OpenAI Susul Meta Melabeli Karya AI

Uli Febriarni
Jumat 09 Februari 2024, 21:58 WIB
cara OpenAI memberi label pada karya yang dibuat dengan AI (Sumber: @OpenAI)

cara OpenAI memberi label pada karya yang dibuat dengan AI (Sumber: @OpenAI)

OpenAI mulai menyusul Meta untuk melabeli karya yang dibuat dengan kecerdasan buatan (AI).

Hal itu diumumkan oleh OpenAI lewat akun X mereka, awal pekan ini. Dari unggahan itu terungkap bahwa mereka mengintegrasikan standar metadata C2PA ke gambar yang dibuat dengan dua alat AI-nya, ChatGPT dan DALL-E 3, untuk memberi label pada gambar yang dihasilkan AI.

"Gambar yang dihasilkan di ChatGPT dan API kami sekarang menyertakan metadata menggunakan spesifikasi C2PA," tulis unggahan yang kami akses dari akun @OpenAI, Jumat (9/2/2024).

Integrasi metadata sudah tersedia untuk pengguna browser web dan akan ditambahkan ke aplikasi seluler pada 12 Februari 2024, demikian informasi yang ditemukan dari laman PCMagUK.

Baca Juga: Crocs Echo Storm Akhirnya Debut ke Indonesia

Ketika kebijakan ini diterapkan, maka saat salah satu gambar diunggah ke alat Content Credentials Verify, pengguna alat akan dapat melacak dari mana gambar itu berasal.

Metadata tidak terlihat pada gambar itu, namun disertakan dengan file saat diunduh dari ChatGPT atau DALL-E.

Hanya saja, ada banyak cara untuk menghapus metadata ini, dan OpenAI telah secara terbuka mengakui fakta ini.

"Ini dapat dengan mudah dihapus baik secara tidak sengaja atau sengaja," demikian diunggah oleh halaman dukungan perusahaan.

Diketahui, banyak situs media sosial secara otomatis menghapus metadata ketika sebuah gambar diunggah ke platform mereka. Dan mengambil tangkapan layar suatu gambar juga akan menghapus metadatanya, karena tangkapan layar adalah salinan baru dari lapisan visual file saja.

Baca Juga: Meta Siapkan Update Software Versi 2.0 untuk Kacamata Pintar Ray-Ban Meta

Baca Juga: Survei Populix: 84 Persen Netizen RI Pernah Terpapar Judi Online Lewat Medsos

"Karena metadata dapat dihapus, ketidakhadirannya bukan berarti gambar tersebut bukan dari ChatGPT atau API kami. Penerapan metode yang lebih luas dalam menentukan asal usul, dan mendorong pengguna untuk mencari sinyal-sinyal ini, merupakan langkah-langkah menuju peningkatan kepercayaan terhadap informasi digital," lanjut OpenAI.

Sebelum ini Meta telah mengumumkan bahwa mereka mulai mendeteksi dan memberi label pada konten yang dihasilkan oleh layanan kecerdasan buatan, yang ditayangkan di platform Facebook, Instagram, dan Threads.

Presiden Urusan Global Meta, Nick Clegg, mengungkap bahwa Meta sedang membangun kemampuan tersebut dan akan menerapkannya beberapa bulan mendatang.

"Kami akan menerapkan pendekatan ini hingga tahun depan, saat sejumlah pemilu penting sedang berlangsung di seluruh dunia. Selama masa ini, kami berharap dapat mempelajari lebih banyak tentang cara orang membuat dan berbagi konten AI, transparansi seperti apa yang paling berharga bagi orang-orang, dan bagaimana teknologi ini berkembang," ungkapnya, dikutip dari sebuah pernyataan resmi.

Baca Juga: Google Hadirkan Gemini Ultra, Harus Berlangganan untuk Bisa Memakainya

Menurut Clegg, ini adalah cara Meta dalam memberi sinyal kepada pengguna bahwa gambar-gambar tersebut sebenarnya adalah kreasi digital. Meskipun, dalam beberapa kasus, terlihat seperti nyata.

Sementara ini, perusahaan tersebut sudah memberi label pada konten yang dihasilkan menggunakan alat kecerdasan buatannya sendiri. Yakni, dengan menerapkan label 'Imagined with AI'.

Mereka akan melakukan hal sama, untuk konten yang dibuat di layanan yang dijalankan oleh OpenAI, Microsoft, Adobe, Midjourney, Shutterstock, dan Google milik Alphabet.

Baca Juga: Apple Sedang Kerjakan MGIE, Bisa Edit Gambar Berdasarkan Perintah Berbasis Teks

Baca Juga: Canva Memperkuat Produk Docs Bertenaga Kecerdasan Buatan

Clegg menyebut, pihaknya bekerja sama dengan mitra industri untuk menyelaraskan standar teknis umum, yang menandakan kapan suatu konten dibuat menggunakan AI.

Meta nantinya juga bukan hanya akan memberi label untuk gambar yang dihasilkan kecerdasan buatan (AI). Melainkan juga akan menandai label untuk konten audio dan video, walaupun itu adalah sesuatu yang prosesnya lebih rumit.

"Kami akan mewajibkan orang-orang untuk menggunakan alat pengungkapan dan pelabelan ini; ketika mereka memposting konten organik dengan video fotorealistik, atau audio yang terdengar realistis, yang dibuat atau diubah secara digital. Kami dapat menerapkan penalti jika mereka gagal melakukannya," kata Clegg.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait
Techno

Cara OpenAI Menyambut Pemilu 2024

Rabu 17 Januari 2024, 23:10 WIB
Cara OpenAI Menyambut Pemilu 2024
Berita Terkini
Techno16 April 2025, 13:58 WIB

Reli Bitcoin Terhambat, Ke Mana Arah Selanjutnya?

Harga Bitcoin kembali naik ke poisis normal usai anjlok dan berfluktuasi.
Ilustrasi kripto. (Sumber: istimewa)
Lifestyle15 April 2025, 19:47 WIB

Vaseline x The White Lotus Luncurkan Gluta-Hya SPF 50, Jaga Kulit Tetap Terhidrasi

Perusahaan pun merilis beberapa serial film pendek hasil dari kolaborasi ini.
Vaseline Gluta-Hya SPF 50. (Sumber: null)
Techno15 April 2025, 18:51 WIB

Samsung Rilis XCover 7 Pro dan Active 5 Pro, Begini Spesifikasi Lengkapnya

Smartphone dan tablet terbaru dari Samsung menawarkan ketahanan sekelas militer dan fitur-fitur canggih untuk kinerja yang mulus.
Samsung Galaxy XCover 7 Pro (kiri) dan Active 5 Pro. (Sumber: Samsung)
Startup15 April 2025, 18:33 WIB

Thinking Machine Labs Incar Pendanaan Awal Senilai Rp33 Triliun Lebih

Mira Murati menghabiskan 6,5 tahun tahun di OpenAI, di mana ia menjabat sebagai CTO, bekerja untuk OpenAI.
Thinking Machines Lab. (Sumber: istimewa)
Techno15 April 2025, 17:54 WIB

Bocoran Desain Google Pixel Watch 4, Lebih Tebal dan Tawarkan Pengisian Nirkabel?

Bocoran Pixel Watch 4 menunjukkan Google kembali fokus pada baterai.
Bocoran Google Pixel Watch 4. (Sumber: onleaks/91mobile)
Travel15 April 2025, 17:10 WIB

Indonesia Jadi Destinasi Wisata Medis Dunia, Proyeksinya Menjanjikan

Operasi lasik dorong Indonesia masuki peta wisata medis dunia.
Ilustrasi operasi lasik pada mata. (Sumber: istimewa)
Techno15 April 2025, 15:24 WIB

Alat AI Baru Youtube Bisa Menghasilkan Musik Latar Gratis untuk Video

YouTube meluncurkan alat pembuat musik AI gratis untuk para kreator.
Fitur kecerdasan buatan guna membantu kreator Youtube membuat musik instrumental di video. (Sumber: Youtube)
Automotive15 April 2025, 14:56 WIB

Hyundai Ungkap All New Nexo: Desain Anyar dan Teknologi Lebih Canggih

Nexo terbaru menargetkan jarak tempuh lebih dari 700 km dari pengisian daya lima menit.
Hyundai All New Nexo. (Sumber: Hyundai)
Techno15 April 2025, 14:25 WIB

Baseus Hadirkan Pengisi Daya Nirkabel Picogo, Desainnya Ramping dan Kecil

Pendatang baru yang sangat tipis ini menjanjikan daya ringkas yang mendefinisikan ulang kesederhanaan di mana pun pengguna berada.
Power bank magnetik Baseus Picogo yang seukuran kartu. (Sumber: Baseus)
Techno14 April 2025, 19:01 WIB

ASUS VivoWatch 6 Aero: Bisa Lakukan ECG dan Pantau Tingkat Tekanan Darah

Desain ringan seberat 27 gram dilengkapi layar sentuh AMOLED.
ASUS VivoWatch 6 Aero. (Sumber: ASUS)