Techno15 November 2024, 17:38 WIB

Spotify akan Mulai Bayar Host Siniar Video, Apa Syaratnya?

Spotify akan mulai membayar host podcast video berdasarkan seberapa baik kinerja video mereka.
Spotify.
Techno15 November 2024, 17:06 WIB

Apple Merilis Final Cut Pro 11 yang Kini Bertenaga Kecerdasan Buatan

Final Cut Pro 11 memulai babak baru dalam penyuntingan video di Mac.
Final Cut Pro 11. (Sumber: Apple)
Automotive15 November 2024, 16:09 WIB

Deretan Mobil yang Diumumkan di Gelaran KIA EV Day 2024

Distributor dan media berkumpul untuk melihat lebih dekat beberapa model EV terkini dan yang akan datang dari KIA, serta kendaraan konsep.
Deretan mobil yang diperkenalkan KIA pada EV Day 2024. (Sumber: KIA)
Techno15 November 2024, 15:50 WIB

Hitachi Vantara Memperluas Platform Penyimpanan Cloud Hibrida dengan Penyimpanan Objek

Platform Penyimpanan Virtual One mengintegrasikan penyimpanan objek dengan blok dan file.
Hitachi Virtual Storage Platform One. (Sumber: Hitachi)
Startup15 November 2024, 15:32 WIB

GoTo x Indosat Kembangkan Sahabat-AI: LLM Sumber Terbuka Berbasis Bahasa Indonesia

Sahabat-AI sudah digunakan untuk Dikte Suara (Dira), teknologi AI GOTO yang diluncurkan untuk keperluan bisnis unit Financial Technology (Fintech) dan Gojek.
GoTo hadirkan Sahabat-AI untuk Bahasa Indonesia dan bahasa daerah. (Sumber: GoTo)
Startup15 November 2024, 14:35 WIB

3 Startup Teknologi Iklim di Asia Tenggara yang Patut Diperhatikan Investor

Tiga perusahaan rintisan ini memiliki prospek yang menjanjikan bagi investor.
Tiga perusahaan rintisan teknologi iklim di Asia Tenggara. (Sumber: AC Ventures)
Techno15 November 2024, 14:13 WIB

Mantap! Daya Saing Digital Indonesia Naik ke Peringkat 43 Dunia

Tapi masalah kecepatan internet jadi persoalan utama yang patut mendapat perhatian.
Ilustrasi daya saing digital. (Sumber: freepik)
Techno14 November 2024, 17:21 WIB

Laporan e-Conomy SEA 2024: Perekonomian Digital Indonesia akan Mencapai GMV yang Fantastis

Sektor e-commerce dan perjalanan menjadi penopang berkat bantuan AI dalam mendorong pertumbuhan di lima sektor utama tahun ini.
Ilustrasi ekonomi digital. (Sumber: freepik)
Startup14 November 2024, 15:23 WIB

Privy x Julo: Sediakan Tanda Tangan Elektronik untuk Platform Tekfin Julo

Privy semakin dipercaya berbagai pihak sebagai penyedia layanan digital trust terbaik di tanah air.
Privy.