Techverse.asia - Youtube hari ini memperkenalkan kemampuan bagi pengguna untuk memasukkan atau me-remix video musik ke dalam video pendek mereka, yang disebut Shorts, seiring dengan tantangan perusahaan terhadap TikTok.
Ini memungkinkan pengguna Youtube untuk menyesuaikan berbagai parameter dari video musik berdurasi penuh untuk menciptakan sesuatu yang benar-benar unik.
Mengingat Youtube memiliki sesuatu yang tidak dimiliki TikTok, yaitu perpustakaan video musik resmi yang luas, masuk akal bagi platform tersebut untuk memanfaatkannya guna memajukan ambisi video pendeknya.
Baca Juga: Dahului Youtube, TikTok Rilis Aplikasi untuk Apple Vision Pro
Dalam postingannya yang mengumumkan fitur tersebut, Youtube menunjukkan bahwa pembuat konten dapat menggunakan video musik dari artis seperti Beyoncé dan Maggie Rogers, bahkan ketika TikTok berjuang dengan label rekaman yang mewakili mereka.
Waktunya menunjukkan bahwa ini adalah respons langsung terhadap pertarungan lisensi musik dengan TikTok saat ini.
“Di Youtube, kamu dapat menonton video musik berulang-ulang, melihat video Shorts lain yang dibuat dari lagu yang sama oleh sesama penggemar, dan menemukan potongan katalog mendalam dari artis favoritmu dan menghidupkan kembali momen-momen itu dengan me-remixnya menjadi milikmu,” tulis Direktur Senior Manajemen Produk Youtube Sarah Ali dalam sebuah postingan blog dikutip, Jumat (16/2/2024).
Ada empat alat yang dapat digunakan pembuat Shorts saat membuat remix video musik di Youtube. Pertama, alat kolaborasi atau Collab memungkinkan menampilkan video musik tepat di samping videomu sendiri.
Baca Juga: Youtube Dikabarkan akan Membawa Aplikasinya ke Apple Vision Pro
Misalnya, alat ini memungkinkan pengguna membuat video pendek yang menampilkan kamu menari mengikuti koreografi video musik sambil memutar video musik tersebut bersama videomu sendiri.
Kedua, Green Screen memungkinkan untuk menggunakan video musik sebagai latar belakang video Shorts pengguna. Format ini dapat digunakan untuk video reaksi. Banyak orang mengunggah video reaksi mereka terhadap video musik baru untuk pertama kalinya, dan format ini membuat prosesnya lebih mudah.
Ketiga, alat Cut memungkinkan untuk mengambil klip video musik berdurasi lima detik dan menambahkannya ke video pendek milikmu, sedangkan terakhir yaitu alat Sound memungkinkan pembuat konten hanya mengambil suara dari video musik dan menggunakannya dalam video pendek mereka.
Baca Juga: Apple Keyframer: AI Generatif yang Mampu Membuat Animasi Gambar Berbasis Deskripsi Teks
Fitur ini sudah tersedia di aplikasi seluler, meski mungkin belum diluncurkan ke semua pengguna. Jadi jika kamu ingin memeriksanya, cukup buka aplikasinya, klik video musik dan cari opsi Remix. Tapi, perlu dicatat bahwa banyak dari fitur ini sudah tersedia untuk pembuat Shorts, tetapi tidak dalam satu tab yang praktis.
Soal cara kerjanya, cukup ketuk 'remix' pada video musik. Selanjutnya pengguna akan disajikan dengan empat opsi yakni Sound, Green Screen, Cut, dan Collab. Pengguna hanya dapat memilih satu, jadi pilihlah dengan bijak.
Namun, pengguna tidak akan dapat me-remix video musik apapun, karena platform video milik Google ini mencatat bahwa dalam beberapa kasus, artis atau label musik mungkin memilih untuk tidak mengizinkan pembuat Shorts me-remix video musik mereka.
Baca Juga: Slack AI Meluncur untuk Pengguna Global
Remix adalah hal yang sangat populer di aplikasi TikTok, dengan banyak pengguna yang melakukan sinkronisasi bibir ke berbagai klip audio. Alat Sound tersebut tersedia untuk semua video musik dan sebagian besar lagu yang diunggah secara otomatis ke platform.
Fitur Remix dinilai sangat penting lantaran terjadi beberapa minggu setelah Universal Music Group (UMG) menarik katalog lagu-lagunya dari TikTok, menghapus kemampuan pengguna untuk menambahkan musik dari artis populer seperti Taylor Swift, Billie Eilish, dan Ariana Grande ke dalam video mereka.
Seperti diketahui, TikTok dan UMG tidak pernah memperbarui perjanjian lisensi mereka setelah label musik tersebut menuduh TikTok mencoba 'menindas' hingga melakukan kesepakatan yang buruk dan mengklaim bahwa platform sosial tersebut ingin membangun bisnis berbasis musik, tanpa membayar nilai wajar untuk bisnis ini.
Baca Juga: Kesepakatan Tak Tercapai, TikTok Resmi Hapus Banyak Lagu Milik Universal Music Group