Isi Draft 'RUU PDP' Inggris Yang Pembahasannya Sedang Dijeda: Mengatur Denda Untuk Panggilan Dan Pesan Mengganggu

Uli Febriarni
Selasa 04 Oktober 2022, 16:28 WIB
ilustrasi gdpr / freepik

ilustrasi gdpr / freepik

General Data Protection Regulation (GDPR) adalah undang-undang privasi Uni Eropa yang menggantikan 95/46/EC Directive tentang Perlindungan Data tanggal 24 Oktober 1995. Disepakati Parlemen Uni Eropa 27 April 2016, GDPR mulai berlaku 25 Mei 2018.

GDPR mengatur perlindungan data pribadi penduduk atau warga Uni Eropa yang berada di dalam maupun di luar Uni Eropa, serta yang dikelola pihak manapun di dalam maupun di luar teritori Uni Eropa. Obyek pengaturan GDPR mencakup orang, perusahaan, organisasi dan lembaga pemerintah Eropa di seluruh dunia yang memproses dan memanfaatkan data pribadi semua orang yang bertempat tinggal di Uni Eropa.

Baca Juga: Demi Keselamatanmu, Jangan Tunda Ganti Wiper Mobil Kalau Kondisinya Sudah Begini

Sementara itu kita ketahui, pemerintahan Inggris bukan lagi bagian dari Uni Eropa sejak 2020, namun hingga saat ini negara tersebut masih mengadopsi GDPR dalam aktivitas jejaring internet mereka.

Mulai menggaungkan pembahasan draft kebijakan data pribadi terbaru mereka sejak Juli 2022, pemerintah negara tersebut baru-baru ini mengkonfirmasi diambilnya masa jeda dalam tahap perancangan undang-undang digital, di bawah perombakan kabinet perdana menteri baru Elizabeth Truss.

Kebijakan Baru Ini Akan Menggantikan GDPR

Sekretaris negara untuk digital, Michelle Donelan mengatakan, peraturan yang sedang dibahas itu akan 'menggantikan' GDPR. Yakni undang-undang perlindungan data pribadi 'warisan' dari Uni Eropa.

Sebagai gantinya, pemerintah akan memasang apa yang menurutnya sebagai sistem perlindungan data Inggris yang ramah konsumen dan bisnis domestik. 

Baca Juga: Makanan, Mitos, Dan Malnutrisi Di Indonesia

RUU reformasi data itu telah diperkenalkan dan pembahasannya ditunda sementara, sembari Lizz meminta para menteri mengkaji kembali. RUU yang dijeda berisi paket amandemen terhadap kebijakan perlindungan data Inggris.

Amandemen termasuk juga mengubah aturan untuk pemrosesan data pribadi di bidang-bidang seperti persetujuan untuk pelacakan online, data untuk penelitian ilmiah, penggunaan dan berbagi data sektor publik, dan melonggarkan peraturan tertentu untuk usaha kecil.

Pemerintah setempat memproyeksikan dengan adanya perubahan kebijakan regulasi data ini, nantinya akan menghasilkan penghematan untuk bisnis lebih dari £1 miliar selama sepuluh tahun.

Namun reformasi ini sekarang terhenti, karena pemerintah yang dipimpin Truss memikirkan kembali rencana ini. 

Baca Juga: Indonesia Rancang UU Perlindungan Data Pribadi, Ini UU PDP Di Sejumlah Negara ASEAN

Mengatur Denda Untuk Panggilan dan SMS Yang Mengganggu

Sementara itu, menilik laman UK Parliament, secara singkat laman menjelaskan bahwa pemerintah Inggris menyusun RUU tersebut dimaksudkan untuk memperbarui dan menyederhanakan kerangka perlindungan data Inggris. Untuk mengurangi beban organisasi sambil mempertahankan standar perlindungan data yang tinggi.

Setelah pengaturan data pribadi ini diubah, maka struktur tata kelola dan wewenang Information Commissioner’s Office (regulator) akan direformasi dan dipindahkan ke badan baru, Information Commission.

RUU ini juga menetapkan kerangka kerja untuk penyediaan layanan verifikasi digital, agar identitas digital dapat digunakan dengan keyakinan yang sama seperti dokumen kertas. Kemudian, meningkatkan denda untuk panggilan dan pesan singkat yang mengganggu, di bawah Peraturan Privasi dan Komunikasi Elektronik (PECR).

Peraturan yang baru akan memfasilitasi aliran dan penggunaan data pribadi untuk penegakan hukum dan tujuan keamanan nasional. Serta menciptakan dasar hukum yang lebih jelas bagi partai politik dan perwakilan terpilih, untuk memproses data pribadi untuk tujuan keterlibatan demokratis.

Janji Pemerintah Bila Kebijakan Baru Disahkan

Dalam laporan Techcrunch, Michelle Donelan mengungkap, bahwa kebijakan perlindungan data Inggris selanjutnya akan membantu membuka pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan keuntungan bisnis. Pihaknya berjanji, isi UU ini akan menjaga dan melindungi privasi konsumen maupun privasi data. 

Baca Juga: Alasan Orang Tidak Mengecat Ulang Kendaraan, Lebih Orisinal

“Rencana kami akan melindungi privasi konsumen dan menjaga keamanan data mereka, sambil mempertahankan kecukupan data kami. Sehingga bisnis tentu saja dapat berdagang dengan bebas,” kata dia, dikutip pada Selasa (4/10/2022).

“Rencana perlindungan data baru kami akan fokus pada pertumbuhan dan akal sehat, membantu mencegah kerugian dari serangan dunia maya dan pelanggaran data, sekaligus melindungi privasi data,” lanjut dia. 

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno22 Januari 2025, 16:28 WIB

Apa yang Diharapkan pada Samsung Galaxy Unpacked 2025, Bakal Ada S25 Slim?

Galaxy Unpacked Januari 2025: Lompatan Besar Berikutnya dalam Pengalaman AI Seluler.
Samsung Galaxy Unpacked 2025 akan digelar pada Rabu (22/1/2025). (Sumber: Samsung)
Startup22 Januari 2025, 16:02 WIB

Antler Salurkan Pendanaan Senilai Rp49 Miliar kepada 25 Startup Tahap Awal di Indonesia

Antler Pertahankan Momentum Kuat di Indonesia, Mencatatkan 50 Investasi Selama Dua Tahun Terakhir Di Tengah Tantangan Pasar.
Antler. (Sumber: antler)
Automotive22 Januari 2025, 15:33 WIB

Harga dan Spesifikasi New Yamaha R25, Bawa Kapasitas Mesin 250CC

Tampil Sebagai Urban Super Sport, New Yamaha R25 Siap Geber Maksimal.
Yamaha R25 2025. (Sumber: Yamaha)
Techno22 Januari 2025, 14:51 WIB

Tak Disebut Pada Pelantikan Presiden AS Donald Trump, Bagaimana Nasib Bitcoin?

Bitcoin terkoreksi ke US$100 ribu pasca Presiden AS Donald Trump tidak menyebut soal kripto pada sesi pelantikan.
ilustrasi bitcoin (Sumber: freepik)
Techno21 Januari 2025, 18:55 WIB

Insta360 Luncurkan Flow 2 Pro, Tripod Khusus untuk iPhone

Gimbal ini memungkinkan pembuatan film menggunakan kamera iPhone dan punya fitur-fitur AI.
Insta360 Flow 2 Pro. (Sumber: Insta360)
Techno21 Januari 2025, 18:37 WIB

Fossibot S3 Pro: Ponsel Entry Level dengan Pengaturan Layar Ganda

Gawai ini menawarkan fitur premium, tapi harganya ramah di kantong.
Fossibot S3 Pro. (Sumber: istimewa)
Startup21 Januari 2025, 18:24 WIB

Chickin Raih Pendanaan Pinjaman Sebesar Rp280 Miliar dari Bank DBS Indonesia

Chickin didirikan pada 2018, tepatnya di Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah.
Chickin. (Sumber: East Ventures)
Startup21 Januari 2025, 17:13 WIB

Banyu Dapat Pendanaan Awal Sebanyak Rp20 Miliar, Merevolusi Industri Rumput Laut

BANYU berkomitmen untuk mendukung petani dengan bibit berkualitas tinggi, teknik budidaya modern, dan akses pendapatan stabil.
Ilustrasi startup Banyu. (Sumber: istimewa)
Techno21 Januari 2025, 16:39 WIB

Upaya Donald Trump Mempertahankan TikTok di AS, Beri Perpanjangan Waktu 75 Hari

Trump menggembar-gemborkan rencananya untuk menyelamatkan TikTok selama kampanye kemenangannya.
Presiden AS Donald Trump. (Sumber: null)
Techno21 Januari 2025, 15:50 WIB

Edits: Aplikasi Edit Video yang Fiturnya Banyak Mirip CapCut

Instagram meluncurkan aplikasi pengeditan video baru yang sangat mirip dengan CapCut.
Logo aplikasi Edits milik Instagram. (Sumber: istimewa)