Baru Akan Fokus ke Proyek AI Generatif, Media: Apple Lamban

Uli Febriarni
Kamis 29 Februari 2024, 13:44 WIB
CEO Apple Tim Cook, menyatakan bahwa jadwal peluncurkan produk AI Gen masih sama, tahun ini (Sumber: Outside Online)

CEO Apple Tim Cook, menyatakan bahwa jadwal peluncurkan produk AI Gen masih sama, tahun ini (Sumber: Outside Online)

Sejumlah media mengkritik Apple, menyebutnya sebagai perusahaan teknologi yang lamban dalam mengembangkan kecerdasan buatan (AI) untuk perangkat mereka.

Diketahui, divisi kecerdasan buatan Apple kini mulai berfokus pada proyek AI generatif, yang detail informasinya baru akan dibagikan lebih banyak oleh Apple pada akhir tahun ini. Demikian menurut pernyataan CEO Apple Tim Cook, dikutip ulang lewat Engadget, Kamis (29/2/2024).

Cook membuat pernyataan tersebut dalam rapat pemegang saham tahunan perusahaan hari ini, pekan yang sama dengan momen perusahaan dilaporkan membatalkan proyek Apple Car (Project Titan).

"Apple, tidak seperti kebanyakan pesaing teknologi besarnya, lamban dalam berinvestasi dan meningkatkan GenAI (AI generatif)," ulas TechCrunch.

Baca Juga: Mobil Hidrogen Hyundai Nexo Punya 3 Tangki, Akankah Mengaspal di Indonesia?

Selama kurun pendapatan Q1 perusahaan, Cook mengatakan Apple bekerja secara internal dengan GenAI. Tetapi, mengambil pendekatan yang lebih lambat dan lebih hati-hati terhadap inkarnasi teknologi yang dihadapi pelanggan.

"Faktanya, Apple hanya secara singkat menyebutkan GenAI dalam konferensi pers dan pengumuman baru-baru ini, seperti ketika Apple memperkenalkan fitur koreksi otomatis dan prediksi teks baru di iOS pada musim gugur lalu," lanjut media itu.

Mark Gurman dari Bloomberg melaporkan bahwa, Apple berencana untuk meningkatkan alat pencarian bawaan Siri dan iOS, Spotlight, dengan model GenAI, dengan tujuan memungkinkan keduanya menjawab pertanyaan yang lebih kompleks dan menangani percakapan multi-putaran yang canggih.

Apple juga dikatakan sedang menjajaki fitur-fitur yang didukung AI, untuk memungkinkan pengguna membuat slide presentasi secara otomatis di Keynote dan daftar putar di Apple Music, serta saran pengkodean yang didukung GenAI di Xcode, platform pengembangan aplikasi perusahaan.

Beberapa di antaranya mungkin hadir di versi iOS, macOS, dan iPadOS berikutnya, yang diperkirakan akan didemonstrasikan di Apple’s Worldwide Developer Conference musim panas ini.

Baca Juga: ZTE Nubia Pad 3D II Dilansir di MWC 2024, Gabungkan 5G dan AI

"Apple lebih lambat dalam meluncurkan AI generatif, yang dapat menghasilkan respons mirip manusia terhadap perintah tertulis, dibandingkan pesaingnya seperti Microsoft dan Google Alphabet," kata artikel Reuters.

Pada 28 Februari 2024, Cook berargumentasi bahwa AI sudah bekerja di belakang layar dalam produk-produk Apple. Namun ia mengatakan, ada lebih banyak berita mengenai fitur-fitur AI yang eksplisit pada akhir tahun ini.

Pemegang saham Apple meminta perusahaan tersebut untuk mengungkapkan lebih banyak informasi, tentang bagaimana Apple menggunakan kecerdasan buatan dalam bisnisnya, dan pedoman etika untuk teknologi tersebut.

Baca Juga: Vivo V30 Pro dan V30 Resmi Dipasarkan Indonesia, Ini Harga Resminya

Soal kabar Apple yang punya proyek AI ini, sudah menguak sejak awal Februari.

Fitur perangkat lunak AI, mulai dari manipulasi foto tingkat lanjut hingga penyempurnaan pengolah kata, telah menjadi nilai jual utama ponsel pintar dari Google dan Samsung dalam beberapa bulan terakhir. Jarang sekali Apple menyampaikan langkah mendatangnya. Padahal Cook mengakui, ada peluang besar bagi Apple dengan AI generatif dan AI.

Baca Juga: Game Paranormal Activity Versi Baru Dikabarkan Rilis Pada 2026

India Today menyebut, pengumuman soal GenAI ini adalah salah satu hal yang dinanti-nanti penggemar Apple, yang sedikit kecewa dengan keterlambatan perusahaan dalam meluncurkan apa pun yang berhubungan dengan kecerdasan buatan.

Baca Juga: ZTE Nubia Pad 3D II Dilansir di MWC 2024, Gabungkan 5G dan AI

Seiring waktu, Apple kemudian dikabarkan sedang membangun model AI open source baru untuk pengeditan gambar, menunjukkan kemampuannya dalam berkontribusi terhadap bidang AI.

Baca Juga: Proyek Apple Car Dibatalkan

Model itu disebut dengan MLLM-Guided Image Editing (MGIE), yang menggunakan model bahasa besar multimodal (MLLM) untuk menafsirkan perintah berbasis teks saat memanipulasi gambar.

Dengan kata lain, model MGIE, yang sedang dikerjakan Apple bersama Universitas California, Santa Barbara, dapat memotong, mengubah ukuran, membalik, dan menambahkan filter ke gambar melalui perintah teks.

MGIE dapat diterapkan pada tugas penyuntingan gambar yang sederhana dan lebih kompleks, seperti memodifikasi objek tertentu dalam foto untuk menjadikannya bentuk yang berbeda atau menjadi lebih cerah. Model ini memadukan dua penggunaan model bahasa multimodal yang berbeda.

MLLM memiliki kekuatan untuk mengubah perintah teks sederhana atau ambigu, menjadi instruksi yang lebih rinci dan jelas yang dapat diikuti oleh editor foto.

Kemudian, para peneliti di Apple juga telah meluncurkan Keyframer, prototipe alat animasi AI generatif, yang memungkinkan pengguna untuk menambahkan gerakan ke gambar dua dimensi (2D) dengan menjelaskan cara animasinya.

Baca Juga: Sinopsis Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba - To the Hashira Training, Ada Adegan Eksklusif

Baca Juga: Honda Stylo 160 Sukses Terjual Ratusan Unit Selama IIMS 2024

Alat Keyframer ini didukung oleh LLM, dan memanfaatkan GPT-4 OpenAI sebagai model dasarnya.

Keyframer dapat mengambil file Scalable Vector Graphic (SVG) -format ilustrasi yang dapat diubah ukurannya tanpa mengganggu kualitas-, dan menghasilkan kode CSS, untuk menganimasikan gambar berdasarkan perintah teks.

Pengguna juga dapat membuat beberapa desain animasi dalam satu batch, menyesuaikan properti seperti kode warna dan durasi animasi, di jendela terpisah.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait
Techno

Proyek Apple Car Dibatalkan

Rabu 28 Februari 2024, 15:49 WIB
Proyek Apple Car Dibatalkan
Berita Terkini
Startup22 Januari 2025, 18:56 WIB

Openspace Ventures Beri Pendanaan Lanjutan untuk MAKA Motors

Pendanaan ini datang setelah startup tersebut melansir motor listrik pertamanya, MAKA Cavalry.
MAKA Cavalry.
Techno22 Januari 2025, 18:34 WIB

Huawei FreeBuds SE 3: TWS Entry-level Seharga Rp400 Ribuan

Gawai ini akan menghadirkan keseimbangan sempurna antara performa dan kenyamanan.
Huawei FreeBuds SE 3. (Sumber: Huawei)
Techno22 Januari 2025, 16:28 WIB

Apa yang Diharapkan pada Samsung Galaxy Unpacked 2025, Bakal Ada S25 Slim?

Galaxy Unpacked Januari 2025: Lompatan Besar Berikutnya dalam Pengalaman AI Seluler.
Samsung Galaxy Unpacked 2025 akan digelar pada Rabu (22/1/2025). (Sumber: Samsung)
Startup22 Januari 2025, 16:02 WIB

Antler Salurkan Pendanaan Senilai Rp49 Miliar kepada 25 Startup Tahap Awal di Indonesia

Antler Pertahankan Momentum Kuat di Indonesia, Mencatatkan 50 Investasi Selama Dua Tahun Terakhir Di Tengah Tantangan Pasar.
Antler. (Sumber: antler)
Automotive22 Januari 2025, 15:33 WIB

Harga dan Spesifikasi New Yamaha R25, Bawa Kapasitas Mesin 250CC

Tampil Sebagai Urban Super Sport, New Yamaha R25 Siap Geber Maksimal.
Yamaha R25 2025. (Sumber: Yamaha)
Techno22 Januari 2025, 14:51 WIB

Tak Disebut Pada Pelantikan Presiden AS Donald Trump, Bagaimana Nasib Bitcoin?

Bitcoin terkoreksi ke US$100 ribu pasca Presiden AS Donald Trump tidak menyebut soal kripto pada sesi pelantikan.
ilustrasi bitcoin (Sumber: freepik)
Techno21 Januari 2025, 18:55 WIB

Insta360 Luncurkan Flow 2 Pro, Tripod Khusus untuk iPhone

Gimbal ini memungkinkan pembuatan film menggunakan kamera iPhone dan punya fitur-fitur AI.
Insta360 Flow 2 Pro. (Sumber: Insta360)
Techno21 Januari 2025, 18:37 WIB

Fossibot S3 Pro: Ponsel Entry Level dengan Pengaturan Layar Ganda

Gawai ini menawarkan fitur premium, tapi harganya ramah di kantong.
Fossibot S3 Pro. (Sumber: istimewa)
Startup21 Januari 2025, 18:24 WIB

Chickin Raih Pendanaan Pinjaman Sebesar Rp280 Miliar dari Bank DBS Indonesia

Chickin didirikan pada 2018, tepatnya di Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah.
Chickin. (Sumber: East Ventures)
Startup21 Januari 2025, 17:13 WIB

Banyu Dapat Pendanaan Awal Sebanyak Rp20 Miliar, Merevolusi Industri Rumput Laut

BANYU berkomitmen untuk mendukung petani dengan bibit berkualitas tinggi, teknik budidaya modern, dan akses pendapatan stabil.
Ilustrasi startup Banyu. (Sumber: istimewa)