Techverse.asia - Instagram telah menangguhkan akun Pornhub yang diikuti sudah memiliki banyak pengikuti atau followers di platform sosial. Sebelum akun situs seks itu dihapus dari Instagram, Pornhub memiliki 13,1 juta pengikut dan lebih dari 6.200 postingan.
Perwakilan untuk Meta, perusahaan induk Instagram, tidak menanggapi permintaan komentar terkait dengan penangguhan akun resmi Pornhub. Langkah ini dilakukan satu bulan setelah Visa dan Mastercard memutuskan hak pembayaran TrafficJunky, cabang periklanan dari perusahaan induk Pornhub MindGeek.
Itu mengikuti keputusan pengadilan federal pada bulan Juli 2022 yang menolak permintaan Visa untuk dihapus dari kasus di mana MindGeek dituntut karena diduga mendistribusikan pornografi anak dan yang menuduh Visa secara sadar memfasilitasi MindGeek untuk bisa memonetisasi konten ilegal tersebut.
Baca Juga: Prosesor Pamerkan AMD Ryzen 7000 Series Desktop dan Platform Motherboard AM5 Terbaru
Meskipun di akun Instagram-nya, Pornhub tidak membagikan video dan gambar nonpornografi. Namun, mereka "secara langsung mempromosikan pornografi" dan menampilkan video seperti "Tujuan Karir Berikutnya" yang mendorong orang untuk menjadi pelaku pornografi.
Itu disampaikan oleh Dawn Hawkins, CEO Pusat Nasional Eksploitasi Seksual (The National Centre on Sexual Exploitation). NCOSE termasuk di antara sekelompok pendukung yang telah melobi Instagram untuk menghapus Pornhub.
“Instagram dengan berani memilih untuk berhenti bermitra dengan Pornhub, dan inilah saatnya bagi semua entitas perusahaan untuk mengikuti teladannya,” kata Hawkins.
Di samping itu, akun media sosial lainnya Pornhub di Twitter diketahui memiliki kurang lebih 3,4 juta pengikut tetap aktif. Seperti halnya saluran YouTube resminya yang memiliki 882.000 pelanggan, di mana Pornhub membagikan konten video "aman untuk bekerja".
Pada Juni 2022, CEO MindGeek Feras Antoon dan COO David Tassillo mengundurkan diri. Perusahaan yang berbasis di Montreal, Quebec, Canada ini juga memberhentikan sejumlah karyawan yang tidak diketahui.
Penggugat dalam kasus MindGeek yang menyebut Visa sebagai tergugat adalah Serena Fleites, yang ketika dia berusia 13 tahun, mengatakan dia ditekan oleh pacarnya saat itu untuk membuat video seksual eksplisit. Yang kemudian diduga dia unggah ke Pornhub tanpa sepengetahuannya atau izin.
Fleites adalah satu dari lebih dari dua lusin penggugat individu yang tahun lalu menggugat Pornhub dan MindGeek, menuduh eksploitasi dan monetisasi pornografi anak, video pemerkosaan, konten yang diperdagangkan dan konten yang dicuri.
Baca Juga: L’Oréal Bangun Fondasi Masa Depan Industri Kecantikan Indonesia Melalui Beauty Tech
Dalam pernyataan sebelumnya, MindGeek menyatakan bahwa tidak ada toleransi untuk posting konten ilegal di platformnya, dan telah menerapkan perlindungan paling komprehensif dalam sejarah platform yang dibuat penggun. Setiap sindiran yang diarahkan MindGeek bahwa tidak menganggap serius penghapusan materi ilegal adalah hal yang salah.
Perusahaan mengatakan telah melarang unggahan dari siapa pun yang belum menyerahkan identitas yang dikeluarkan pemerintah yang lolos verifikasi pihak ketiga, menghilangkan kemampuan untuk mengunduh konten secara gratis, mengintegrasikan beberapa alat moderasi konten, dan melembagakan sidik jari digital dari semua video yang ditemukan melanggar.
Dari kebijakannya yang melarang konten non-konsensual dan materi pelecehan seksual anak (CSAM) untuk membantu mencegah video yang dihapus atau diposting ulang. MindGeek juga mengklaim telah memperluas tenaga kerja dan proses moderasi, dan bermitra dengan lusinan organisasi nirlaba di seluruh dunia.
Respons Pornhub
Menindaklanjuti pemblokiran permanen terhadap akunnya di Instagram, Pornhub mengunggah video di Instagram yang dituding mendorong orang agar menjadi bintang film porno. Menurut Pornhub, mereka sudah menaati pedoman komunitas (community guidelines) yang berlaku.
"Pekerja dan pelaku seks menjadi sasaran yang tidak adil dalam bentuk larangan, shadow bans, penangguhan, hilangnya privilese Live dan penghapusan konten, meski sudah berhati-hati tidak melanggar Pedoman Komunitas Instagram. Kreator independen seperti mereka dirugikan oleh perilaku Instagram yang sembrono dan diskriminatif," tulis Pornhub dalam surat terbukanya.
Ramai-ramai tolak kerjasama dengan Pornhub
Menurut CEO organisasi nirlaba Justice Defense Fund, Laila Mickelwait, langkah Instagram itu menambah daftar perusahaan raksasa global yang menolak berbisnis dengan Pornhub. Adapun perusahaan yang dimaksud seperti Roku, Unilever, Visa, Mastercard, Paypal, Heinz, Discover, hingga Grant Thornton.
"Apa yang dilakukan Instagram artinya bersama perusahaan besar lainnya ramai-ramai menolak berbisnis dengan Pornhub," katanya.
Mickelwait mengatakan, Pornhub adalah situs yang terkenal karena memonetisasi perdagangan seks dan pelecehan seksual kriminal terhadap korban yang tak terhitung jumlahnya termasuk anak-anak.
"Perlu diingat bahwa ilegal di Amerika Serikat menurut Undang-Undang Perlindungan Korban Perdagangan Orang untuk secara sadar mengambil keuntungan dari usaha perdagangan seks," paparnya kepada LAD Bible.
Selain itu, dia pun mendorong beberapa layanan seperti Google Search, Amazon Web Service, Google Cloud, hingga Microsoft Azure, untuk mengikuti langkah tersebut.