Bitcoin Kembali Reli, Investor Diimbau Tetap Bijak Mengambil Keputusan

Rahmat Jiwandono
Kamis 07 Maret 2024, 17:36 WIB
Reku bersama Bappebti dan Bursa Kripto. (Sumber: dok. reku)

Reku bersama Bappebti dan Bursa Kripto. (Sumber: dok. reku)

Techverse.asia - Bitcoin, aset kripto terpopuler kembali menguat setelah sempat terkoreksi sebentar dari level All Time High. Berdasarkan laporan dari CoinMarketCap, Bitcoin saat ini berada di level US$65.925 atau setara dengan Rp1,3 miliar atau mengalami kenaikan hingga 5,37 persen dalam waktu sepekan.

Baca Juga: Prediksi Fasset Mengenai Tren Blockchain dan Aset Digital pada 2024

Merespon kondisi tersebut, Robby selaku Chief Compliance Officer (CCO) sekaligus Ketua Umum Aspakrindo-ABI mengatakan rally Bitcoin ini tentu dibarengi dengan meningkatnya euforia di kalangan investor, traders, dan masyarakat luas.

"Berdasarkan diskusi Reku dengan para pengguna, mereka sangat antusias karena harga Bitcoin yang telah menyentuh di atas Rp1 Miliar. Potensi meningkatnya harga di kemudian hari juga masih terbuka. Artinya, para holders Bitcoin saat ini tengah menikmati kenaikan harga ini serta menantikan Bitcoin mencetak ATH terbaru," jelas Robby dalam keterangan tertulisnya yang kami terima, Kamis (7/3/2024).

Selain investor dan traders, ketertarikan masyarakat luas terhadap aset kripto pun juga meningkat akibat melonjaknya harga Bitcoin. Tidak dipungkiri, performa Bitcoin turut mengundang banyak perbincangan di masyarakat.

Baca Juga: 5 Tahun Usia Tokocrypto, Terus Dorong Pertumbuhan Pasar dan Adopsi Kripto di Indonesia

"Momen ini pun sangat berpotensi untuk menjadi departure point buat investor baru guna berinvestasi di aset kripto. Sehingga dapat dikatakan bahwa aset kripto semakin menjadi pilihan diversifikasi investasi, bukan sekadar pelengkap saja," ujar dia.

Meskipun demikian, Robby menegaskan bahwa masyarakat untuk selalu mengingat prinsip utama dalam berinvestasi, yaitu pemahaman dan literasi. Reku berharap investor dan calon investor bisa mengambil keputusan dengan cermat dan bijak.

"Hindari terburu-buru dan FOMO (Fear of Missing Out). Lakukan riset terlebih dahulu supaya mengetahui kegunaan sebuah koin, tim pengembang, proyek, serta use-case-nya."

Baca Juga: Minat Masyarakat Indonesia Terhadap Kripto dan Web3 Meningkat, Platform Pintu Sediakan Info Terkini

"Untuk membantu investor mempertimbangkan keputusan berinvestasi, Reku juga terus menyediakan analisa pasar yang dikemas dengan bahasa sederhana dan diperbarui setiap harinya. Sehingga cocok untuk segala jenis investor," tambahnya.

Senada dengan Robby, Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi Bappebti Tirta Karma Sanjaya menyampaikan di tengah tren bullish ini, masyarakat juga perlu memastikan untuk berinvestasi di platform yang aman dan terdaftar di Bappebti.

"Hal ini penting untuk memastikan setiap transaksi dan investasi yang dilakukan masyarakat terlindungi oleh regulasi. Bappebti juga melakukan pengawasan melalui pendekatan yang komprehensif terhadap platform yang terdaftar," ujarnya.

Ini mulai dari aset kripto utilitas (utility crypto) atau aset kripto beragun aset (Crypto Backed Asset) hingga metode Analytical Hierarchy Process (AHP) yang sudah ditetapkan oleh Bappebti.

Baca Juga: Bappebti Blokir Ribuan Situs Perdagangan Berjangka Komoditi Ilegal

Namun apabila masyarakat melakukan transaksi kripto di luar platform yang terdaftar di Bappebti, maka sangat disayangkan sebab perlindungan tersebut tidak didapatkan.

Dengan berinvestasi di platform yang terdaftar di Bappebti, Tirta melanjutkan, diharapkan momentum bullish ini juga dapat meningkatkan jumlah investor dan transaksi kripto di Indonesia.

"Pasar kripto telah melewati masa bearish dan optimisme masyarakat menjelang Bitcoin Halving juga meningkat. Jumlah investor kripto di Indonesia telah mencapai 18,83 juta orang pada Januari tahun ini."

"Kami optimistis angka ini bisa meningkat seiring dengan perkembangan positif di pasar kripto. Tentunya kami terus mengimbau masyarakat untuk tetap berinvestasi di platform yang aman dan terdaftar di Bappebti seperti Reku," katanya.

Baca Juga: Upbit Dorong Peningkatan Tata Kelola Perusahaan pada Industri Blockchain Indonesia

Direktur Utama PT Bursa Komoditi Nusantara (CFX) Subani menambahkan, ekosistem industri kripto saat ini sudah lengkap. Lembaga Self-Regulatory Organizations (SRO) terdiri oleh peran bursa kripto teregulasi yakni CFX sebagai lembaga yang memastikan setiap transaksi aman dan tercatat di bursa.

PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI) sebagai Lembaga Penjamin dan Penyelesaian Perdagangan Pasar Fisik Aset Kripto dan PT Kustodian Koin Indonesia (ICC) sebagai Lembaga Pengelola Tempat Penyimpanan Aset Kripto.

"Kehadiran SRO yang lengkap ini juga menunjukkan kesiapan pemerintah dalam melindungi investor serta merespons tingginya minat masyarakat terhadap aset kripto," ujarnya.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno17 Januari 2025, 16:10 WIB

POCO X7 Pro 5G x Iron Man Edition: Wujud Kecerdikan Tony Stark

POCO x Marvel: mendukung aspirasi heroik dengan performa yang tak tertandingi.
POCO X7 Pro edisi Iron Man. (Sumber: istimewa)
Techno17 Januari 2025, 14:39 WIB

Upbit Indonesia Optimis OJK akan Perkuat Regulasi dan Inovasi Aset Kripto di Indonesia

Mereka menyambut baik pengalihan pengaturan dan pengawasan aset kripto dari Bappebti ke OJK, sebagaimana diatur dalam UU P2SK.
Resna Raniadi sebagai COO Upbit Indonesia. (Sumber: istimewa)
Techno17 Januari 2025, 12:52 WIB

Spesifikasi dan Harga Realme Note 60x yang Rilis di Indonesia

Realme Note 60x meluncur dengan ketangguhan rangka metal tahan banting Armor Shell Protection.
Realme Note 60x. (Sumber: Realme)
Techno17 Januari 2025, 11:40 WIB

Prediksi Kecerdasan Buatan pada 2025: Mendorong Keberlanjutan, Keamanan, dan Pertumbuhan di Asia Pasifik

Dengan berlalunya tahun 2024 dan tahun 2025 yang dimulai dengan fokus dan inovasi baru, dunia merefleksikan tahun yang luar biasa dalam artificial intelligence (AI).
(ilustrasi) artificial intelligence atau AI (Sumber: freepik)
Techno17 Januari 2025, 10:58 WIB

Nasib TikTok di Amerika Serikat Hanya Tinggal 2 Hari Lagi?

TikTok diambang pelarangan beroperasi bagi penggunanya di Amerika Serikat yang akan berlaku mulai Minggu (19/1/2025) besok.
Ilustrasi TikTok (Sumber: Pexels)
Techno17 Januari 2025, 10:11 WIB

Inflasi Inti Mereda, Pasar Kripto dan Saham AS Kompak Menghijau

Jelang inagurasi Presiden AS Donald Trump, terdapat potensi reli akan berlanjut hingga penentuan kebijakan suku bunga The Fed akhir bulan ini.
Ilustrasi Saham AS.
Techno17 Januari 2025, 09:52 WIB

Realme Resmi Menjadi Sponsor untuk Tim E-sports RRQ Selama 3 Tahun

Realme Indonesia dan RRQ jalin kerja sama jangka panjang.
CEO RRQ Adrian Paulin (kiri) menerima secara simbolis kerja sama dengan Realme. (Sumber: Realme)
Techno16 Januari 2025, 21:43 WIB

CES 2025: Anker Hadirkan 3 Produk Baru Pengisi Daya

Anker ingin menghadirkan berbagai potensi lewat inovasi terbaik.
Anker meluncurkan lini produk pengisian daya barunya. (Sumber: Anker)
Lifestyle16 Januari 2025, 18:57 WIB

Reebok Tunjuk Winky Wiryawan Sebagai Muse Reebok Indonesia

Reebok rayakan gaya hidup dan performa yang tak lekang oleh waktu melalui kampanye “Waktu Berlalu, Reebok Selalu”
Reebok menunjuk DJ Winky Wiryawan (kedua dari kiri) sebagai muse Reebok Indonesia. (Sumber: Reebok)
Techno16 Januari 2025, 17:48 WIB

JBL Horizon 3: Jam Alarm yang Membantu Menata Jadwal Tidurmu

Ubah jadwal tidur dengan Signature Sound JBL dan pencahayaan ambient yang dapat disesuaikan.
JBL Horizon 3. (Sumber: JBL)